Kegiatan Online Course 2020 masih tetap berlangsung hingga akhir November 2020. Saat ini pada hari Sabtu tanggal 31 Oktober 2020 sesi Online Course ke 1 untuk klaster 3 (Business Finance) dengan pemateri Bu Atadia selaku Penyelia Unit Administrasi Kredit dari BNI Brawijaya Malang. Beliau menyampaikan materi terkait Administrasi Kredit , Administrasi Kredit adalah pengolahan atas dokunen-dokumen yang diperoleh dan disimpan selama kredit berlangsung. Administrasi Kredit tersebut meliputi:
- Pembuatan SKK (Surat Keputusan Kredit), setelah kredit diputus, bank akan menyampaikan surat keputusan yang disebut Surat Keputusan Kredit
- Pembuatan Perjanjian Kredit (PK), PK merupakan perikatan pinjam meminjam uang secara tertulis antara bank sebagai kreditur dengan pihak lain sebagai debitur, yang mengatur hak dan kewajiban para pihak sebagai akibat adanya pinjam meminjam uang. Beberapa hal yg perlu diperhatikan ialah Domisili, Kredit yang telah dosetujui dan kredit ditandatangani oleh debitur yang berwewenang.
- Pengikatan Agunan, Bank akan mendapatkan dokumen agunan untuk dilakukan pengikatan. Pengikatan agunan dapat berupa Hak tanggungan dan Fidusia atau gadai yang disesuaikan dengan jenis agunan. Sedangkan untuk kredit kecil pada umumnya agunannya dicover dengan surat kuasa menjual.
- Penutupan Asuransi Agunan, untuk mengamankan agunan dan memperkecil resiko kredit, agunan harus ditutup dengan asuransi, minimal senilai agunannya selama jangka waktu kredit.
- Pencairan Kredit, dilakukan setelah dipastikan bahwa seluruh dokumentasi dan persyaratan kredit telah dipenuhi, kemudian seluruh dokumen pencairan kredit harus didokumentasikan dengan baik.
Kemudian sesi berikutnya untuk klaster 4 (Business Development) dengan materi tentang Design Thinking oleh Bapak Viringga sebagai CEO Narasinergy. Design Thinking merupakan suatu metodologi untuk kita mencari solusi untuk masalah yang sulit dipecahkan dengan metode kreatif dan mudah untuk dipraktikan, atau dengan kata lain suatu metodologi untuk inovasi yang menggabungkan kreatif thinking dan analitik thinking. Cara kerja dari Design thinking ialah terpusat melalui manusia, integratif, kolaborasi, eksperimentasi, optimisme dengan prinsip-prinsip design.
Menurut Pak Viringga ada 5 tahapan Design Thinking yaitu:
- Empathize, yang bisa mengetahui target grup mereka
- Define, merupakan elemen penting untuk dapat memahami target kelompok yang kita inginkan
- Ideate, merupakan proses menghasilkan ide dan solusi melalui prototype dan brainstorming
- Prototype, merupakan bentuk nyata dari solusi yang anda buat
- Test, hasil presentasi dari prototype tersebut
Sesi terkahir pada hari yang sama untuk Klaster 4 Business Development, disampaikan oleh Bapak Devid Wahid dari Profile Image Studio yang membahas materi tentang Decision Support System (DSS). Decision Support System (DSS) adalah sistem berbasis kompeter yang bersifat interaktif untuk membantu pengambilan keputusan melalui tekonologi komunikasi, dokumen, pengetahuan dan/atau model untuk identifikasi, dan pengambilan keputusan.
- Ada beberapa jenis masalah dalam suatu manajemen diantaranya:
- Terstruktur, yaitu situasi dimana prosedur pembuatan keputusan dapat lebih spesifik di awal.
- Tidak terstruktur: situasi keputusan yang tidak memungkinkan untuk menspesifikasi dari awal yang sering kali merupakan prosedur keputurusan yang perlu diikuti.
- Semi-terstruktur: prosedur keputusan yang dapat ditentukan sebelumnya, tetapi tidak cukup untuk mengarah pada rekomendasi keputusan yang pasti.
- Pengambilan keputusan dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya:
- Tidak terstruktur = Senior Management, Strategic Decisions
- Semi-terstruktur = Middle Management, Tactical Decisions
- Terstruktur = Operational Management, Operational Decisions
- Pemateri menerangkan bahwa Component of DSS diantaranya ialah User Interface Management ini berhubungan dengan Model Management yang didorong oleh Data Management. Data Managemen memiliki taksonomi diantaranya Model-driven DSS, Data-driven DSS, Communication-driven DSS, Document-driven DSS, Knowledge-driven DSS.
Alat DSS dan metode yang digunakan pada Profile Image Studio, diantaranya:
- Model-driven DSS
- Weighted Product Model
- Communication-driven
- Trello
- Gitlab Boards
- Knowledge-driven DSS
- Gitlab Repository
- Github Repostiory
- Document-driven DSS
- Google drive
Ketiga materi yang disampaikan oleh para Stakeholder sungguh sangat menarik dan dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi para peserta. Kedepannya diharapkan pengetahuan yang dibagikan Para Stakeholder ini sebagai bekal untuk para peserta sebelum mereka terjun di dunia kerja yang sesungguhnya.