Kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana Administrasi Bisnis pada tanggal 17 April 2021. Peserta sangat antusias dengan kegiatan ini, terbukti sebanyak 188 peserta yang bergabung dari awal hingga akhir. Acara ini dihadiri sekaligus dibuka oleh Ibu Nila Firdausi Nuzula , Ph.D selaku Ketua Prodi Administrasi Bisnis. Ibu Kaprodi menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang potensi menimba ilmu dan pengalaman belajar, sekaligus berkontribusi aktif dan nyata menciptakan impact yang bermakna bagi masyarakat Indonesia. Mahasiswa akan mendapatkan pemahaman dari sumber nya langsung tentang sejarah dan visi misi kedua perusahaan, sekaligus informasi tentang bagaimana bergabung di proses bisnis perusahaan sebagai intern. Beliau juga menilai saat ini keberadaan dan aktifitas dari social enterprise dan konsultasi dapat mendorong pada peningkatan social activity menjadi lebih signifikan untuk menutup celah kekurangan paradigma kapitalisme. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa mekanisme pasar tidak mampu memenuhi dan menyediakan kebutuhan sosial masyarakat. Kedua, dengan adanya social enterprise dapat meningkatkan social value, karena Social enterprise ini menyediakan society value yang tidak disediakan oleh private enterprise. Di era awal kebangkitan industri perkembangan konsep society value tertinggal sehingga social value tidak terakomodasi secara langsung dalam harga produk dan financial return dari proses produksi Nah, di era yang berbasis sustainability, semakin banyak pelaku industri, penyedia produk dan jasa, semakin menyadari kekurangan perkembangan ekonomi yang meninggalkan kerangka society value. Mahasiswa sebagai calon dan bahkan pelaku masyarakat berintegritas saat ini, diharaokan tidak boleh kehilangan momentum untuk memahami dan terlibat dalam kegiatan institusi social enterprise.
Kegiatan ini bekerjasama dengan dua social enterprise Indonesia, yaitu Amati Indonesia dan Maxima Indonesia. Menariknya pada kegiatan ini adalah Narasumber dari kedua perusahaan tersebut adalah Alumnus Prodi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi. Kedua nya termasuk generasi muda yang berkompenten dibidangnya, dan bisa memberikan gambaran dunia kerja dengan pemaparan yang asyik, seru dan menyenangkan. Sehingga peserta menjadi semangat dan tidak bosan dalam kegiatan ini.
Pada sesi pertama pembicara dari Amati Indonesia, yaitu Bapak Viringga P. Kusuma. Beliau menyampaikan bahwa AMATI merupakan perusahaan yang berdiri sejak bulan Juli 2020, perusahaan ini merupakan PIVOT Program dari perusahaan Nara Synergy yang juga bergerak di bidang Waste Management.
Awal dari adanya perusahaan ini, dimulai ketika para pendirinya memikirkan jalan keluar untuk meringankan beban mereka dalam mematasi keresahan dalam menghadapi pandemic dengan melibatkan mahasiswa ke salah satu program magang yang mereka miliki untuk terjun langsung membantu para UKM. AMATI mempunyai program magang dimana nanti peserta akan diberikan project yaitu Sustainable Tourism Project. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa karena diyakini bahwa para pemuda saat ini sudah memiliki skills yang mumpuni seta mereka masih memiliki waktu yang banyak untuk berkontribusi sehingga ideal untuk dilibatkan pada project tersebut. Kolaborasi AMATI dengan beberapa stakeholdernya kebanyakan mengutamakan prinsip berkelanjutan, program magang khusus serta akselerasi program AMATI secara nasional yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
Bicara tentang latar belakang sustainable tourism, banyak negara mulai melirik pariwisata dan itu pastinya berdampak pada aspek lainnya. Contohnya di Lombok terapat degradasi pemuda, karena pengaruh dari budaya yang dibawa oleh turis ke daerah tersebut sehingga memberikan dampak negative pada budaya lokal. Salah satu elemen functional yang sangat mahal terpengaruh oleh budaya luar, sehingga keaslian berkurang. Dampaknya terdapat pada bidang pariwisata, lingkungan, sumber daya alam, dan system sosial. Sistem sosial bisa rusak dimulai dari masyarakat yang mengikuti gaya hidup turis sehingga masyrakat kehilangan budaya dan sumber daya local. Dampak dari pariwisata kalau tidak dikelola dengan baik maka akan sangat disayangkan sekali. Salah satu permasalahan yang ada adalah masyrakat lokal membutuhkan support lebih, contohnya dalam mengembangkan bisnisnya lebih terdigitalisasi dengan adanya teknologi terbarukan, karena produk yang dimiliki juga diyakini dapat bersaing.
Seperti yang disebutkan tadi, AMATI memiliki Program Youth Development, tujuan utamanya adalah mendukung akselerasi pengembangan sustainable tourism di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan adalah peutar penguatan SDM dengan kolaborasi aktif local campaign Bersama talenta muda Kampus merdeka, penguatan kedaulatan digital untuk destinasi wisata dan sector kreatif, dan lain-lain. Selain mengajak mahasiswa yang sudah bisa ikut kampus merdeka, ada juga program yang diperuntukkan untuk mahasiswa angkatan awal yaitu program Impact Traveling. Hasil dari kegiatan tersebut diharapkan menciptakan persiapan destinasi wisata berprinsip sustainable tourism. AMATI juga sudah memiliki system exposure untuk mahasiswa yang mengikuti program. Sustainable tourism project berada di beberapa daerah antara lain Danau Toba, Alor, 3 Gili, Pulau Banyak, dan Pulau Misol. Masalah yang terdapat pada daerah tersebut kebanyakan berputar pada system informasi, sustainability awareness, biodiversity mapping, literasi digital, pengembangan bisnis, dan tata kelola usaha yang masih tradisional sehingga perlu banyak improvement terutama dengan bantuan para pemuda yang memiliki banyak skills. Project ini sangat menarik bagi mahasiswa. Selain tourism project terdapat juga Non-Sustainable tourism project di beberapa kota. Project ini bergerak untuk membantu berbagai UKM masyarakat dalam hal digitalisasi marketing, desain produk, business plan, dan masih banyak lagi. Biaya program non sustainable project ini berbayar tetapi tidak sebesar biaya yang kita keluarkan saat traveling sendiri. AMATI mendukung 3 SDGs yaitu nomor 8, 12, dan 14 yang merupakan decent work and economic growth, responsible consumption and production, serta life below water. Tujuan dari seluruh kegiatan tersebut merupakan menciptakan wirausahawan baru, menyelesaikan problem masyarakat, dan mewujudkan wilayah yang tangguh.
AMATI menggunakan challenge based learning, sistem ini sudah disesuaikan dengan culture yang ada di Indonesia. Pada sistem ini, mahasiswa membuat sendiri challenge yang akan mereka lakukan. Teknis pelaksanaan program terdapat pada aplikasi AMATI Indonesia yang diawali dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu ke aplikasi khusus untuk implementasi kegiatan. Layanan dan fasilitas yang diberikan untuk mahasiswa anatara lain adalah mentor fasilitator, mentor expert, edukasi virtual, akses crowdfunding, dan sertifikat. Skills yang dibutuhkan untuk mengikuti program di AMATI anatara lain adalah leadership, adaptability, networking, communication, dan life experience. Skills yang akan didapatkan ketika mengikuti program amati anatara lain complec problem solving, crtitical thinking, creative, team management, collborative action, dan lain-lain. Program ini didominasi oleh praktek kerja langsung, tidak hanya teori saja. Untuk program magang nya sendiri, amati mengumpul talent dari berbagai universitas dan dipertemukan dengan problem yang sudah diidentifikasi. Maka dari itu program Internship yang diberikan terdiri dari problem mapping, digital marketing specialist, summer development program, serta partnership & public relation.
Selanjutnya pada sesi kedua dengan PEMBICARA dari Maxima Indonesia, yaitu Kak Yogie Armanda.
MAXIMA lahir ditahun 2015, foundernya adalah seorang alumni psikologi UI yang tertarik dengan people development serta social impact. MAXIMA merupakan konsultan manajemen yang bergerak pada public-private partnership dan social impact. Misinya ingin menjadi mitra strategis stakeholder dalam menghadapi tantangan sosial. Itu yang kemudian dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Maxima memberikan pelayanan dalam bidan traning bagi perusahaan-perusahaan serta konsultasi bagi top level management di perusahaan atau pemerintah daerah. Contohnya, maxima memberikan pelayanan pada social mapping perusahaan. Maxima saat ini sudah memiliki jangkauan lebih dari 10 kota dengan berbagai jaringan serta stakeholder yang terhubung oleh berbagai komunitas. Maxima tidak hanya sekedar vendor, tetapi juga membantu pemberian konsep sampai dengan berakhirnya suatu project, sehingga pelayanan yang diberikan secara end to end. Value yang diberikan maxima yang utama adalah kolaborasi, berbagai macam proses bisnis sekarang sudah berkolaborasi bahkan dengan pihak yang bergerak dibidang yang berbeda sehingga kompetisi berkurang dan lebih mengutamakan kolaborasi. Selanjutnya adalah sustainability, dimana program tidak hanya selesai ketika project telah dilakukan tetapi juga ketika project selesai. Maxima juga tergabung pada suatu konsorsium deep space yang merupakan kumpulan dari berbagai organisasi dengan berbagai bidang juga didalamnya.
Magang merupakan suatu aktivitas yang penting untuk mahasiswa yang akan lulus atau baru lulus. Akan sangat bermanfaat apabila ketika lulus mahasiswa sudah memiliki pengalaman magang yang memang sejalan dengan goals yang dimiliki. Diharapkan dengan adanya magang, mahasiswa dapat memaksimalkan aplikasi ilmu yang telah didapatkan selam kuliah sehingga menabh pengetahuan dan keterampilan mahasiswa ketika memasuki dunia kerja. Syarat untuk mengikuti magang di maxima adalah mengikuti seluruh rangkaian seleksi yang terdiri dari seleksi berkas dan wawancara, berkomitmen menjalani periode magang dengan surasi waktu 70-90 hari, serta beradaptasi dengan budaya kerja Maxima dengan baik. Proses seleksi terdiri dari seleksi fakultas, berkas, wawancara lalu pengumuman akhir. Divisi yang tersedia untuk program magang adalah program development project management, human resources, dan digital strategist. (Happy dan Arlina)