Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Al Ghifari Trimulya Ramadhan — Mahasiswa pada program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya bersama dengan MMD UB Kelompok 31 melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas UMKM melalui digitalisasi pemasaran di usaha gypsum milik Pak Usman, yang merupakan salah satu pelaku UMKM gypsum utama di Desa Dawuhan, dengan audiens terdiri dari Pak Usman selaku pemilik usaha, istri beliau, dan Mas Adit sebagai salah satu orang pekerja. Program ini berlangsung dalam tiga pertemuan intensif pada tanggal 16, 18, dan 21 Juli 2025, dan mendapat dukungan dan pendampingan dari Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Bapak Yuniar Ponco Prananto, S.Si, M.Sc, Ph.D. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis mendukung SDGs nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, melalui peningkatan akses digital bagi UMKM di tingkat lokal.
Latar Belakang dan Observasi awal
UMKM gypsum milik Pak Usman di Desa Dawuhan dikenal sebagai produsen produk hiasan interior seperti list plafon, ornamen dinding, dan bentuk cetakan gypsum lainnya. Selama ini, pemasaran dilakukan secara tradisional (mulut ke mulut dan pesanan lokal). Karena keterbatasan akses digital, produk belum dikenal luas dan pemasukan terbatas hanya dari jaringan lokal dan kenalan.
Observasi awal menunjukkan bahwa meskipun kualitas produk baik, usaha ini belum memiliki identitas branding yang kuat serta minim pemanfaatan platforms digital. Hal ini menghambat pertumbuhan usaha dan akses pasar yang lebih luas.
Tujuan Program
Program ini dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
- Mengenalkan digitalisasi pemasaran di era perkembangan teknologi, melalui penjualan online.
- Membantu penciptaan identitas branding dan aset digital usaha.
- Mengaktifkan dan memelihara penggunaan akun Facebook Marketplace.
- Mengoptimalkan pemanfaatan WhatsApp Business, termasuk katalog produk.
- Memberikan pelatihan berkelanjutan bagi pelaku usaha agar mampu melanjutkan secara mandiri dengan baik dan terjaga setelah pendampingan.
Pendampingan intensif dilakukan selama tiga tahap dan berlanjut hingga 31 Agustus 2025, sebagai periode penguatan agar Pak Usman mampu mengunggah produk secara mandiri dan mengelola komunikasi pelanggan dengan terintegrasi.
Rangkaian Kegiatan
Pertemuan 1: Survei Kebutuhan & Pengantar Digitalisasi (16 Juli 2025)
Kegiatan dimulai dengan menghampiri langsung kediaman Pak Usman, sebagai salah satu pemilik usaha gypsum ternama di Desa Dawuhan, suasana terasa hangat dan antusias. Kegiatan diskusi dilakukan sebagai langkah awal untuk memahami kebutuhan dan pengenalan dasar serta potensi yang dimiliki, seperti proyeksi logo yang diinginkan, memuat langkah branding dasar yang sesuai, cara pembuatan akun Facebook And WhatsApp Business, dan manfaat digital marketing. diskusi yang berlangsung ini disampaikan dengan bahasa yang ringan dan bebas istilah teknis agar mudah diterima dan dimengerti.
Diskusi membahas kendala produksi dan pemasaran juga turut menjadi pokok bahasan, serta harapan Pak Usman untuk membuka pasar baru. Al Ghifari Trimulya Ramadhan menjelaskan manfaat media sosial dalam menjangkau pembeli di luar desa sebagai bentuk ekspansi pasar.
“Saya baru tahu kalau hanya lewat WhatsApp dan Facebook bisa punya toko digital, biasanya cuman di pakai buat chat saja,” ucap Pak Usman dengan rasa ingin tahu tinggi.
Setelah itu, dilakukan pembuatan akun Facebook untuk usaha dan penjelasan awal mengenai tampilan profil, dan foto sampul bisnis.

Tahap pembuatan akun Facebook dan diskusi branding awal dan logo antara mahasiswa dan Pak Usman
Pertemuan 2: Branding, Konten Promosi & Praktik Penggunaan Facebook Marketplace dan Whatsapp Business (18 Juli 2025)
Mahasiswa MMD UB melakukan sesi foto produk gypsum dengan menampilkan produk jadi, yang akan digunakan untuk katalog produk pada Whatsapp Business dan postingan pada Facebook marketplace sebagai konten visual promosi, dengan dipilih sesuai pencahayaan dan estetika branding yang baik.
Selanjutnya, dipandu Fiksasi dan pemasangan desain logo usaha, pada profil Facebook, foto sampul, dan kartu nama. Di sore hari, dilaksanakan pelatihan praktik penggunaan Facebook Marketplace, di mana peserta dikenalkan dengan fitur-fitur dan kegunaannya serta menyusun deskripsi produk yang menarik, menentukan harga, juga membaca strategi SEO sederhana untuk memudahkan pencarian produk.
Setelah itu, fokus beralih ke WhatsApp Business. Mahasiswa MMD UB membantu dan mengenalkan fitur dengan praktik langsung bagi peserta dalam membuat profil bisnis, melengkapi jam operasional, menambahkan fitur balasan otomatis dan label pelanggan, serta merancang katalog digital dari hasil foto produk yang diambil sebelumnya. Berikut merupakan aset digital yang diserahkan beserta fungsinya
- Buku Panduan Cetak: Tata cara penggunaan Facebook And WhatsApp Business
- Katalog Digital: Daftar produk untuk WhatsApp Business
- Desain Kartu Nama & Logo: Identitas branding usaha.

Proses survei produksi untuk foto produk yang digunakan dalam pembuatan katalog WhatsApp business dan pelatihan penggunaan Facebook Marketplace serta Whatsapp Business
Pertemuan 3: Monitoring Evaluasi & Serah Terima (21 Juli 2025)
Pada pertemuan berikutnya, dilakukan post test dan diskusi sederhana untuk mengukur pemahaman peserta mengenai langkah-langkah upload produk, pengelolaan pesan, dan penggunaan fitur WhatsApp Business as well as Facebook Marketplace. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta telah memahami materi dengan cukup baik dan mampu melakukan praktik dasar secara mandiri.
Sebagai bentuk penutup kegiatan, Al Ghifari Trimulya Ramadhan bersama dengan MMD UB Kelompok 31 melakukan serah terima hasil pendampingan secara simbolis. Serah terima ini mencakup:
- Akun Facebook Marketplace And Whatsapp Business yang sudah di setting dan di unggah beberapa produk.
- Katalog dan label produk di WhatsApp Business.
- Buku Panduan Cetak digital marketing.
- Desain dan cetak kartu nama serta logo usaha.
- Sertifikat penghargaan atas partisipasi.

Serah terima akun Media Sosial, buku panduan, kartu nama, dan sertifikat kepada Pak Usman dan keluarga
Pada tahap monitoring dan evaluasi, peserta menyampaikan harapan agar pendampingan dapat diteruskan meskipun Pak Usman, istri, dan Mas Adit selaku pekerja sudah bisa upload produk secara rutin dan konsisten. Pak Usman sendiri menyatakan rasa terima kasih sebesar besarnya karena merasa sangat terbantu.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar besarnya karena sudah diajarkan cara menggunakan Facebook Marketplace dan Whatsapp bisnis,” ujarnya Pak Usman

Pengerjaan Post Test
Hasil dan Pembelajaran
Dari pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan secara intensif, terdapat empat hasil yang menjadi output dari pelaksanaan kegiatan ini, meliputi:
- Facebook Marketplace sudah aktif dengan portofolio beberapa produk gypsum yang telah diunggah oleh Pak Usman sendiri.
- WhatsApp Business digunakan secara rutin dengan katalog produk, balasan otomatis, dan label pelanggan.
- Logo, kartu nama, dan sampul Facebook berhasil menciptakan identitas visual usaha yang lebih profesional.
- Buku panduan cetak digital marketing disimpan dan akan menjadi panduan untuk periode pendampingan lanjutan.
Kendala utama adalah jaringan internet yang kurang stabil. Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) memberikan solusi dengan menggunakan hotspot pada provider yang mendung pada Desa Dawuhan untuk memaksimalkan pengunggahan saat sinyal stabil.
Relevansi terhadap SDGs 8
Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan memperkuat keterampilan digital pelaku UMKM. Melalui pendampingan berkelanjutan hingga akhir Agustus 2025, diharapkan usaha gypsum Pak Usman bisa terus berkembang, membuka peluang pasar baru, dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.
Penutup dan Harapan
Pendampingan oleh MMD Universitas Brawijaya Kelompok 31 yang dinahkodai oleh Al Ghifari Trimulya Ramadhan menunjukkan bagaimana inovasi sederhana di desa bisa mendatangkan dampak besar. Dengan bimbingan yang tepat, pelaku UMKM seperti Pak Usman mampu bertransformasi dari usaha tradisional ke digital, membangun identitas usaha, serta membuka akses ke pasar yang lebih luas.
Harapan ke depan, semoga digitalisasi ini dapat direplikasi oleh pelaku usaha lain di Desa Dawuhan. Pendampingan personal dan konteks yang relevan menjadi kunci sukses program ini. Mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga memberi solusi nyata karena perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.