Mencari
Tutup kotak telusur ini.

Kembangkan Perpustakaan Desa, Delegasi FIA UB Juara 2 LKTIM

Bagikan Ke:

Delegasi mahasiswa dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) kembali mengharumkan almamater. Pasalnya, tim yang terdiri dari Rizki Ananda Damanik (Administrasi Publik 2016) dan Putri Fidya Handayani (Administrasi Publik 2015) berhasil meraih juara 2 Lomba  Karya Tulis Ilmiah Tingkat Mahasiswa se-Jawa Timur. Tim FIA UB berhasil menyisihkan puluhan tim dari mulai lolos abstarksi hingga presentasi.

Kompetisi final dilakukan di Universitas Negeri Malang dengan mengusung tema optimalisasi Sumber Daya Manusia Guna Mewujudkan Daya Saing Global Melalui Pembelajaran Sosial pada Sabtu (8/9/2018). Mereka membuat sebuah inovasi desa melalui perpustakaan desa yang diberi nama Librory (Library Laboratory).

“Pada inovasi ini, kami juga menginisiasi fasilitas tambahan untuk pembelajaran dari siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Kami ingin perpustakaan desa dapat menjadi sebuah tempat atau fasilitas untuk media belajar bagi siapapun,” Jelas Putri kepada tim Humas FIA UB. Tujuan tim adalah untuk mengedukasi masyarakat Indonesia agar gemar membaca sehingga dapat memetakan potensi-potensi di desanya.

Lebih lanjut, Rizki menjelaskan bahwa timnya menggunakan model pentahelix dalam inovasi Librory.

“Pertama adalah sektor pemerintah yang berperan sebagai regulasi dan kebijakan terkait desa mandiri dengan perpustakaan sebagai indokatornya. Kedua adalah  stakeholder swasta  penyedia CSR dan dana sebagai pembentuk perpustakaan itu sendiri.  Selanjutnya ada masyarakat dibagi yang dibagi menjadi dua, yaitu sadar wisata dan pengguna/akademisi. Sadar wisata itu bisa sebagai volunteer dari Librory nya sendiri dan ada akademisi yaitu mereka yang mengembangkan perpustakaan desa sedemikian rupa sesuai dengan ilmunya. Terakhir adalah media massa sebagai sarana publikasi dan branding,” tukas Rizki.

Tim mengungkapkan di setiap desa terdapat masing-masing karakteristik, salah satunya adalah desa mandiri dengan contoh inovasi yaitu perpustakaan desa.  Jika melihat pada fenomena desa di jawa timur, 63%  tidak memiliki perpustakaan desa dan susah untuk dijadikan desa mandiri. Banyak dukungan dari berbagai pihak dalam usaha tim FIA UB, di antaranya Andhyka Muttaqin, S.AP., M.PA., selaku pembimbing, Dr. Mochamad Rozikin, M. AP.,  selaku Wakil Dekan 3 FIA UB, serta banyak pihak lainnya.

“Harapannya, sistem-sistem manual dan peraturannya harus diganti untuk inovasi dengan diikuti oleh produk seperti perpustakaan desa maupun yang lain. Karena gagasan yang menarik itu membuat orang tidak bosan,” tutup tim.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya