Roadshow The NextDev Telkomsel Dorong Mahasiswa Pecahkan Masalah Perkotaan dengan Teknologi

Bagikan Ke:

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong munculnya konsep-konsep baru dalam penataan kehidupan manusia menjadi lebih baik. Salah satu dari konsep tersebut adalah smart city atau kota pintar, yakni konsep penataan kota dengan cara mengintegrasikan teknologi dalam segala aspek termasuk pemerintahan, penduduk, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sehingga masyarakat yang tinggal di kota tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan, mengurangi biaya hidup dan konsumsi sumber daya, serta mendorong keterlibatan warga masyarakat secara lebih efektif dan efisien.

Hal-hal inilah yang mendasari salah satu vendor telekomunikasi besar Telkomsel untuk turut berperan serta dalam pengembangan kota pintar tersebut lewat pencarian bakat-bakat muda dalam Digital Creative Indonesian Competition 2015. Untuk melakukannya, Telkomsel menggelar roadshow ke beberapa daerah, salah satunya Kota Malang yang bertempat di Aula Gedung A Lantai 4 FIA UB, Rabu (20/5). Acara yang dikemas dalam bentuk talkshow tersebut menghadirkan VP Technology and System Telkomsel Ivan Cahya Permana, Asisten I Pemerintah Kabupaten Malang Ferry Hari Agung, MT, serta dua orang yang sebelumnya telah sukses menjalankan misi Telkomsel ini, yakni CEO LayangLayang Mobile Prasetyo Andy dan Google Developer Expert Yohan Totting. Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus juga nampak antusias menghadiri acara ini.

VP Telkomsel Ivan Cahya Permana
VP Telkomsel Ivan Cahya Permana

VP Technology and System Telkomsel Ivan Cahya Permana mengatakan bahwa untuk membangun kota pintar diperlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang saling berkolaborasi, mulai dari pemerintahan, akademisi, masyarakat, developer, media, dan pihak swasta. Masing-masing, lanjut Ivan, memiliki tugas dan perannya masing-masing. Misalnya, Telkomsel sebagai pihak swasta akan menyediakan modal kerja. “Melalui even The #NextDev ini, Telkomsel ingin mendorong mahasiswa dan masyarakat umum pengembang aplikasi untuk memberikan kontribusi positif dalam memecahkan masalah di kota dengan memanfaatkan teknologi informasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi FIA UB Brillyanes Sanawiri mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa unuk mampu melihat peluang di balik permasalahan. Mahasiswa, lanjut Brillyanes, harus mampu menjadi bagian dari pemecahan masalah masyarakat, khususnya dengan memanfaatkan penguasaan mereka terhadap teknologi. “Dengan demikian mahasiswa bisa beralih dari sekadar hidup untuk pemikiran-pemikiran konsumtif menuju pemanfaatan teknologi untuk kebaikan masyarakat,” imbuh pria yang akrab disapa Brilly ini.

Lebih lanjut, Brillyanes menceritakan bahwa kegiatan kolaborasi antara Telkomsel dengan laboratorium yang dipimpinnya ini adalah satu bentuk tindak lanjut dari kerjasama yang dibangun antara FIA UB dengan MarkPlus, Inc yang didirikan oleh Hermawan Kartajaya. “Momentum awalnya adalah kuliah umum oleh Pak Hermawan Kartajaya kemarin. Selanjutnya, kami bersama-sama ingin membawa FIA ke jenjang internasional yang lebih tinggi lagi,” tandasnya. (ALA/FIA)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya

Lewati ke konten