Resume Kelas Metodologi Penelitian „DOV, Responden, Fokus dan Informan (Oreo)“

Haii RSC,

bagi keluarga RSC yang kemarin tidak bisa hadir di kelas metodologi penelitian, berikut resumenya, selamat membaca dan semoga bermanfaat ^^

Operasionalisasi & Sampling

Definisi Teori Konsep Variabel Indikator Item

Teori merupakan suatu set konsep/variabel yang saling berhubungan yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil penelitian para ahli yang teruji, disepakati, dan dijadikan dasar acuan penelitian lain. Konsep adalah suatu set variabel yang saling berhubungan yang masih bersifat abstraksi fenomena. Variabel merupakan turunan dari konsep. Indikator merupakan turunan dari variabel. Item merupakan turunan dari indikator.

Definisi Kerangka Teoritis/Konseptual, Kerangka Operasional/Hipotesis, dan Proposisi.

Kerangka teoritis/konseptual memuat konstruk abstrak fenomena, seperti teori atau konsep. Kerangka operasional/hipotesis memuat hal-hal yang bersifat empirikal/observasional, seperti variabel, indikator, dan item. Konsep digambarkan dalam bentuk lingkaran dan variabel digambarkan dalam bentuk persegi. Proposisi adalah penjelasan hubungan antar konsep/variabel, salah satu bentuknya adalah hipotesis yang merupakan dugaan sementara mengenai hubungan antar konsep/variabel.

Definisi Operasionalisasi

Operasionalisasi adalah mendefinisikan konsep/variabel untuk dapat mengukur keadaan suatu fenomena atau gejala. Operasionalisasi merupakan perubahan dari konstruk abstrak menuju ukuran konkret. Terdapat tiga pendekatan secara umum dalam operasionalisasi, yaitu
1) secara teoritis atau penurunan teori secara penuh dalam pengukuran gejala;
2) secara empiris atau penurunan fenomena secara penuh dalam pengukuran gejala; serta
3) secara teoritis-empiris atau penuruan teori dengan disertai penyesuaian atas fenomena dalam pengukuran gejala.

Jenis Operasionalisasi

Operasionalisasi unidimensional, yaitu konsep/variabel yang berdimensi tunggal dengan keterbatasan pengertian atau lebih spesifik dengan hanya mengandung satu jenis gejala. Wujud penyajian operasionalisasi unidimensional secara umum terdiri atas: variabel, dimensi variabel, indikator, skala. Operasionalisasi multidimensional, yaitu konsep/variabel yang berdimensi majemuk dengan pengertian yang luas atau mengandung banyak gejala. Wujud penyajian operasionalisasi multidimensional secara umum terdiri atas: teori, konsep, variabel, indikator, dan item.

Teknik Sampling
Secara umum, sampling terbagi atas:
1. Probability (acak)
a. Simple Random, Sampling yang berdasarkan pemilihan secara acak dari suatu populasi karena tidak ada persiapan mengenai subyek yang akan dijadikan sebagai sample.

b. Systematic
Sampling yang pemilihan sample pertama dilakukan secara acak dari suatu populasi dan pemilihan sample berikutnya dipilih secara sistematik yaitu berurutan, teknik sampling ini cocok pada populasi yang bersifat homogen.

c. Stratified
Sampling yang pemilihan sample-nya diambil dari tiap-tiap kelompok dimana kelompok dibentuk berdasarkan kemiripan atau kesamaan antar anggota, teknik sampling ini cocok pada populasi bersifat heterogen.

d. Cluster
Sampling yang pemilihan sample-nya berdasarkan letak wilayah sehingga dikelompokan ke dalam beberapa wilayah dimana nantinya tiap-tiap wilayah akan diambil sample secara acak.

2. Non-probability (tidak acak)
a. Purposive, Peneliti memilih sample menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian.

b. Quota, sample yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Snowball, sample yang dipilih merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya. Ini umumnya digunakan bila peneliti tidak mengetahui dengan pasti orang-orang yang layak untuk menjadi sumber

FOKUS INFORMAN OPERASIONALISASI SAMPLING (FORMASI)

Fokus Penelitian

Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Ada dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan focus. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Jadi, dalam hal ini fokus akan membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk keluar (inclusion-exlusion criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Penetapan fokus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimanapun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Penentuan fokus dapat dilakukan berdasarkan tiga hal, yaitu:
1. Berdasarkan teori yang digunakan untuk mengkaji di dalam penelitian.
2. Berdasarkan fakta empiris di lapangan.
3. Berdasarkan teori yang disesuaikan dengan fakta empiris di lapangan.

Informan

Informan adalah subyek/obyek yang menjadi sumber peneliti dalam memperoleh data. Penelitian jenis kualitatif umumnya tidak menggunakan istilah sampel, tetapi „informan.” Berikut ini beberapa teknik penarikan sampel atau penentuan informan yang dikemukakan oleh W. Lawrence Neuman (2007). Teknik penentuan informan dalam Kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Purposive. Peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.
2. Kuota. Informan yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, seorang peneliti ingin mengumpulkan data dari sejumlah orang di sebuah desa terpencil. Peneliti memutuskan untuk memilih 20 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Mereka yang dipilih ini diambil begitu saja, tanpa metode/cara tentu.
3. Snowball atau bola salju. Informan yang dipilih merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya. Ini umumnya digunakan bila peneliti tidak mengetahui dengan pasti orang-orang yang layak untuk menjadi sumber. Misalnya ketika peneliti ingin mengetahui pola komunikasi antarpribadi para pengguna narkoba. Tidak ada daftar nama yang bisa jadi rujukan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan meminta rekomendasi dari seseorang. Dari seorang informan, jumlah sumber data dapat berlipat ganda jumlahnya. Seperti bola salju yang menggelinding.
4. Sequential. Informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya. Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah mencapai titik jenuh. Maksudnya, tidak ada hal baru lagi yang dapat dikembangkan.
Penelitian kualitatif menempatkan informan sebagai bagian yang penting karena berhubungan dengan data dan kevalidan data tersebut, sehingga dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan informan. Kriteria informan kunci menurut Sugiyono (1997:471) ada lima yaitu:
1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktif.
2. Subjek yang masih terlibat secara penuh atau aktif pada lingkungan atau kegiatan yang mnejadi sasaran atau perhatian penelitian.
3. Subjek yang mempunyai banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu.
5. Subjek yang sebelumnya masih tergolong asing dengan penelitian.

Referensi:
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Silalahi, U. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Veröffentlicht in Info Kegiatan, Kelas Metpen, PENELITIAN, PSDA.