Celebrating The 70th Anniversary of UNESCO 2015 International Essay Contest Jepang

Haaiii RSC, admin mau share info lomba nih, check yaaa 😉

Poster Lomba

Poster Lomba

Celebrating The 70th Anniversary of UNESCO 2015 International Essay Contest Jepang
Tema: Pembangunan Perdamaian di Hati dan Pikiran Kita
Ketentuan:
– Essay ditulis minimal 700 kata dalam bahasa Inggris
– Naskah essay dikirim ke www.goipeace.or.jp
– Deadline 15 Juni 2015
Untuk alurnya adalah sebagai berikut:
1. Floring Ide 1 diadakan tanggal 18 – 24 Mei 2015
2. Floring Ide 2 diadakan tanggal 1 – 7 Juni 2015
3. Pengumpulan di RSC tanggal 10 Juni 2015

Syarat dan Ketentuan Lomba

Syarat dan Ketentuan Lomba

terima kasih, semoga bermanfaat ^^

Resume Kelas Kepenulisan

Haaiii RSC,
masih ingetkan di minggu yang kemarin kita udah mengadakan kelas kepenulisan, nah berikut adalah resume dari kelas kepenulisan yang kemarin, check it out

Resume Kelas Kepenulisan

Resume Kelas Kepenulisan

terima kasih, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk mengikuti kelas kepenulisan selanjutnyaa yaa ^^

Kelas Metodologi Penelitian „DOV, Responden, Fokus dan Informan“

Haaii RSC’ers
Yuuk datang kelas metpen DOV, Responden, Fokus dan Informan yang akan diadakan pada:

Hari, Tanggal: Minggu, 10 Mei 2015
Pukul: 08.00 – 12.00
Tempat: RSC

Berikut materi pengantarnya, check it out ^^

FokusPenelitian

Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Ada dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus.
Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Jadi, dalam hal ini fokusakan membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk keluar (inclusion-exlusioncriteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Penetapan fokus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimanapun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian.Penentuan fokus dapat dilakukan berdasarkan tiga hal, yaitu:

  1. Berdasarkan teori yang digunakan untuk mengkaji di dalam penelitian.
  2. Berdasarkan fakta empiris di lapangan.
  3. Berdasarkan teori yang disesuaikan dengan fakta empiris di lapangan.

 

Informan

Informan adalahsubyek/obyek yang menjadi sumber peneliti dalam memperoleh data. Penelitian jenis kualitatif umumnya tidak menggunakan istilah sampel, tetapi „informan.” Berikut ini beberapa teknik penarikan sampel atau penentuan informan yang dikemukakan oleh W. Lawrence Neuman (2007). Teknik penentuan informan dalam Kualitatif adalah sebagai berikut:

  1. Purposive. Peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.
  2. Informan yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, seorang peneliti ingin mengumpulkan data dari sejumlah orang di sebuah desa terpencil. Peneliti memutuskan untuk memilih 20 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Mereka yang dipilih ini diambil begitu saja, tanpa metode/cara tentu.
  3. Snowball atau bola salju. Informan yang dipilih merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya. Ini umumnya digunakan bila peneliti tidak mengetahui dengan pasti orang-orang yang layak untuk menjadi sumber. Misalnya ketika peneliti ingin mengetahui pola komunikasi antar pribadi para pengguna narkoba. Tidak ada daftar nama yang bisa jadi rujukan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan meminta rekomendasi dari seseorang. Dari seorang informan, jumlah sumber data dapat berlipat ganda jumlahnya. Seperti bola salju yang menggelinding.
  4. Sequential. Informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya. Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah mencapai titik jenuh. Maksudnya, tidak ada hal baru lagi yang dapat dikembangkan.

Penelitian kualitatif menempatkan informan sebagai bagian yang penting karena berhubungan dengan data dan kevalidan data tersebut, sehingga dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan informan. Kriteria informan kunci menurut Sugiyono (1997:471) ada lima yaitu:

  1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktif.
  2. Subjek yang masih terlibat secara penuh atau aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.
  3. Subjek yang mempunyai banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.
  4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu.
  5. Subjek yang sebelumnya masih tergolong asing dengan penelitian.

 

OPERASIONALISASI DAN SAMPLING (Ayo baca buku Ulber Silalahi dulu!)

  1. Definisi Kerangka Teoritis, Kerangka Konseptual, dan Kerangka Hipotesis
  2. Definisi Operasionalisasi
  3. Definisi Teori Konsep Variabel Indikator Item Skala
  4. Operasionalisasi Unidimensional dan Multidimensional
  5. Teknik Sampling

 

Referensi:

Moleong, L. J. 2012. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Silalahi, U. 2010. MetodePenelitianSosial. Bandung: PT RefikaAditama.

Kompetisi Karya Tulis Sampoerna Corner 2015 UB

Haii haaiii RSC’ers, admin mau share info lomba nih, check it out …

Sampoerna Corner proudly presents „Kompetisi Karya Tulis Sampoerna Corner 2015 UB“ dengan tema : Generasi Muda Menjawab Pesaingan dan Tantangan Gobal di Era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
Ketentuan:
1. Mahasiswa S1 dan D3 UB
2. Peserta kompetisi bersifat individual
3. Pendaftaran dan pengumpulan 15 April-7 Mei pukul 15.00
4. Mendaftarkan diri ke library@ub.ac.id dengan mengiis formulir atau langsung mendaftar ke perpustakaan UB.
5. Karya tulis bersifat orisinil dan tidak pernah dipublikasikan

ayoo mahasiswa FIA berikan kontribusimu, daftar sekarang juga dan tuangkan ide segar serta kreatifitasmu melalui karya tulis ^^

more info::

lib.ub.ac.id

download formulir di:

1. Syarat dan Ketentuan

2. Form Pendaftaran

Resume Upgrading „Inspirasi (Identifikasi Masalah, Kerangka Berpikir, Rekomendasi Metpen dan Gagasan Pada Penulisan)“

Selamat Malam RSC ^.^


Bagi teman-teman yang kemarin tidak mengikuti Upgrading Penalaran „INSPIRASI“ Berikut resumenya.. .
Selamat Membaca

RESUME UPGRADING PENALARAN-INSPIRASI

Pemateri : Guardian Muhammad (2011)
Tanggal Pelaksanaan : 01 Mei 2015
Materi : Identifikasi Masalah, Kerangka Berpikir, Rekomendasi Metpen dan Gagasan pada Penulisan

Masalah ada karena ada manusia
Aku berpikir maka aku ada

Masalah adalah ketidaksesuaian antara kenyataan dengan yang diharapkan. Sebelum masuk ke identifikasi masalah harus ada instumen masalah. Cara untuk mengidentifikasi masalah adalah melalui 5W + 1H. Cara mengolah identifikasi masalah adalah membuat kausalitas lalu korelasi sebab akibat.

Kerangka berpikir terdiri dari TEN (Teori, Empiris, dan Normatif). Salah satu unsur yang harus terdapat dalam kerangka berpikir adalah Logis. Teori hampir sama dengan konsep, teori merupakan kumpulan pemikiran para ahli, sedangkan konsep merupakan kumpulan pemikiran para ahli yang sudah diakui. Empiris adalah realita, data yang masih berkorelasi. Normatif yaitu implementasi dari teori dan dasar pemikiran dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Kerangka berpikir didasari dengan wawasan dan pengetahuan serta kemampuan bernalar.
(Mulailah dengan “Kenapa?” akhiri dengan “oh…”, maka kamu mengerti, kemudian renungkan bahwa bila dia/mereka bisa, begitu juga anda!)

Metode penelitian versi Fakultas Ilmu Administrasi UB, terdiri dari:
Kuantitatif : Jenis Penelitian, lokasi penelitian, variabel dan pengukuran, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis.
Kualitatif : Jenis penelitian, fokus penelitian, lokasi dan situs penelitian, sumber data,
pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis.

(Sumber data : observasi, informan, responden, dan dokumen
Jenis data : data primer dan data sekunder)

Gagasan terdiri dari pemikiran, ide, khyalan, dan solusi. Gagasan merupakan hasil pemikiran yang bersifat solutif. Gagasan diawali dengan melihat akar masalah agar solutif, mendapatkan sense, dan diperlukan bekal akan wawasan dan pengetahuan serta kemampuan bernalar. Langkah kedua adalah Evaluasi gagasan terdahulu merupakan langkah selanjutnya, yaitu untuk melengkapi atau menutupi kekurangan gagasan terdahulu agar tidak menyimpang dan tidak dianggap plagiat karena dianggap paling orisinal. Selanjutnya imajinasi yang bertujuan agar berpikiran out of the box, cara mengembangkan imajinasi contohnya berdiskusi dan sering membaca. Dan langkah terakhir adalah create your own idea

Kunci dari mengetahui akar masalah yaitu sense dari penulis/peneliti.
Sense dari penulis/peneliti dibangun dari wawasan, pengetahuan dan kemampuan bernalar.

Semoga Bermanfaat ^.^

Call For Paper – 8th ECCENTS (economics events 2015)

Resume Bedah Koleksi

Hai RSC’ers, update lagi mengenai resume Bedah Koleksi Perpustakaan RSC yang diadakan:

Hari : Kamis, 23 April 2015
Jam : 13.00
Tempat : RSC
Berikut hasil resumenya, check it out 🙂

Greate by Choice merupakan buku yang dikarang olehJim Collins dan Morten .T Hansen. Jims  Collins merupakan pemikir manajemen paling berpengaruh yang masih hidup pada saat ini. Dari karya trobosan terbarunya Jims Collins bertanya: Mengapa sejumlah perusahaan berjaya ditengah ketidakpastian bahkan kekacauan sementara yang lain tidak? Berdasarkan penelitian 9 tahun. Collins dan koleganya, Morten.T Hansen mengemukakan prinsip-prinsip untuk membangun perusahaan yang benar-benar hebat pada masa-masa yang tidak bisa diramalkan, bergejolak, serta bergerak cepat. Temuan-temuan Collins Provokatif, seperti:

  1. Pemimpin terbaik tidak lebih berani mengambil resiko, tidak lebih visioner dan tidak lebih kreatif dibandingkan pemimpin lain.
  2. Inovasi bukanlah kartu truf dalam dunia yang kacau dan tidak pasti.
  3. Mengikuti keyakinan bahwamemimpin didunia yang cepat selalu memerlukan keputusan yang cepat dan tidak cepat adalah cara yang bagus untuk binasa.
  4. Perusahaan yang hebat lebih sedikit berusaha dibandingkan dengan perusahaan lain dalam merespon dunia yang berubah secara radikal.

Dengan pandangan yang jernih dan pandai menahan hawa nafsu para 10Xer menerima tanpa mengeluh, bahwa mereka menghadapi kekuatan diluar kendali mereka, mereka menerima bahwa mereka tidak bisa secara akurat meramalkan peristiwa dan bahwa tidak ada satu hal yang pasti. Akan tetepi mereka menolak telak-telak konsep bahwa keberuntungan, kekacauan atau faktor external apapun akan menentukan kesuksesan ataupun kegagalan.

Para 10Xer menunjukkan 3 perilaku inti yang jika dikombinasikan akan membedakan mereka dari para pemimpin perusahaan perbandingan yang kurang sukses:

  1. Disiplin Fanatik
  2. Kreativitas Empiris
  3. Paranoia Produktif

Landasan dari 3 perilaku inti 10Xer adalah tekanan motivasi  hasrat dan ambisi bagi satu tujuan atau perusahaan yang lebih besar dibandingkan diri mereka sendiri.

Terima kasih, semoga bermanfaat ^.^