Ditulis pada tanggal 21 October 2014, oleh , pada kategori Berita

1 2 3 4

Pada tanggal 17 September 2014, bertempat di Ruang Labortorium Pengembangan Organisasi dan Manajemen Publik, Gedung B Lantai 6 Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya mengadakan Diskusi Rutin dengan tema pembahasanan Metode Analisis SWOT. Bertindak sebagai pembicara dalam diskusi adalah Wildan Akbar Taufiq, Perencanaan Pembangunan 2012 yang merupakan ketua divisi keilmuan pada Laboratorium Pengembangan Organisasi dan Manajemen Publik. Dalam diskusi tersebut dibantu oleh Henni Fariha, Publik 2011 dalam menjelaskan penerapan analisis SWOT pada PDAM Kota Malang.

Dalam presentasinya, pembicara menguraikan tentang konsep dan penerapan dari metode analisis SWOT itu sendiri. Dijelaskan bahwa yang menjadi perhatian pokok pada metode analisis SWOT ini adalah strategi yang ditempuh dalam menghadapi suatu krisis dengan memadukan elemen yang terdapat di metode SWOT Kualitatif maupun Kuantitatif.

Metode Penelitian SWOT memiliki strategi dengan saling memadukan 4 elemen didalamnya.  4 elemen tersebut antara lain :

  1. Strength
  2. Opportunity
  3. Weakness
  4. Threath

Fungsi dari SWOT sendiri ialah sebagai alat bantu pembuatan peta untuk menjukkan cara yang dapat diambil atau ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.  Tujuan tersebut terkait dengan visi misi dan akan berguna apabila tujuan telah ditetapkan. 4 elemen  tersebut akan saling dipadukan untuk menentukan strategi yang akan diambil dalam memutuskan pemecahan krisis yang ada pada suatu organisasi.

Di akhir paparannya, pembicara menyampaikan keputusan yang diambil atau ditempuh berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Dari diskusi rutin  ini banyak hal yang bermanfaat, terutama bagi pembicara maupun audience dalam memahami metode analsisi tersebut guna memecahkan suatu permasalahan dalam organisasi.

Telah disebutkan dalam analisis SWOT terdapat empat (4) elemen didalamnya yang dalam pemecahan suatu masalah akan saling dipadukan untuk membentuk suatu strategi yang dapat dimanfaatkan. Empat (4) strategi yang dapat diambil dalam pemecahan krisis suatu organisasi antara lain :

  1. Progresif

Strategi Progesif memadukan antara elmen Strength dan Opportunity. Strategi ini idgunakan untuk memperoleh sutau peningkatan dalam menghadapi suatu krisis.

  1. Mobiliation

Mobilization pada dasarnya memadukan antar elemen Strebgth dan Trearth yang dalam penerapannya diharapkan dapat mengubah suatu ancaman menjadi peluag yang dapat dimanfaatkan.

  1. Divestment

Straegi ini merupakan perpaduan antara  Weakness dan Opportunity. Inti dari strategi ini adalah pada pemutusan dimana stratgei diambil untuk investasi aatau melepaskan.

  1. Damage Control

Damage Control merupakan perpaduan dari Weakness dan Treath. Damage control umumnya digunakan ketika terjadi suatu masa yang sangat kritis. Dengan diterapkannya Damage Control, kemudian diharapka dapat mengendalikan kerugian yang ada.

  1. Penerapan dengan model kualitatif

Berikut ini adalah salah satu contoh dalam yang diterapkan pada model kualitatif. Dalam bagan ini, menentukan poin dan dilihat kekuatan dari masing-masing poin yang disebutkan.

Eksternal/

Internal

O Intervensi Pemerintah T Sumber
Tarif Pasang Baru Beban Oprasional Meningkat
Kerja Sama Wilayah Penghasil Air Pelanggan Meningkat Persediaan Debit Air Sedikit
S Kualitas SDM Menerapkan Model Kerjasama Kebijakan Baru Dukungan Penyertaan Modal
Keuangan Penetapan Tarif
Kebijakan Sumber Mata Air
W Finding Reformasi Struktur Pengelolaan Sumber Air Limbah
Manajemen
Inovasi Teknologi Investasi/ Go Public

 

  1. Penerapan dengan model kuantitatif
Elemen B* S* Total
Strength
  1. Kualitas SDM
0,3 3 0,9
  1. Keuangan
0,3 3 0,9
  1. Kebijakan
0,4 4 1,6
1 10 2,4
Weakness
  1. Funding
0,3 2 0,6
  1. Manajemen
0,2 2 0,4
  1. Inovasi Teknologi
0,5 2 1
1 6 2

 

*B : Kualitas atau mana yang lebih penting

*S : Kondisi saat itu atau sekarang

Kesimpulan

S – W     = Fakator Internal

2,4 -2    = 0,4

 

 

 

Elemen B* S* Total
Opportunity
  1. Intervensi Pemerintah
0,3 3,5 01,5
  1. Tarif Pasang Baru
0,2 2 0,41
  1. Kerja Sama dengan Daerah Penghasil Air
0,5 4 2
1 9,5 3,65
Treath
  1. Sumber Air Kurang
0,4 2 0,8
  1. Beban Operasional Terganggu
0,2 2 0,4
  1. Pelanggan Meningkat
0,4 3 1,2
1 7 2,4

 

*B : Kualitas atau mana yang lebih penting

*S : Kondisi saat itu atau sekarang

Kesimpulan

O – T         = Faktor Eksternal

3, 65 – 2,4 = 1,25

Kuantitatif

5

Hasil dinyatakan Progresif sesuai dengan penghitungan yang sebelumnya dilakukan

Dengan Progresif sebagai strategi yang ditempat, maka berikut ini poin poin yang didalamnya:

  1. Menutupi kekurangan inovasi teknologi dan sumber air.
  2. Meningkatkan funding dan kerjasama.
  3. Menerapkan kebijakan jangka panjang.