Dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan, pimpinan FIA UB menggelar audiensi dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Rabu (20/5). Pada pertemuan tersebut, pimpinan menyampaikan penjelasan atas beberapa keluhan yang disampaikan oleh lembaga-lembaga kemahasiswaan di FIA UB berkaitan dengan sarana-prasarana dan permasalahan akademik. Sejumlah unsur pimpinan FIA UB turut menghadiri acara tersebut, di antaranya Ketua Jurusan Administrasi Publik, Ketua Jurusan Administrasi Bisnis, Ketua Program Studi S1 Ilmu Administrasi Bisnis, dan Kepala Tata Usaha yang didampingi oleh kepala sub bagian di garis koordinasinya. Sejumlah perwakilan dari 17 lembaga otonomi fakultas dan himpunan mahasiswa di FIA UB juga turut hadir pada acara tersebut.
Menanggapi berbagai keluhan yang disampaikan oleh para mahasiswa, Pembantu Dekan I Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si menyebutkan bahwa pada dasarnya ilmu administrasi itu sendiri lahir dari upaya menggapai tujuan yang dibarengi dengan keterbatasan sumber daya. Di antara sumber daya tersebut termasuk manusia, anggaran dana, dan ruang. “Fakultas juga menginginkan banyak hal, tetapi sumber dayanya memang belum mencukupi. Di saat seperti inilah kita harus menerapkan prinsip-prinsip ilmu administrasi untuk mengelola apa yang sudah ada dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kaprodi S1 Ilmu Administrasi Bisnis Dr. Wilopo, M.AB menegaskan bahwa mahasiswa dan dosen adalah mitra kerja yang harus bersinergi dalam menghadapi tantangan besar ke depan. Menurutnya, sekarang mahasiswa dan dosen tidak seharusnya memikirkan masalah-masalah remeh yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik secara internal. “Tantangan ke depan cukup besar, makanya kita semua perlu membangun sebuah visi bersama untuk pengembangan FIA ke depan” ujarnya sembari sedikit bernostalgia kehidupannya saat menjadi aktivis kampus beberapa tahun silam. (ALA/FIA)
