Resume Bedah Koleksi “Jangan Bunuh KPK: Perlawanan terhadap Usaha Pemberantasan Korupsi”

Resume Bedah Koleksi

 

Dimulai dari segi tampilan buku dengan cover yang cukup unik, mudah untuk dibaca, ditulis dengan bahasa-bahasa media. Dari segi redaksional, buku ini berisi dari saduran-saduran berita. Dari sistematika pembahasan sendiri sudah runtut. Kekurangan dari buku ini terletak pada kesesuian tema dengan isi buku sehingga sulit untuk diambil benang merahnya

Korupsi ini sendiri masih dimana-dimana, dari Aceh hingga Merauke. Dan masih banyak di setaip instansi pemerintahan. Korupsi kelembagaan masih jadi ancaman. Good governance atau pemerintahan yang baik, penegakan hukum khususnya pada bidang korupsi adalah agenda demokratisasi yang dasar untuk mencegah terjadinya triple crisis of governance.

Sepak terjang KPK selama ini membuat ciut nyali para koruptor. Satu persatu pelaku korupsi diadili dan dijatuhkan hukuman penjara. Tindakan KPK yang dianggap sebagai “Superbody” ini membuat gerah para koruptor lainnya. Sehingga mereka berusaha menyerang balik dan melakukan perlawanan terhadap usaha pemberantasan korupsi.

Keberatan terhadap ide pembentukan KPK memang muncul. Namun akhirnya ada kesepahaman bahwa tindak pidana korupsi di negeri ini memang luar biasa. Bahkan, ada keseahaman bahwa korupsi adalah tindak pidana luar biasa (extra ordinary crime), sehingga membutuhkan penanganan yang luar biasa pula. Sehingga diperlukan pula lembaga yang luar biasa untuk menanganinya.

Pemberantasan korupsi secara tuntas adalah amanat reformasi yang digulirkan pada tahun 1998. Selama ini suka atau tidak, masyarakat masih menggantungkan kepercayaannya pada KPK dan insturmen yang dimiliki untuk melakukan pemberantasan korupsi. Jika KPK ditiadakan, dengan berbagai cara, masikhkah kita berharap ada Indonesia yang benar-benar bersih dari kourpsi?

Kewenangan KPK mulai dipersoalkan, mulai dari kewenangan penyadapan, supervisi penanganan korupsi, sampai perilaku pejabat KPK. Malangnya, kasus Antasari Azhar semakin mengeruhkan KPK, sehingga ada “gerakan” membunuh KPK. Adakah usaha mereka untuk melenyapkan KPK akan berhasil?

Buku ini mengupas tuntas maraknya kasus korupsi yang sudah menyebar dari Aceh hingga Papua. Juga dipaparkan proses pengadilan tindak pidana korupsi terhadap beberapa pejabat dan anggota DPR yang terlibat kasus korupsi. Kemudian agar pembaca bisa mengetahui secara lengkap kasus korupsi yang ditangani KPK, dilampirkan pula seluruh kasus korupsi beserta pelaku korupsi yang telah divonis hukuman penjara.

Dari sisi apartur, penyebab terjadinya korupsi tidak lain adalah oleh orang yang tidak memiliki integritas terhadap institusinya, entitas, maupun negara. Dari sisi struktur, perbaikan sistem melalui informasi administrasi perlu dilakukan untuk membentuk border terhadap tindakan korupsi serta integrasi antara sub sistem terkait.

Pengembangan infrastruktur berbasis teknologi perlu digunakan untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi. Lingkungan yang kotor akan membuat orang lebih mudah terserang penyakit, begitupun korupsi yang sudah membudaya, sangat mudah untuk menjangkit.

RESUME KELAS METPEN II (Miles Huberman dan Statisic Descriptive)

Miles Huberman dan Statisic Descriptive

(Pemateri : Moch. Weldy Arif F, 2012 dan Dewi Purnima, 2011)

 

Miles & Huberman

  • Miles & Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Oleh karena itu model analisis data Miles & Huberman disebut model interaktif.

 

  • Langkah-langkah dalam analisis data Miles & Huberman :
  1. Reduksi Data (Data Reduction)

Kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting.

  1. Penyajian Data (Data Display)

Salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

 

  1. Penarikan Kesimpulan (Consclusion/Verification)

Temuan baru yang belum ada sebelumnya, temuan tsb dapat berupa deskripsi atau gambaran dari suatu obyek yg sebelumnya masih remang-remang kemudian setelah diteliti menjadi jelas atau kesimpulan yaitu jawaban dari rumusan masalah dan pertanyaan yang telah diungkapkan oleh peneliti sejak awal.

 

Statistic Descriptive

 

  • Jenis-jenis analisis Statistik meliputi :

–  Statistik Deskriptif : metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data.

– Statistik Infrensial : metode yang berkaitan dengan analisis sampel yang penarikan kesimpulannya tentang karakteristik populasi.

 

  • Statistic Descriptive merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Pada analisis statistic deskriptif, satistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan atau melakukan penarikan kesimpulan pada populasi yang lebih besar.

 

  • Teknik analisis data statistic descriptive
  1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).

Tabel frekuensi berfungsi untuk mendapatkan karakteristik tertentu dalam sebuahdata.

  1. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.

 

  1. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median,modus).
  • Mean : Nilai tengah dari jumlah keseluruhan bilangan
  • Median : Nilai tengah dari suatu bilangan
  • Modus : Frekuensi bilangan terbesar

 

  1. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
  • Kuartil : Titik yang membagi keseluruhan data menjadi empat
  • Desil : Titik yang membagi keseluruhan data menjadi sepuluh
  • Persentil : Titik yang membagi keseluruhan data menjadi seratus

 

  1. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).

Standar deviasi merupakan alat analisis frekuensi sebaran penyimpangan dari titik rata-rata.

  • Standar deviasi lebih kecil dari rata-rata, nilai rata-rata representatif
  • Standar deviasi lebih besar dari rata-rata, nilai rata-rata tidak representatif

 

 

Materi Pengantar Diskusi ” HARUSKAH BURUH MIGRAN ITU ADA??”

169107

Saat ini untuk memperoleh kehidupan yang layak. Warga Indonesia dituntut untuk bekerja lebih keras lagi demi memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia berusaha dengan keras untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya dengan bekerja walaupun menjadi buruh, akan tetapi dikarenakan upah di dalam negeri yang masih kecil sehingga banyak warga negara indonesia yang pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai buruh migran, dikarenakan adanya anggapan bahwa upah di luar negeri lebih besar di bandingkan upah didalam negeri. Atas dasar hal tersebut, pemerintah Indonesia mengadakan hubungan diplomatik di berbagai negara, khususnya negara Arab Saudi. Kerjasama ini memperbolehkan Indonesia mengirim warganya untuk bekerja di negara tersebut, salahsatunya sebagai buruh migran atau TKI dengan ketentuan dan UU yang berlaku dari kedua negara yang melakukan kerjasama.
Namun, akhir-akhir ini banyak kasus mengenai kondisi buruh migran yang dihukum mati akibat pelanggaran hukum yang belum pasti. Seperti halnya yang terjadi pada tenaga kerja wanita asal Indonesia yang bekerja di Uni Emirat Arab. Hal ini sangat membutuhkan tindakan yang tegas dari pemerintah Indonesia agar tidak ada lagi warga tanah air ini yang menjadi kambing biri-biri atau mangsa keganasan dan mangsa kezaliman dari pemerintahan yang jail. JADI HARUSKAH BURUH MIGRAN ITU ADA?? Temukan jawabannya pada Diskusi RSC, hari rabu, tanggal 11 Mei 2016, jam 18.00 WIB, dengan penyaji Arwin Anindyka (2013) dan Azis Arief Anggara (2014) di Sekret tercinta RSC

Materi Pengantar Kelas Metpen

Analisis data dianggap sebagai kunci utama dalam suatu penelitian, karena dengan cara menganalisis data yang benar dan sesuai kita dapat menuangkan hasil penelitian sebagai suatu laporan ilmiah yang dapat diambil manfaatnya. Sehingga peneliti yang bijak harus mengetahui segala teori-teori yang berkaiatan dengan analisis data agar dapat melakukan penelitian sesuai yang mereka inginkan.

Miles dan Hubermen (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction),penyajian data (data display) sertaPenarikan kesimpulan dan verifikasi(conclusion drawing  / verification).
Sedangkan statistik deskriptif adalah analisis yang sifatnya memaparkan dan menjelaskan
temuan hasil penelitian. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji
hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.

Ingin tahu lebih jelas apa itu miles and huberman & Statistic Descriptive?
So, datang yuk ke kelas Metodologi penelitian (METPEN)

RESUME UPGRADING PENALARAN

Pemateri                          : Ardhi Kurniawan

Tanggal Pelaksanaan   : 6 Mei 2016

Materi                              : Identifikasi Masalah, Kerangka Berpikir, Rekomendasi Metpen,

dan  Rekomendasi Gagasan

 

Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan (ekspektasi) dengan realita. Penelitian dapat dilakukan dengan mencari masalah yang terjadi di masyarakat atau menguji suatu teori. Teori yang akan diuji disesuaikan dengan masalah yang ada di masyarakat. Untuk menyelesaikan masalah ini perlu adanya identifikasi masalah. Identifikasi masalah merupakan suatu cara untuk mencari akar permasalahan dari sebuah masalah, yaitu mendeskripsikan masalah yang akan diteliti, mengembangkan sebab-akibat yang terkait dengan masalah tersebut, menghubungkan sebab dan akibat yang sesungguhnya dengan menguji secara kritis. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi suatu masalah dapat melalui metode 5W + 1H (what, where, when, why, who, dan how), melalui metode fish bone, dan ataupun menggunakan analisis SWOT. Contoh mengidentifikasi masalah, seperti observasi, Focus Group Discussion, desk study, formulasi standar layanan.

Setelah mengidentifikasi masalah selanjutnya membuat kerangka berfikir. Pembuatan kerangka berpikir harus terstruktur dan memperhatikan beberapa aspek meliputi normatif, teoritis, dan empiris. Setelah kerangka berpikir dibuat, lalu membuat pemecahan masalah atau gagasan. Pembuatan gagasan ini melalui beberapa tahapan, yaitu menentukan tujuan yang ingin dicapai, menyiapkan bahan-bahan atau data-data yang dibutuhkan, merumuskan alternatif dan mengkaji alternatif tersebut, menilai akibat atau resiko atas alternatif tersebut. Selanjutnya menentukan metode penelitian yang akan digunakan, yaitu metode penelitian kuantitatif atau metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang datanya dapat diukur dan alur penelitiannya dari teori yang sudah ada ke permasalahan yang sedang ada di masyarakat, sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang alurnya dari permasalahan yang ada di masyarakat dan dihubungkan dengan teori yang sudah ada.

 

 

Materi Pengantar Upgrading Penalaran

Materi Pengantar Upgrading Penalaran

Materi identifikasi Masalah, Kerangka berpikir, rekomendasi Metpen dan rekomendasi gagasan

 

Langkah awal untuk membuat karya tulis adalah menemukan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara kebutuhan dengan apa yang tersedia. Keberadaan masalah ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi perlu dicari dan di temukan, untuk itu perlu ada cara untuk menemukan masalah tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi permasalahan yang telah di temukan. Identifikasi masalah merupakan suatu tahapan permulaan penguasaan masalah dimana suatu objek tertentu dapat di kenali sebagai masalah, untuk itu diperlukan tipe permasalahan yang dapat dijadikan bahan penelitian seperti: 1) Masalah saat ini yang perlu dicarikan jawaban pemecahannya atau solusinya, 2) Masalah yang terjadi pada area tertentu yang memerlukan perbaikan atau pembenahan, 3) Masalah yang berhubungan dengan persoalan teoritis yang perlu untuk diteliti guna menjelaskan fenomena yang terjadi, 4) Masalah yang berupa pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris. Kemudian membuat kerangka berpikir, yaitu sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan, sehingga menghasilkan sebuah jawaban sementara (hipotesis). Setelah membuat kerangka berpikir langkah selanjutnya menentukan metode penelitian yang tepat.  Metode penelitian yang sering digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Selain menentukan metode penelitian juga menentukan gagasan – gagasan baru dan tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Nah, ingin taukan bagaimana cara mengidentifikasi masalah, membuat kerangka berpikir, menentukan metode penelitian dan gagasan yang tepat?? temukan jawabannya di Upgrading Penalaran, hari Jumat tanggal 6 Mei 2016, tempat Gd A.3.11 dengan pemateri Ardhi Kurniawan (2010) ayooo ramaikan dan dapatkan gebyaran ilmu didalamnya

CISAK 2016 Essay Competition

messageImage_1461859224030

This year’s theme is centered around the issues which the newly elected government are committing to solve within their tenure in order to improve Indonesia in many aspects.
Those interested in writing within the scope of the following topics (click for further explanation) are invited to submit their writings by following the guidelines.

The Conference of Indonesian Students Association in South Korea (CISAK2016) is pleased to announce for essay competition. Nowadays, one of the major projects of the Association of Southeast Asian Nations is the establishment of an ASEAN Economic Community, which aims to integrate Southeast Asia’s diverse economies, a region with 600 million people and a combined gross domestic product of $2.4 trillion. Within Southeast Asia, Indonesia is the largest economy, has the largest population size and the largest land area. With more than 250 million inhabitants, Indonesia accounts for nearly 42% of the total within the ASEAN market. This indicates that Indonesia has potentially a huge market. However, the main problem of Indonesia is that the country does not have a well-developed manufacturing industry, low economic growth, and many social problems. Furthermore, Indonesian students have important key to keep and resilience of Indonesia in ASEAN Economic Community. Students are the next generation which hopefully can bring Indonesia into a stable country in many aspects. In this essay competition, give your optimistic ideas and opportunity of Indonesian students for our nation “Indonesia”.

for more information, please klik http://cisak.perpika.kr/2016/

GSC (Green Scientific Competition) 2016

Pamflet-Perpanjangan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah baik di darat maupun di laut. Akan tetapi masyarakat Indonesia masih belum menyadari akan hal tersebut serta masih banyaknya permasalahan yang terjadi mulai dari sektor kehutanan, maritim dan pertanian. Berdasarkan data dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menginformasikan, bahwa estimasi luas areal kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 2.089.911 hektar yang dihitung sejak 1 Juli hingga 20 Oktober 2015. Jumlah tersebut meliputi 618.574 hektar gambut dan 1.471.337 hektar non gambut (http://www.pikiran-rakyat.com). Sementara sepanjang tahun 2015, Institut Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia mencatat Kementerian Kelautan dan Perikanan menciduk 157 unit kapal pencuri ikan ilegal yang membuat kerugian Negara hingga ratusan juta (www.kkpnews.kkp.go.id), ditambah lagi dari sektor pertanian berdasarkan data Pusdatin Kementan bahwa luas lahan pertanian di Indonesia seluas 39,5 juta hektar dengan pembagian lahan sawah 8,1 juta hektar, tegal / kebun seluas 11,9 juta hektar, ladang seluas 5,25 juta hektar dan lahan yang sementara tidak diusahakan seluas 14,25 juta hektar (www.pertanian.go.id). Oleh karena itu Indonesia dituntut mampu untuk memanfaatkan kekayaan alam secara optimal serta mampu memecahkan masalah tersebut baik dari segi ekonomi, teknologi, pendidikan, produk barang, pangan, energi, pariwisata dan sebagainya.
Indonesia sebagai Negara yang besar sampai saat ini belum mampu atau masih
belum menemukan sebuah solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yang ada, seperti permasalahan yang ada di sektor Kehutanan antara lain : kebakaran lahan dan hutan, peran pendidikan dalam pengendalian kebakaran lahan dan hutan, illegal logging, pemanfaatan sumber daya kehutanan berbasis kearifan lokal, inovasi pengembangan teknologi aplikatif pada hutan. Sedangkan di sektor maritim diantaranya ialah : illegal fishing, pengembangan wisata bahari, teknologi pengelolaan sumber daya laut, diversifikasi produk kelautan, membangun budaya maritim Indonesia, pemanfaatan sumber daya ekonomi laut bagi kesejahteraan rakyat. Ditambah sektor pertanian yang meliputi sistem tata kelola lahan pertanian, penerapan teknologi tepat guna, pengelolaan sistem peternakan, dan pengembangan agroindustri serta agrowisata berkelanjutan.
Melihat keadaan Indonesia yang seperti ini, upaya apa yang perlu kita lakukan untuk Indonesia? Jawabannya adalah inovasi. Terutama inovasi dalam bidang teknologi, penelitian, pendidikan ataupun melalui pengabdian kepada masyarakat. Bukan hal yang tidak mungkin bahwa inovasi tersebut dapat membantu mengurangi permasalahan yang terjadi di sektor kehutanan, maritim dan pertanian.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan perguruan tinggi yang mengemban misi untuk menghasilkan lulusan yang cendekia, intelek dan berkarakter. Respon dari tuntutan tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran dalam iklim akademik melalui budaya konservasi. Hal ini dilakukan agar memperoleh mahasiswa yang mampu menyesuaikan diri dengan kemampuan. Sebagai wujud kontribusi untuk dunia pendidikan tanpa memisahkan diri dengan budaya konservasi yang di usung UNNES itu sendiri, Badan Semi Otonom Engineering Research Club (BSO EneRC) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang dengan bangga mempersembahkan Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional, Green Scientific Competition (GSC) Tahun 2016 dengan tema “Inovasi Penyelesaian Permasalahan Kehutanan, Maritim dan Pertanian di Indonesia“.
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Green Scientific Competition 2016 memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai penelitian, keilmiahan dan pengabdian kepada masyarakat. Kemampuan mahasiswa Indonesia dalam menunjukkan kepedulianya terhadap masalah agar dapat diteliti, hingga pengabdian yang diharapkan mampu menjaga kelestarian alam Indonesia.

Untuk download buku panduan, silakan klik disini.
Untuk Formulir pendaftaran, silakan klik disini.

Resume Kelas Metodologi Penelitian “Pendekatan Kuantitatif Umum dan Pendekatan Kualitatif Umum”

Pendekatan Kuantitatif Umum dan Pendekatan Kualitatif Umum

(Pemateri : Ria Wijayaningsih, 2012 dan Khusnul Mufaidah, 2012)

 

Perbedaan Metodologi Penelitian dengan Metode Penelitian

  • Metodologi penelitian adalah suatu disiplin ilmu yang berupa peraturan, prosedur, strategi dan teknik yang digunakan dalam penelitian.
  • Metode penelitian adalah cara yang ditempuh untuk memecahkan masalah tertentu dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

  • Penelitian Kuantitatif merupakan sebuah metode penelitian yang didasari teori dan dilanjutkan dengan hipotesis.
  • Penelitian Kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan

 

Paradigma Kuantitatif dan Paradigma Kualitatif

 

Paradigma Kuantitatif (Positivisme)

Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Positivisme muncul pada abad ke 19 dengan dimotori oleh sosiolog Auguste Comte, sesungguhnya pendiri filsafat positivis adalah Henry de Saint Simon yang menjadi guru sekaligus teman diskusi Comte. Menurut Simon untuk memahami sejarah orang harus mencari hubungan sebab akibat, hukum-hukum yang menguasai proses perubahan.

Keyakinan dasar aliran positivisme berakar pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada dalam kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Penelitian berupaya mengungkap kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan.

 

Paradigma Kualitatif (Post Positivisme)

Post positivisme adalah aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada Positivisme. Post positivisme sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata, ada sesuai hukum alam.  Tetapi  pada  sisi  lain,  Postpositivisme  berpendapat  bahwa manusia  tidak  mungkin  mendapatkan kebenaran  dari  realitas  apabila  peneliti  membuat  jarak  dengan  realitas  atau  tidak  terlibat  secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif, untuk itu perlu menggunakan prinsip  triangulasi, yaitu  penggunaan  bermacam-macam  metode,  sumber  data, dan lain-lain.

 

Karakteristik Penelitian Kualitatif

  1. Sumber data berdasarkan fakta yang obyektif
  2. Variabel dapat diukur
  3. Dimulai dengan teori dan hipotesis
  4. Bersifat deduktif
  5. Generalisasi hasil
  6. Terlepas dari obyek pengamatan
  7. Mereduksi data ke dalam angka

 

Karakteristik Penelitian Kualitatif

  1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
  2. Memiliki sifat deskriptif analitik
  3. Tekanan pada proses bukan hasil
  4. Bersifat induktif
  5. Mengutamakan makna
  6. Manusia sebagai alat (instrumen)
  7. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
  8. Sumber data berkembang (snowball)
  9. Penelitian selesai (titik jenuh)

 

Uji Instrumen Kuantitatif

  • Uji validitas dan realibitas
  • Uji asumsi klasik

 

 

Uji Keabsahan dalam Kualitatif

  • Triangulasi metode
  • Triangulasi antar peneliti
  • Triangulasi sumber data
  • Triangulasi teori

 

 

 

RESUME UPGRADING LOGIKA DASAR BERPIKIR

RESUME UPGRADING LOGIKA DASAR BERPIKIR

 

Pemateri                      : Wahyu Satrio Aulia

Tanggal Pelaksanaan   : 29 April 2016

Materi                          : Logika Dasar Berpikir

 

Manusia merupakan mahluk yang ingin tahu mengenai suatu kebenaran, oleh sebab itu manusia selalu mencari-cari hakekat kebenaran sebenarnya. Rasa ingin tahu yang di alami manausia dapat di umpamakan seperti jalan yang lurus dimana di jalan yang lurus tersebut terdapat dua pintu yang pertama adalah  pintu tahu dan pintu benar. Berbicara mengenai kebenaran terdapat istilah benar, salah, baik dan buruk dimana baik dan buruk lebih mengarah pada cara sedangkan benar dan salah lebih mengarah pada tujuan. Oleh sebab itu, manusia yang ingin mencari atau mencapai kebenaran harus melewati pintu tahu terlebih dahulu dan baru dapat mencapai pintu benar dan jalan yang lurus tersebut merupakan perumpamaan dari  logika. Logika sangat di perlukan karena dengan adanya logika akan memebantu supaya kita dapat berpikir secara runtut, sistematis dan teratur.

Sejarah logika berasal dari peradaban–peradaban yunani yang dulunya mempercayai dongeng-dongeng dan cerita takhayul akan tetapi pada abad 624 SM- 524 SM mulai bermunculan tokoh-tokoh yang mulai meninggalkan hal tersebut dan berpaling pada akal budi yang memecahkan rahasia alam semesta. Salah satunya adalah thales yang menyimpulkan bahwa air adalah ujung pangkal kehidupan dan manusia dan alam semesta berasal dari air walaupun itu mendapat bantahan dari tokoh-tokoh lain seperti descrates dan lain-lain. Menurut Aristoteles yang merupakan murid dari Thales mengemukakan bahwa logika merupakan logica scientia yang artinya berpikir secara lurus,tepat dan teratur. Manfaat yang dapat didapatkan dari mempelajari logika salah satunya adalah dapat berpikir secara objektif dan berlandaskan pada kebenaran.

Logika dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu logika kodratiah dan logika ilmiah. Logika kodratiah adalah logika yang spontan dan sudah ada dalam diri manusia sejak di lahirkan dan di pengaruhi oleh keinginan dan subjektifitas, sedangkan logika ilmiah adalah logika yang mengcover logika kodratiah dan logika ilmiah ini dapat memepertajam akal budi dan menolong akal budi berpikir lebih cepat. Istilah yang sering terdapat dalam logika seperti pernyataan dan proposisi. Pernyataan merupakan sesuatu yang mengandung sebuah berita yang belum tentu diketahui benar atau salah sedangkan proposisi merupakan perbandingan sesuatu yang dapat bernilai benar atau salah. Pembentukan sebuah kesimpulan dapat menggunakan silogisme dimana silogisme dapat dibedakan menjadi dua yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis. Silogisme kategoris merupakan silogisme yang terdapat premis mayor dan premis minor dimana premis mayor (+) dan premis minor (-) akan menghasilkan kesimpulan yang negative pula sedangkan silogisme hipotesis adalah  yaitu silogisme yang yang mengandung pernyataan yang bersyarat akan suatu kejadian