MATERI PENGANTAR UPGRADING PENDAMPINGAN DIKLAT RSC 2016 (Kuantitatif)

MATERI PENGANTAR UPGRADING PENDAMPINGAN DIKLAT RSC 2016

MATERI : Pembuatan DOV, Teknik Sampling dan Statistik Deskriptif
PEMATERI : Lucia Dwi Yuliawati Ningtyas(2013) dan Mariyatul Kiptiyah(2014)
TEMPAT : RSC FIA UB
WAKTU : 26 September 2016, pukul 13.00 WIB – Selesai

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasionalisasi yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat DOV yakni:
1. Kesesuaian Teori dengan judul maupun situasi empiris penelitian.
2. Kesesuaian Indikator, poin-poin, maupun faktor pembentuk teori tersebut.
3. Posisi Konsep, variabel, indikator, item.
4. Mengoperasionalisasikan teori dengan empiris.
Populasi adalah  jumlah total  dari seluruh unit atau elemen dilakukannya penelitian. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, objek, peristiwa atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Teknik sampling di bagi menjadi 2 yaitu probabilitas  dan non probabilitas. Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata. Populasi harus homogen. Jenis penelitian deskriptif adalah menggambarkan lebih teliti ciri-ciri sesuatu, menentukan frekuensi terjadinya sesuatu, memberikan gambaran tentang suatu gejala, suatu masyatakat tertentu.
Statistik Deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk  analisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran (pie chart), pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.

MATERI PENGANTAR UPGRADING PENDAMPINGAN DIKLAT RSC 2016 (Kualitatif)

MATERI PENGANTAR UPGRADING PENDAMPINGAN DIKLAT RSC 2016

MATERI : Fokus Penelitian, Pemilihan Informan, dan Miles, Huberman, and Saldana
PEMATERI : M. Zainal Mustofa (2013) dan Wulan Ningsih (2014)
TEMPAT : RSC FIA UB
WAKTU : 26 September 2016, pukul 13.00 WIB – Selesai

Fokus Penelitian
Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Ada dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk keluar (inclusion-exlusion criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan.
Informan
Informan adalah subyek/obyek yang menjadi sumber peneliti dalam memperoleh data. Penelitian jenis kualitatif umumnya tidak menggunakan istilah sampel, tetapi “informan.” Berikut ini beberapa teknik penarikan sampel atau penentuan informan yang dikemukakan oleh W. Lawrence Neuman (2007). Teknik penentuan informan dalam Kualitatif adalah sebagai berikut yakni Purposive, Kuota, Snowball atau bola salju, dan Sequential. Penelitian kualitatif menempatkan informan sebagai bagian yang penting karena berhubungan dengan data dan kevalidan data tersebut, sehingga dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan informan.
Miles, Huberman, dan Saldana (2014)

Miles, Huberman, dan Saldana (2014) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Model analisis data Miles, Huberman, dan Saldana (2014) disebut model analisis interaktif. Analisis data Miles, Huberman, dan Saldana (2014) terdiri dari empat alur yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

MATERI PENGANTAR UPGRADING PENDAMPINGAN DAN KELAS PENULISAN

MATERI        : KALIMAT EFEKTIF DAN PROPOSAL

PEMATERI    : Fidan Safira S.AP (2011) dan Rugayah Khoirun Nisa (2014)

TEMPAT        : RSC FIA UB

WAKTU         : 16 September 2016, pukul 13.00 WIB – Selesai

Menulis adalah menuangkan ide-ide kita dalam betuk sebuah tulisan. Kalimat efektif harus gramatika (terstruktur yang sesuai dengan EYD  dan SPOK), jelas dan lugas, tidak boros kata, tidak memiliki lebih dari satu makna (ambigu), tidak ada kata hubung diawal kalimat (dalam, yang, pada), tidak ada kata tunjuk dalam kalimat, tidak ada kata tanya dalam kalimat (apa, bagaimana, dimana).

Abstrak dalam suatu karya ilmiah merupakan rangkuman deskripsi dari tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan suatu karya ilmiah. Dalam menulis abstrak, jumlah maksimal kata yang terkandung di dalamnya adalah 250 kata. Abstrak berdiri sendiri tanpa catatan kaki atau kutipan. Selain itu, abstrak juga harus di barengi dengan kata kunci atau keywords, sedangkan ringkasan merupakan rangkuman deskriptif dari latar belakang, tujuan, metode, dan hasil suatu karya tulis. Ringkasan dari karya tulis memiliki ketentuan yakni maksimal 4 paragraf atau satu halaman. Masih sama dengan abstrak, ringkasan juga berdiri sendiri tanpa catatan kaki atau kutipan. Akan tetapi ringkasan tidak menggunakan kata kunci atau keywords. Footnote (catatan kaki) adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembar atau bab karangan ilmiah. Selain catatan kaki dalam pengutipan terdapat innote dan endnote. Innote (catatan perut) adalah sebuah keterangan yng dicantumkan pada margin bawah yang berfungsi untuk menjelaskan suatu kata yang berada dalam teks yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut, sedangkan Endnote (catatan akhir) adalah catatan referensi yang diletakkan di akhir suatu karya tulis ilmiah, sebelum Daftar Pustaka.

Proposal penelitian merupakan serangkaian bentuk tulisan terstruktur yang disusun untuk dikonsumsi maupun dijadikan acuan bagi perseorangan maupun kelompok. Penulisan laporan penelitian merupakan tahap akhir dari suatu penelitian dan merupakan hasil akhir yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Proposal terdiri dari abstrak dan atau ringkasan, bab 1 pendahuluan, bab 2 tinjauan pustaka, bab 3 metode penelitian, dan daftar pustaka.

Materi Pengantar Upgrading Pendampingan Diklat

MATERI PENGANTAR UPGRADING PENDAMPINGAN DIKLAT RSC 2016

MATERI        : Logika dasar berpikir, identifikasi masalah, kerangka berpikir, rekomendasi

metpen dan rekomendasi  gagasan.

PEMATERI    : Titis Satwari (2012) dan Fika Idah Rahmawati (2013)

TEMPAT        : RSC FIA UB

WAKTU         : 10 September 2016, pukul 13.00 WIB – Selesai

 

Irving M.copi menyatakan bahwa“ Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran indah. Logika Induktif yakni penarikan dari yang sifatnya khusus ke umum sedangkan Logika Deduktif yakni penarikan dari yang sifatnya umum ke khusus dan Logika Silogisme yakni jenis penalaran deduktif secara tidak langsung.

Langkah  selanjutnya yaitu mengidentifikasi permasalahan yang telah di temukan. Masalah adalah ketidaksesuaian antara kenyataan dengan yang diharapkan. Identifikasi masalah merupakan suatu tahapan permulaan dalam penguasaan masalah yang mana suatu objek tertentu dapat di kenali sebagai masalah.

Kemudian membuat kerangka berpikir, yaitu yang terdiri dari TEN (Teori, Empiris dan Normatif). Salah satu unsur yang harus terdapat dalam kerangka berpikir adalah logis. Teori merupakan kumpuan pemikiran para ahli, sedangkan konsep merupakan kumpulan pemikiran para ahli yang sudah diakui. Empiris merupakan realita, data yang masih berkorelasi dan normatif yaitu implementasi dari teori dan dasar pemikiran dalam bentuk peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya menentukan metode penelitian yang akan digunakan, yaitu metode penelitian kuantitatif atau metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang datanya dapat diukur dan alur penelitiannya dari teori yang sudah ada ke permasalahan yang sedang ada di masyarakat, sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang alurnya dari permasalahan yang ada di masyarakat dan dihubungkan dengan teori yang sudah ada. Selain menentukan metode penelitian juga menentukan gagasan – gagasan baru dan tepat guna untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Materi Pengantar Kelas Metpen

Analisis data dianggap sebagai kunci utama dalam suatu penelitian, karena dengan cara menganalisis data yang benar dan sesuai kita dapat menuangkan hasil penelitian sebagai suatu laporan ilmiah yang dapat diambil manfaatnya. Sehingga peneliti yang bijak harus mengetahui segala teori-teori yang berkaiatan dengan analisis data agar dapat melakukan penelitian sesuai yang mereka inginkan.

Miles dan Hubermen (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction),penyajian data (data display) sertaPenarikan kesimpulan dan verifikasi(conclusion drawing  / verification).
Sedangkan statistik deskriptif adalah analisis yang sifatnya memaparkan dan menjelaskan
temuan hasil penelitian. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji
hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.

Ingin tahu lebih jelas apa itu miles and huberman & Statistic Descriptive?
So, datang yuk ke kelas Metodologi penelitian (METPEN)

Materi Pengantar Upgrading Penalaran

Materi Pengantar Upgrading Penalaran

Materi identifikasi Masalah, Kerangka berpikir, rekomendasi Metpen dan rekomendasi gagasan

 

Langkah awal untuk membuat karya tulis adalah menemukan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara kebutuhan dengan apa yang tersedia. Keberadaan masalah ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi perlu dicari dan di temukan, untuk itu perlu ada cara untuk menemukan masalah tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi permasalahan yang telah di temukan. Identifikasi masalah merupakan suatu tahapan permulaan penguasaan masalah dimana suatu objek tertentu dapat di kenali sebagai masalah, untuk itu diperlukan tipe permasalahan yang dapat dijadikan bahan penelitian seperti: 1) Masalah saat ini yang perlu dicarikan jawaban pemecahannya atau solusinya, 2) Masalah yang terjadi pada area tertentu yang memerlukan perbaikan atau pembenahan, 3) Masalah yang berhubungan dengan persoalan teoritis yang perlu untuk diteliti guna menjelaskan fenomena yang terjadi, 4) Masalah yang berupa pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris. Kemudian membuat kerangka berpikir, yaitu sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan, sehingga menghasilkan sebuah jawaban sementara (hipotesis). Setelah membuat kerangka berpikir langkah selanjutnya menentukan metode penelitian yang tepat.  Metode penelitian yang sering digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Selain menentukan metode penelitian juga menentukan gagasan – gagasan baru dan tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Nah, ingin taukan bagaimana cara mengidentifikasi masalah, membuat kerangka berpikir, menentukan metode penelitian dan gagasan yang tepat?? temukan jawabannya di Upgrading Penalaran, hari Jumat tanggal 6 Mei 2016, tempat Gd A.3.11 dengan pemateri Ardhi Kurniawan (2010) ayooo ramaikan dan dapatkan gebyaran ilmu didalamnya

Materi Pengantar Logika Dasar Berpikir

1461732066362Dalam suatu percakapan atau perdebatan yang sengit seringkali kita mendengar kata logika seperti “gunakan logikamu” atau “pikir pakai logika”. Lagi-lagi logika yang dibawa-bawa, mungkin itu yang akan dikatakan logika jika ia bisa berbicara hehe (yang ini asli becanda yaa, oke back to topic). Berbicara mengenai logika secara otomatis pikiran kita akan dibawa ke arah yang menunjukkan suatu fakta. Lalu, apa sebenarnya makna dari kata “logika” itu? Simak pembahasan lengkapnya hanya di Upgrading Penalaran, supaya ngga kosongan, baca materi pengantarnya dulu yaa… 
Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan suatu argumen yang diberikan adalah valid, selain itu logika dasar berpikir dapat dijadikan sebagai alat untuk membuktikan teorema-teorema, dalam ilmu pengetahuan untuk menarik kesimpulan dari eksperimen-eksperimen, dalam ilmu pengetahuan sosial dan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Logika dasar berpikir dapat digunakan dalam penulisan karya-karya ilmiah, hal ini dikarenakan logika dasar berpikir merupakan teknik pemikiran yang mendasar dari sebuah argument atau pemikiran seseorang. Menciptakan berbagai argument yang runtut, teratur serta selaras dengan sebab dan akibat dari sebuah pemikiran sekaligus dapat di gunakan dalam penarikan kesimpulan. Terdapat dua jenis penarikan kesimpulan yang dikutip dari makalah seminar akademik yang berjudul “Konsep Dasar Berfikir: Pengantar ke Arah Berpikir Ilmiah” oleh Sumartono, FE-UPN, yakni berdasarkan logika induktif dan logika deduktif:
1. Logika Induktif, merupakan cara berpikir menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual
2. Logika Deduktif, adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari logika induktif. Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan bersifat umum ditarik kesimpulan bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogisme. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut premis. Pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif adalah hasil kesimpulan berdasarkan kedua premis yaitu premis mayor dan minor.
Macam-macam silogisme yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dalam logika kita tertarik kepada benar atau salahnya dari pernyataan-pernyataan (statemen-statemen), dan bagaimana kebenaran/kesalahan dari suatu statemen dapat ditentukan dari statemen-statemen lain?? pingin tau lebih lanjut tentang logika dasar berpikir yang baik itu seperti apa?? Nah, jangan lupa datang pada Upgrading Penalaran “Logika Dasar Berpikir”, pada hari Jumat, 29 April 2016 bertempat di sekret kita tercinta RSC, pukul 18.00 WIB dengan Pemateri Wahyu Satrio Aulia (2012). Mark your calendar and don’t forget it!!!

Resume Upgrading Pendamping II

Halooo keluarga RSC, buat para pendamping cantik dan ganteng yang kemarin berhalangan hadir di upgrading pendamping RSC, berikut resumenya yaa, selamat membaca 🙂

RESUME UPGARADING PENDAMPINGAN 2
DOV, Teknik Sampling dan Statistik Deskriptif
Oleh: Ria Wijayaningsih dan Nelly Sulistyani Putri

Jenis penelitian deskriptif adalah menggambarkan lebih teliti ciri-ciri sesuatu, menentukan frekuensi terjadinya sesuatu, memberikan gambaran tentang suatu gejala, suatu masyatakat tertentu.

Populasi dan Sampel.
Populasi (universe): keseluruhan dari obyek yang dibatasi oleh kriteria tertentu misalnya mahasiswa FIA UB. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi (subset) yang karakteristiknya akan diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel sangat diperlukan karena Jumlah populasi sangat banyak sehingga membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang sangat banyak pula, pengambilan sampel merupakan satu-satunya jalan yang harus dipilih (tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi).

Teknik Sampling
Teknik Sampling dibagi menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling. Non probability sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, pruporsive sampling, sampling jenuh, dan snowbol sampling.

Menentukan Ukuran Sampel
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel adalah Cochran, cohen, machine, Maholtra.

Materi: Fokus dan Informan
Oleh : Muhammad Ikhwanus

Penentuan Fokus
Pembatasan masalah ialah usaha untuk menentukan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti.
Untuk menentukan focus penelitian terdapat tempat alternative yaitu menetapkan focus yang disarankan informan, menentukan focus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain, menetapkan focus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek, menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang ada.
Pemilihan Informan
Informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benartahu dan menguasai masalah, serta terlibat lansung dengan masalah penelitian.
Pertimbangan dalam Menentukan Key Informan
1. Subyek telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan yang menjadi informasi
2. Subyek masih terlibat secara penuh/ aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti
3. Subyek mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk diwawancarai.
Prosedur pemilihan informan yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informan) atau situasi social tertentu yang syarat informasi sesuai dengan focus peneltian

Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan lapangan.
Cara mereduksi yaitu memilih data yang dianggap penting membuat kategori data, dan mengelompokkan data dalam setiap kategori.
Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.
Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali kelapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.
Uji keabsahan data (uji kredibilitas)
Dalam penelitian kualitatif temuan atau data dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, dan triangulasi.

Resume Upgrading Pendamping I

Hallooo keluarga RSC, buat para pendamping cantik dan ganteng yang kemarin ngga hadir di upgrading pendamping I, berikut resumenya yaa, selamat membaca 🙂

RESUME UPGRADING PENDAMPING 1
Logika Berpikir, Identifikasi Masalah dan Kerangka Berpikir
Oleh : Ahmad Rifqi Yusron A.

Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yang menggunakan logika ilmiah. Logika adalah salah satu cara mendapatkan pengetahuan baru dengan menyimpulkan sesuatu. Cara penarikan kesimpulan dibagi menjadi dua yaitu logika induktif (penarikan yang dari sifatnya umum kekhusus) dan logika deduktif (penarikan dari sifatnya khusus ke umum).

Hubungan Antara Metode Penelitian dan Logika
Metode penelitian adalah cara tertentu yang bersifat induktif maupun deduktif dalam proses penarikan kesimpulan dari proses berpikir (logika) untuk menjaga supaya pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian dapat dianggap Sahih (Valid).

Identifikasi masalah merupakan proses menganalisis suatu fenomena-fenomena yang ada di masyarakat. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak berimbang antara harapan/keinginan dengankenyataan yang ada. Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka piker diperlukan agar mempermudah seseorang untuk memahami landasan penelitian itu sendiri, serta memperkuat validitas peneletian tersebut. Proses penyusunan kerangka piker adalah membaca buku dan hasil penelitian (HP), deskripsi teori dan hasil penelitian (HP), analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian, analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian, sintesa Kesimpulan, kerangka Berpikir, hipotesis.

Materi: Penulisan dan Proposal
Oleh: Khusnul Mufa’idah

Ragam bahasa dalam penulisan efektif dibagi menjadi tiga yaitu ilmiah, popular serta fiksi. Contoh penggunaan bahasa ilmiah/baku seperti yang terdapat dalam makalah, proposal, laporan, skripsi, tesis dan desertasi. Ragam bahasa populer, contoh penggunaannya terdapat pada tajuk rencana pikiran pembaca, ulasan, berita ringan, resensi dan opini. Ragam Bahasa fiksi contohnya seperti penggunaan Bahasa yang terdapat pada novel, cerpen, komik, drama, puisi dan dongeng.
Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah adalah kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia baku, ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat (logis), kata yang dimiliki memiliki makna sebenarnya (denotatif).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan efektif meliputi:
1. Ketepatan pilihan kata seperti kata denotative dan konotatif, kata bersinonim, kata umum dan khusus serta kata yang mengalami perubahan makna.
2. Kesesuaian pilihan kata baku dan tidak baku, kata ilmiah dan kata popular, kata percakapan/ungkapan using
3. Kalimat efektif, kalmia tefektif haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pada pendengar atau pembaca

Kutipan
Kutipan dibagi menjadi dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung dan tidak langsung dapat dibuat menjadi kutipan pendek maupun kutipan panjang.

Penulisan Proposal
Bagian yang terdapat pada proposal meliputi sampul, halaman judul, lembar pengesahan, ringkasan, kata pengantar, daftarisi, daftar table, daftar gambar, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup dan daftar pustaka. Ringkasan adalah menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Penulisan daftar pustaka dalam proposal harus memperhatikan urutan nama pengarang, tahun, judul, kota dan penerbit.

Resume Upgrading “Inspirasi (Identifikasi Masalah, Kerangka Berpikir, Rekomendasi Metpen dan Gagasan Pada Penulisan)”

Selamat Malam RSC ^.^


Bagi teman-teman yang kemarin tidak mengikuti Upgrading Penalaran “INSPIRASI” Berikut resumenya.. .
Selamat Membaca

RESUME UPGRADING PENALARAN-INSPIRASI

Pemateri : Guardian Muhammad (2011)
Tanggal Pelaksanaan : 01 Mei 2015
Materi : Identifikasi Masalah, Kerangka Berpikir, Rekomendasi Metpen dan Gagasan pada Penulisan

Masalah ada karena ada manusia
Aku berpikir maka aku ada

Masalah adalah ketidaksesuaian antara kenyataan dengan yang diharapkan. Sebelum masuk ke identifikasi masalah harus ada instumen masalah. Cara untuk mengidentifikasi masalah adalah melalui 5W + 1H. Cara mengolah identifikasi masalah adalah membuat kausalitas lalu korelasi sebab akibat.

Kerangka berpikir terdiri dari TEN (Teori, Empiris, dan Normatif). Salah satu unsur yang harus terdapat dalam kerangka berpikir adalah Logis. Teori hampir sama dengan konsep, teori merupakan kumpulan pemikiran para ahli, sedangkan konsep merupakan kumpulan pemikiran para ahli yang sudah diakui. Empiris adalah realita, data yang masih berkorelasi. Normatif yaitu implementasi dari teori dan dasar pemikiran dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Kerangka berpikir didasari dengan wawasan dan pengetahuan serta kemampuan bernalar.
(Mulailah dengan “Kenapa?” akhiri dengan “oh…”, maka kamu mengerti, kemudian renungkan bahwa bila dia/mereka bisa, begitu juga anda!)

Metode penelitian versi Fakultas Ilmu Administrasi UB, terdiri dari:
Kuantitatif : Jenis Penelitian, lokasi penelitian, variabel dan pengukuran, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis.
Kualitatif : Jenis penelitian, fokus penelitian, lokasi dan situs penelitian, sumber data,
pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis.

(Sumber data : observasi, informan, responden, dan dokumen
Jenis data : data primer dan data sekunder)

Gagasan terdiri dari pemikiran, ide, khyalan, dan solusi. Gagasan merupakan hasil pemikiran yang bersifat solutif. Gagasan diawali dengan melihat akar masalah agar solutif, mendapatkan sense, dan diperlukan bekal akan wawasan dan pengetahuan serta kemampuan bernalar. Langkah kedua adalah Evaluasi gagasan terdahulu merupakan langkah selanjutnya, yaitu untuk melengkapi atau menutupi kekurangan gagasan terdahulu agar tidak menyimpang dan tidak dianggap plagiat karena dianggap paling orisinal. Selanjutnya imajinasi yang bertujuan agar berpikiran out of the box, cara mengembangkan imajinasi contohnya berdiskusi dan sering membaca. Dan langkah terakhir adalah create your own idea

Kunci dari mengetahui akar masalah yaitu sense dari penulis/peneliti.
Sense dari penulis/peneliti dibangun dari wawasan, pengetahuan dan kemampuan bernalar.

Semoga Bermanfaat ^.^