Materi Pengantar Karya Tulis ilmiah Populer

Kata pengantar:

Karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi

ditampilkan dengan bahasa populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat ataupun

pembaca. Ciri–ciri karya ilmiah populer dilihat dari empat segi atau dimensi, yakni dari segi

bahan: karya ilmiah populer menyajikan fakta objektif, dari segi penyajian (karya tulis ilmiah

populer menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal, serta disusun secara

sistematis (tidak memuat hipotesis), segi sikap penulis (karya tulis ilmiah populer tidak

memancing pertanyaan–pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar

seolah–olah mereka menghindari sendiri), segi kesimpulan (memberikan fakta yang dapat

membimbing dan mendorong pembacanya). Layout pada karya ilmiah diartikan sebagai

tata letak elemen-elemen karya tulis ilmiah populer pada suatu bidang dua dimensi untuk

mendukung konsep/pesan yang dibawa. Tujuan utama konsep layout adalah mengolah

tampilan elemen gambar dan teks agar komunikatif dan menarik melalui cara tertentu yang

dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan Adapun elemen dari karya

tulis ilmiah terdiri dari tiga elemen teks (sistematika penulisan dalam membuat karya tulis

ilmiah), elemen visual (elemen bukan teks yang terlihat dalam sebuah layout), dan invisible

element (fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen

layout lainnya). Perbedaan antara karya tulis ilmiah dengan karya tulis ilmiah populer terletak

pada bahasa yang digunakan. Jika pada karya ilmiah menggunakan bahasa baku ataupun

resmi sesuai dengan EYD dan pada karya ilmiah populer

MATERI PENGANTAR (Hubungan Benci Tapi Rindu Perusahaan OTT dengan Perusahaan Operator Seluler)

MATERI PENGANTAR

Hubungan Benci Tapi Rindu

Perusahaan OTT dengan Perusahaan Operator Seluler

Hubungan yang terjadi antara operator selular dan Over-The- Top (OTT) cukup unik.

Saat penggunaan data internet belum sebanyak saat ini keberadaan perusahaan OTT dengan

layanannya menjadi berkah bagi operator untuk meningkatkan trafik data sekaligus

mengedukasi pelanggan akan adanya layanan baru tersebut. Layanan OTT cukup berhasil

dalam meningkatkan penetrasi smartphone sebagai modal utama pelanggan dalam menikmati

layanan data di Indonesia. Namun seiring meningkatnya akses layanan data, keuntungan

financial di bidang yang relatif baru ini ternyata lebih banyak dinikmati oleh perusahaan

OTT. Jadi hubungan OTT dan operator selular bisa dikatakan sebagai “benci tapi rindu”.

Hubungan antara operator selular dan penyedia konten akhir – akhir ini menjadi

kurang harmonis. Hal ini karena perusahaan penyedia konten yang sebagian besar adalah

perusahaan Over-The- Top (OTT) memperoleh keuntungan lebih besar daripada operator

selular sebagai penyedia jaringan telekomunikasi. Menurut wikipedia, OTT adalah layanan

dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan

internet.

Saat ini perdagangan online, periklanan dan konten media digital tumbuh sangat pesat

dan telah menciptakan industri digital yang baru. Industri baru ini berjalan diatas jaringan

infrastruktur yang dibangun oleh operator selular. Walaupun demikian operator selular tidak

dapat mengambil manfaat maksimal dari perkembangan industri baru ini. Perusahaan Over

The Top (OTT) lah yang telah mengambil sebagian besar manfaat dari pesatnya pertumbuhan

bisnis digital telekomunikasi tersebut. Operator selular menganggap perusahaan OTT telah

menghasilkan banyak uang melalui bisnis periklanan digital dan konten multimedia

sedangkan operator selular yang memiliki infrastruktur telekomunikasi tidak dapat

menghasilkan uang atas lalu lintas data internet pada jaringannya sendiri.

Materi Pengantar Diskusi Paradigm 2016

Tingkat pencapaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari perspektif produktivitas. Tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan membandingkan apa yang dihasilkan (output) oleh perusahaan dengan sumber daya yang digunakan (input). Semakin efisien sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang ada, semakin besar pula kemungkinan perusahaan memperoleh laba.

Kinerja perusahaan dikatakan berjalan baik hanya dengan melihat perbandingan pencapaian hasil dan penetapan target pada periode pengukuran dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sistem Penilaian Tingkat Kinerja diterapkan dengan 3 (tiga) tahap, yakni penetapan Target Kinerja, pelaporan Realisasi Indikator Kinerja dan Endorsement Penilaian Tingkat Kinerja Perusahaan. Pencapaian kinerja ini perlu diuji dengan perspektif produktivitas, untuk mengetahui posisi perusahaan dari waktu ke waktu.

Jadi semakin tinggi perbandingan antara output dan input, maka semakin tinggi juga produk yang akan dihasilkan.Cpodg50VMAImNMp

Halal Bi Halal RSC 2015

PKM Maba 2014

PKM Maba 2014 telah berakhir, banyak teman-teman dari RSC yang ikut PKM maba kali ini loh. Bahkan teman kita ada yang juara, yaitu Gizka Fuzna Aghnia dari prodi bisnis, yeee selamat ya Giska ^^

_DSC8298

 

Pedoman Penelitian RSC I

FORMAT KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Komponen

  1. Bagian awal
  2. Bagian utama
  3. Bagian akhir

I. Bagian awal

  1. Sampul

Pada sampul ditulis: judul penelitian, tujuan, nama kelompok, namamahasiswa, logo RSC, nama universitas dan tahun.

  1. Halaman Judul

Halaman judul berisikan tulisan dan susunan yang sama dengan halaman sampul.

  1. Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan merupakan bukti bahwa karya penelitian layak dipublikasikan. Lembar pengesahan memuat judul penelitian, namakelompok dan anggota kelompoksertaditanda tangani ketua kelompok serta ketua umum RSC.

  1. Ringkasan

Ringkasan adalah gambaran secara ringkas dan padat yang mencakup: permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode yang dipergunakan, hasil yang ditemukan, serta kesimpulan dan saran.

  1. Kata pengantar

Kata pengantar memuat rasa syukur, uraian singkat proses penulisan, pengantaran kepada pembaca untuk memahami isi, harapan dan kritik penyempurnaan serta manfaat bagi berbagai pihak. Serta ucapan terimakasihpihak yang mendukung kegiatan penelitian.

  1. Daftar isi

Halaman daftar isi memuat keseluruhan judul komponen penelitian mulai dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir penelitian yang diikuti dengan penunjukan halaman.

  1. Daftar tabel

Halaman daftar tabel memuat urutan judul tabel yang diikuti dengan penunjukan halaman.

  1. Daftar Gambar/Bagan

Halaman daftar gambar/bagan memuat urutan judul gambar atau bagan yang diikuti dengan penunjukkan halaman.