Pendekatan Kuantitatif Umum dan Pendekatan Kualitatif Umum

Pendekatan Kuantitatif Umum dan Pendekatan Kualitatif Umum
(Pemateri : Ria Wijayaningsih, 2012 dan Khusnul Mufaidah, 2012)

Perbedaan Metodologi Penelitian dengan Metode Penelitian
• Metodologi penelitian adalah suatu disiplin ilmu yang berupa peraturan, prosedur, strategi dan teknik yang digunakan dalam penelitian.
• Metode penelitian adalah cara yang ditempuh untuk memecahkan masalah tertentu dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
• Penelitian Kuantitatif merupakan sebuah metode penelitian yang didasari teori dan dilanjutkan dengan hipotesis.
• Penelitian Kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan

Paradigma Kuantitatif dan Paradigma Kualitatif

Paradigma Kuantitatif (Positivisme)
Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Positivisme muncul pada abad ke 19 dengan dimotori oleh sosiolog Auguste Comte, sesungguhnya pendiri filsafat positivis adalah Henry de Saint Simon yang menjadi guru sekaligus teman diskusi Comte. Menurut Simon untuk memahami sejarah orang harus mencari hubungan sebab akibat, hukum-hukum yang menguasai proses perubahan.
Keyakinan dasar aliran positivisme berakar pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada dalam kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Penelitian berupaya mengungkap kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan.

Paradigma Kualitatif (Post Positivisme)
Post positivisme adalah aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada Positivisme. Post positivisme sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata, ada sesuai hukum alam. Tetapi pada sisi lain, Postpositivisme berpendapat bahwa manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif, untuk itu perlu menggunakan prinsip triangulasi, yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, dan lain-lain.

Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Sumber data berdasarkan fakta yang obyektif
2. Variabel dapat diukur
3. Dimulai dengan teori dan hipotesis
4. Bersifat deduktif
5. Generalisasi hasil
6. Terlepas dari obyek pengamatan
7. Mereduksi data ke dalam angka

Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
3. Tekanan pada proses bukan hasil
4. Bersifat induktif
5. Mengutamakan makna
6. Manusia sebagai alat (instrumen)
7. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
8. Sumber data berkembang (snowball)
9. Penelitian selesai (titik jenuh)

Uji Instrumen Kuantitatif
• Uji validitas dan realibitas
• Uji asumsi klasik

Uji Keabsahan dalam Kualitatif
• Triangulasi metode
• Triangulasi antar peneliti
• Triangulasi sumber data
• Triangulasi teori

ICON (Innovation Contest) 2016

Pamflet Full_Icon 2016

Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 adalah Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. RPJM Nasional ini digunakan untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai dengan visi misi dan arah pembangunan yang disepakati bersama oleh pemangku kepentingan.
Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tonggak perekonomian Indonesia harus diperkuat peranannya dalam mengghadapi persaingan global. UMKM diarahkan untuk menjadi sociopreneurship dimana usaha yang dijalankan memperhatikan aspek sosial di lingkungannya. Pertanian menjadi jantung perekonomian Indonesia sebagai negara agraris.Pendidikan menjadi urgensi demi terjaganya intelektualitas dan kepribadian bangsa. Mahasiswa memiliki peranan dalam membangun generasi ekonomi berkarakter. Harapannya Indonesia tumbuh dengan ekonomi yang mantap disertai karakter kuat sehingga menjadi pemain utama dalam percaturan dunia. Indonesia menjadi primadona pariwisata dunia. Potensi pariwisata dikembangkan sebaik mungkin untuk pembangunan ekonomi nasional.
Berdasar latar belakang tersebut, maka diperlukan langkah inovatif untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka pembangunan ekonomi nasional secara menyeluruh dan konsisten demi terwujudnya Indonesia mandiri 2025. Langkah inovatif tersebut dituangkan dalam sebuah ajang Innovation Contest 2016 untuk mewadahi mahasiswa seluruh nusantara dalam menyampaikan ide dan gagasan yang solutif, inovatif, dan implementatif. Lebih dari sekedar ajang kompetisi, Innovation Contest 2016 menghadirkan dewan juri dari kalangan akademisi, praktisi, dan peneliti yang harapannya dapat menjadi masukan bagi pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi nasional.

Landasan Kegiatan
Landasan kegiatan ini yaitu:
a. Pancasila
b. Undang-Undang Dasar 1945
c. Tri Dharma Perguruan Tinggi
d. Visi dan Misi UKMF Penelitian Kristal FE UNY Periode 2016
e. Program Kerja UKMF Penelitian Kristal FE UNY Periode 2016

Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:
a. Memacu peserta agar dapat berfikir kreatif dan inovatif.
b. Menggali potensi dan menumbuhkan motivasi mahasiswa dalam membangun Indonesia mandiri.
c. Mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui gagasan-gagasan terbarukan menuju Indonesia mandiri.
d. Membantu pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan solusi permasalahan ekonomi dari berbagai sektor.

TEMA
“Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Mandiri 2025”

SUB TEMA
1. UMKM
Penguatan UMKM berbasis sosiopreneurship di era global
2. Agro Ekonomi
Pengembangan agro ekonomi berbasis sumber daya lokal berkelanjutan
3. Ekonomi
Kependidikan Peran mahasiswa dalam membangun generasi ekonom berkarakter.
4. Teknologi
Pengembangan teknologi dalam peran efisiensi produksi
5. Pariwisata
Eksistensi pariwisata dalam mengembangkan perekonomian bangsa.
6. Budaya
Peran budaya lokal dalam meningkatkan perekonomian nasional.

KETENTUAN PENULISAN ABSTRAK
Peserta Innovation Contest (ICON) 2016 adalah kelompok mahasiswa diseluruh Indonesia yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama dalam satu universitas yang sama. Kegiatan Innovation Contest (ICON) 2016 ini didampingi oleh dosen pembimbing atau pendamping. Ketentuan lain tentang Penulisan Abstrak Innovation Contest (ICON) 2016 adalah sebagai berikut:
1. Peserta terdaftar sebagai mahasiswa aktif diploma atau strata-1 dalam perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia.
2. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Innovation Contest (ICON) maksimal berada pada semester VIII (delapan). 3. Jumlah anggota terdiri dari 3 orang termasuk ketua dengan universitas yang sama.
4. Peserta boleh mengirimkan maksimal 2 karya dengan ketentuan hanya diperbolehkan menjadi ketua dalam satu karya. 5. Tim yang telah mendaftarkan diri, tidak diperkenankan untuk mengganti anggotanya selama acara berlangsung.
6. Penulisan abstrak menggunakan format abstrak yang terlampir.
7. Abstrak dikirimkan bersama formulir dan lampiran Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) berbentuk softfile (.pdf) disatukan dalam satu folder dengan format (.rar atau .zip), dikirim ke email icon2016.feuny@yahoo.com dengan format
file : “Abstrak_ICON_Nama Ketua_Judul Abstrak_Kependekan Universitas asal”. Contoh : Abstrak_ICON_Zahra Nuriah_Rumah Budaya_UNY.
8. Peserta yang telah mengirimkan abstrak wajib konfirmasi kepada panitia dengan format: “Abstrak_ICON_Nama Ketua_Judul Abstrak_Kependekan Universitas asal” ke nomor : 085643879692 (Retno) atau 081226824985 (Uswatun).
9. Peserta yang lolos tahap seleksi penulisan abstrak, akan lanjut ke babak penyisihan selanjutnya yang berupa penulisan naskah karya tulis ilmiah dengan ketentuan yang akan diberitahukan kemudian.
10. Karya tersebut murni dan belum pernah dipublikasikan serta belum pernah menjadi juara dalam event apapun.
11. Pengiriman abstrak tidak dipungut biaya apapun (GRATIS) dengan batas pengumpulan pada tanggal 24 Maret 2016 pukul 23.59 WIB.
12. Penilaian abstrak berdasarkan kriteria ketuntasan minimal penulisan abstrak yang ditentukan oleh juri yang keputusannya tidak dapat diganggu gugat.
13. Pengumuman hasil seleksi abstrak akan dipublikasikan pada tanggal 31 Maret 2016 melalui web http://www.ukmfkristal.org/
14. Peserta yang mendapat E-Sertifikat adalah peserta yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya dan mengirimkan fullpaper.

ATURAN PENULISAN ABSTRAK
Berikut adalah aturan ketentuan penulisan abstrak Innovation Contest (ICON) 2016 :
1. Abstrak diketik pada kertas berukuran A4 dengan margin : Kiri : 4cm, Kanan: 3cm, Atas: 3cm, Bawah: 3cm
2. Penulisan abstrak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
3. Judul diketik dengan format : rata tengah, Times New Roman (14) , dan bold
4. Author Info ditulis dibawah judul sesuai dengan format : rata tengah, Time New Roman (12)
5. Abstrak diketik dengan format : rata kiri-kanan, Times New Roman (12) dan Spasi 1
6. Abstrak tidak boleh melebihi 500 kata
7. “Kata Kunci :” diketik dibawah abstrak (3-5 kata kunci)

WAKTU PELAKSANAAN
Pendaftaran dan pengumpulan abstrak : 3-24 Maret 2016
Pengmuman lolos abstrak : 31 Maret 2016
Pengumpulan Full Paper Gelombang I : 1-17 April 2016
Pengumpulan Full Paper Gelombang II : 18-24 April 2016
Pengumuman Finalis : 3 Mei 2016
Final (Presentasi Finalis) : 19-21 Mei 2016
Tempat Pelaksanaan : Auditorium Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

HADIAH
Juara I : Rp 3.000.000 + Trophy + Sertifikat
Juara II : Rp 2.000.000 + Trophy + Sertifikat
Juara III : Rp 1.500.000 + Trophy + Sertifikat
Juara Harapan 1 dan 2 :Trophy + Sertifikat
*Sertifikat Digital Untuk Semua Peserta

Klik disini untuk unduh formulir.

More Info
http://www.lomba.or.id/2016/03/lomba-karya-tulis-ilmiah-nasional.html
Contact Person
Retno Kurnianingsih : 085643879692
Uswatun Khasanah : 081226824985

Resume Kelas Metodologi Penelitian “DOV, Responden, Fokus dan Informan (Oreo)”

Haii RSC,

bagi keluarga RSC yang kemarin tidak bisa hadir di kelas metodologi penelitian, berikut resumenya, selamat membaca dan semoga bermanfaat ^^

Operasionalisasi & Sampling

Definisi Teori Konsep Variabel Indikator Item

Teori merupakan suatu set konsep/variabel yang saling berhubungan yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil penelitian para ahli yang teruji, disepakati, dan dijadikan dasar acuan penelitian lain. Konsep adalah suatu set variabel yang saling berhubungan yang masih bersifat abstraksi fenomena. Variabel merupakan turunan dari konsep. Indikator merupakan turunan dari variabel. Item merupakan turunan dari indikator.

Definisi Kerangka Teoritis/Konseptual, Kerangka Operasional/Hipotesis, dan Proposisi.

Kerangka teoritis/konseptual memuat konstruk abstrak fenomena, seperti teori atau konsep. Kerangka operasional/hipotesis memuat hal-hal yang bersifat empirikal/observasional, seperti variabel, indikator, dan item. Konsep digambarkan dalam bentuk lingkaran dan variabel digambarkan dalam bentuk persegi. Proposisi adalah penjelasan hubungan antar konsep/variabel, salah satu bentuknya adalah hipotesis yang merupakan dugaan sementara mengenai hubungan antar konsep/variabel.

Definisi Operasionalisasi

Operasionalisasi adalah mendefinisikan konsep/variabel untuk dapat mengukur keadaan suatu fenomena atau gejala. Operasionalisasi merupakan perubahan dari konstruk abstrak menuju ukuran konkret. Terdapat tiga pendekatan secara umum dalam operasionalisasi, yaitu
1) secara teoritis atau penurunan teori secara penuh dalam pengukuran gejala;
2) secara empiris atau penurunan fenomena secara penuh dalam pengukuran gejala; serta
3) secara teoritis-empiris atau penuruan teori dengan disertai penyesuaian atas fenomena dalam pengukuran gejala.

Jenis Operasionalisasi

Operasionalisasi unidimensional, yaitu konsep/variabel yang berdimensi tunggal dengan keterbatasan pengertian atau lebih spesifik dengan hanya mengandung satu jenis gejala. Wujud penyajian operasionalisasi unidimensional secara umum terdiri atas: variabel, dimensi variabel, indikator, skala. Operasionalisasi multidimensional, yaitu konsep/variabel yang berdimensi majemuk dengan pengertian yang luas atau mengandung banyak gejala. Wujud penyajian operasionalisasi multidimensional secara umum terdiri atas: teori, konsep, variabel, indikator, dan item.

Teknik Sampling
Secara umum, sampling terbagi atas:
1. Probability (acak)
a. Simple Random, Sampling yang berdasarkan pemilihan secara acak dari suatu populasi karena tidak ada persiapan mengenai subyek yang akan dijadikan sebagai sample.

b. Systematic
Sampling yang pemilihan sample pertama dilakukan secara acak dari suatu populasi dan pemilihan sample berikutnya dipilih secara sistematik yaitu berurutan, teknik sampling ini cocok pada populasi yang bersifat homogen.

c. Stratified
Sampling yang pemilihan sample-nya diambil dari tiap-tiap kelompok dimana kelompok dibentuk berdasarkan kemiripan atau kesamaan antar anggota, teknik sampling ini cocok pada populasi bersifat heterogen.

d. Cluster
Sampling yang pemilihan sample-nya berdasarkan letak wilayah sehingga dikelompokan ke dalam beberapa wilayah dimana nantinya tiap-tiap wilayah akan diambil sample secara acak.

2. Non-probability (tidak acak)
a. Purposive, Peneliti memilih sample menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian.

b. Quota, sample yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Snowball, sample yang dipilih merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya. Ini umumnya digunakan bila peneliti tidak mengetahui dengan pasti orang-orang yang layak untuk menjadi sumber

FOKUS INFORMAN OPERASIONALISASI SAMPLING (FORMASI)

Fokus Penelitian

Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Ada dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan focus. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Jadi, dalam hal ini fokus akan membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk keluar (inclusion-exlusion criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Penetapan fokus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimanapun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Penentuan fokus dapat dilakukan berdasarkan tiga hal, yaitu:
1. Berdasarkan teori yang digunakan untuk mengkaji di dalam penelitian.
2. Berdasarkan fakta empiris di lapangan.
3. Berdasarkan teori yang disesuaikan dengan fakta empiris di lapangan.

Informan

Informan adalah subyek/obyek yang menjadi sumber peneliti dalam memperoleh data. Penelitian jenis kualitatif umumnya tidak menggunakan istilah sampel, tetapi “informan.” Berikut ini beberapa teknik penarikan sampel atau penentuan informan yang dikemukakan oleh W. Lawrence Neuman (2007). Teknik penentuan informan dalam Kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Purposive. Peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.
2. Kuota. Informan yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, seorang peneliti ingin mengumpulkan data dari sejumlah orang di sebuah desa terpencil. Peneliti memutuskan untuk memilih 20 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Mereka yang dipilih ini diambil begitu saja, tanpa metode/cara tentu.
3. Snowball atau bola salju. Informan yang dipilih merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya. Ini umumnya digunakan bila peneliti tidak mengetahui dengan pasti orang-orang yang layak untuk menjadi sumber. Misalnya ketika peneliti ingin mengetahui pola komunikasi antarpribadi para pengguna narkoba. Tidak ada daftar nama yang bisa jadi rujukan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan meminta rekomendasi dari seseorang. Dari seorang informan, jumlah sumber data dapat berlipat ganda jumlahnya. Seperti bola salju yang menggelinding.
4. Sequential. Informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya. Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah mencapai titik jenuh. Maksudnya, tidak ada hal baru lagi yang dapat dikembangkan.
Penelitian kualitatif menempatkan informan sebagai bagian yang penting karena berhubungan dengan data dan kevalidan data tersebut, sehingga dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan informan. Kriteria informan kunci menurut Sugiyono (1997:471) ada lima yaitu:
1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktif.
2. Subjek yang masih terlibat secara penuh atau aktif pada lingkungan atau kegiatan yang mnejadi sasaran atau perhatian penelitian.
3. Subjek yang mempunyai banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu.
5. Subjek yang sebelumnya masih tergolong asing dengan penelitian.

Referensi:
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Silalahi, U. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Kelas Metodologi Penelitian “DOV, Responden, Fokus dan Informan”

Haaii RSC’ers
Yuuk datang kelas metpen DOV, Responden, Fokus dan Informan yang akan diadakan pada:

Hari, Tanggal: Minggu, 10 Mei 2015
Pukul: 08.00 – 12.00
Tempat: RSC

Berikut materi pengantarnya, check it out ^^

FokusPenelitian

Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Ada dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus.
Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Jadi, dalam hal ini fokusakan membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk keluar (inclusion-exlusioncriteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Penetapan fokus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimanapun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian.Penentuan fokus dapat dilakukan berdasarkan tiga hal, yaitu:

  1. Berdasarkan teori yang digunakan untuk mengkaji di dalam penelitian.
  2. Berdasarkan fakta empiris di lapangan.
  3. Berdasarkan teori yang disesuaikan dengan fakta empiris di lapangan.

 

Informan

Informan adalahsubyek/obyek yang menjadi sumber peneliti dalam memperoleh data. Penelitian jenis kualitatif umumnya tidak menggunakan istilah sampel, tetapi “informan.” Berikut ini beberapa teknik penarikan sampel atau penentuan informan yang dikemukakan oleh W. Lawrence Neuman (2007). Teknik penentuan informan dalam Kualitatif adalah sebagai berikut:

  1. Purposive. Peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.
  2. Informan yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, seorang peneliti ingin mengumpulkan data dari sejumlah orang di sebuah desa terpencil. Peneliti memutuskan untuk memilih 20 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Mereka yang dipilih ini diambil begitu saja, tanpa metode/cara tentu.
  3. Snowball atau bola salju. Informan yang dipilih merupakan hasil rekomendasi dari informan sebelumnya. Ini umumnya digunakan bila peneliti tidak mengetahui dengan pasti orang-orang yang layak untuk menjadi sumber. Misalnya ketika peneliti ingin mengetahui pola komunikasi antar pribadi para pengguna narkoba. Tidak ada daftar nama yang bisa jadi rujukan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan meminta rekomendasi dari seseorang. Dari seorang informan, jumlah sumber data dapat berlipat ganda jumlahnya. Seperti bola salju yang menggelinding.
  4. Sequential. Informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya. Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah mencapai titik jenuh. Maksudnya, tidak ada hal baru lagi yang dapat dikembangkan.

Penelitian kualitatif menempatkan informan sebagai bagian yang penting karena berhubungan dengan data dan kevalidan data tersebut, sehingga dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan informan. Kriteria informan kunci menurut Sugiyono (1997:471) ada lima yaitu:

  1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktif.
  2. Subjek yang masih terlibat secara penuh atau aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.
  3. Subjek yang mempunyai banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.
  4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu.
  5. Subjek yang sebelumnya masih tergolong asing dengan penelitian.

 

OPERASIONALISASI DAN SAMPLING (Ayo baca buku Ulber Silalahi dulu!)

  1. Definisi Kerangka Teoritis, Kerangka Konseptual, dan Kerangka Hipotesis
  2. Definisi Operasionalisasi
  3. Definisi Teori Konsep Variabel Indikator Item Skala
  4. Operasionalisasi Unidimensional dan Multidimensional
  5. Teknik Sampling

 

Referensi:

Moleong, L. J. 2012. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Silalahi, U. 2010. MetodePenelitianSosial. Bandung: PT RefikaAditama.