Tema : Komparasi Sistem Ekonomi Tim sepakbola
Penyaji : M. Nazil & Anggiar Rizky Farmazeta
Pengantar :
Hai RSC’ers zaman sekarang ini sepak bola bukan hanya sekadar sebagai olahraga, namuntelh berkembang menjadi sebuah industri besar yang bisa mempengaruhi ekonomi dunia. Ingin tau lebih lengakpnya, ikuti diskuusi RSC malam ini pukul 18.30 WIB tentang “ komparasi Sistem Ekonomi Tim Sepakbola” Datang ya teamn – teman… makasih
Resume :
Sepak pada awalnya hanya sebuah permainan, tapi sekarang sudah menjadi industri besar dan berpusat di Eropa. Mengapa di Indonesia tidak tersentuh? 50 th yang lalu, sepak bola profesional hanya ada di Eropa. Klub2 di Eropa mulai dikelola secara profesional semenjak adanya sponsor dan penayangan di TV. Sepak bola di Indonesia masih sangat dekat dengan politik. Banyak lingkungan sepak bola yang dimasuki oleh kegiatan2 politik seperti menyokong dana. Tim2 indonesia belum sustainable, mereka hanya memikirkan timnya hanya dalam waktu setahun saja.
Di puncak manajeman gak beres, banyak korupsi, banyak kepentingan. Manfaat sepak bola di eropa (Jerman), dampak ekonomi berdmpak positif melalui penjualan pernak-pernik, segi sosial adanya akulturasi budaya, berbaurnya banyak budaya di dalam lapangan. Di Indonesia masih sangat fanatic, sering terjadi perkelahian karena fanatic. Inggris menjadi liga terbaik di dunia (dari aspek manajemen, lingkungan). Gaji di Indonesia pemain asing perbulan (50 juta), di Eropa sudah mencapai milyaran perminggu. Di Indonesia, fasilitas yang diberikan pemain masih kurang
Pisahkan antara ideology dan sistem ekonomi agar tidak menimbulkan monopoli terselubung. Persepak bolaan di Indonesia tidak dapat diindustrikan seperti di luar negeri. Di Jerman, mereka kuat tapi ada monopoli terselubung oleh bayer munchen, ketimpangan sangat tinggi antar klub. Di inggris liberal namun ada pemerataan, ketimpangannya tidak terlalu jauh antar klub
Menilai sistem ekonomi pada sepak bola tidak bisa mendalam, kita hanya bisa melihat kulit-kulitnya saja, belum ada transpaaransi keuangan kepada publik. Pengamaat bola juga kesulitan melihat sistem ekonomi liga-liga eropa secara mendalam. Kalau tidak ada revolusi fundamental pada PSSI, liga Indonesia tidak akan pernah berubah. Apakah Indonesia malu untuk belajar ke liga-liga asia lainnya atau memang tidak mauu..???
Ada beberapa quotes dari orang yang bergelut di bidang persepakbolaan, yakni menurut Alberkanus, “dalam hidup aku berutang segalanya pada sepak bola”. Menurut Cakandipeci “sepak bola anugerah besar dari Tuhan dari manusia”
Jadi, kesimpulannya adalah sepak bola tidak hanya soal olahraga tapi di dalamnya terdapat nilai-nilai seperti kejujuran belajar mengenai sistem ekonominya. Sistem ekonomi yang masuk di tim sepak bola sudah masuk sistem ekonomi global. Contohnya seperti krisis persepakbolaan di Yunani.