Dalam suatu percakapan atau perdebatan yang sengit seringkali kita mendengar kata logika seperti “gunakan logikamu” atau “pikir pakai logika”. Lagi-lagi logika yang dibawa-bawa, mungkin itu yang akan dikatakan logika jika ia bisa berbicara hehe (yang ini asli becanda yaa, oke back to topic). Berbicara mengenai logika secara otomatis pikiran kita akan dibawa ke arah yang menunjukkan suatu fakta. Lalu, apa sebenarnya makna dari kata “logika” itu? Simak pembahasan lengkapnya hanya di Upgrading Penalaran, supaya ngga kosongan, baca materi pengantarnya dulu yaa…
Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan suatu argumen yang diberikan adalah valid, selain itu logika dasar berpikir dapat dijadikan sebagai alat untuk membuktikan teorema-teorema, dalam ilmu pengetahuan untuk menarik kesimpulan dari eksperimen-eksperimen, dalam ilmu pengetahuan sosial dan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Logika dasar berpikir dapat digunakan dalam penulisan karya-karya ilmiah, hal ini dikarenakan logika dasar berpikir merupakan teknik pemikiran yang mendasar dari sebuah argument atau pemikiran seseorang. Menciptakan berbagai argument yang runtut, teratur serta selaras dengan sebab dan akibat dari sebuah pemikiran sekaligus dapat di gunakan dalam penarikan kesimpulan. Terdapat dua jenis penarikan kesimpulan yang dikutip dari makalah seminar akademik yang berjudul “Konsep Dasar Berfikir: Pengantar ke Arah Berpikir Ilmiah” oleh Sumartono, FE-UPN, yakni berdasarkan logika induktif dan logika deduktif:
1. Logika Induktif, merupakan cara berpikir menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual
2. Logika Deduktif, adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari logika induktif. Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan bersifat umum ditarik kesimpulan bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogisme. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut premis. Pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif adalah hasil kesimpulan berdasarkan kedua premis yaitu premis mayor dan minor.
Macam-macam silogisme yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dalam logika kita tertarik kepada benar atau salahnya dari pernyataan-pernyataan (statemen-statemen), dan bagaimana kebenaran/kesalahan dari suatu statemen dapat ditentukan dari statemen-statemen lain?? pingin tau lebih lanjut tentang logika dasar berpikir yang baik itu seperti apa?? Nah, jangan lupa datang pada Upgrading Penalaran “Logika Dasar Berpikir”, pada hari Jumat, 29 April 2016 bertempat di sekret kita tercinta RSC, pukul 18.00 WIB dengan Pemateri Wahyu Satrio Aulia (2012). Mark your calendar and don’t forget it!!!