Tingkatkan Peran di Bidang Manajemen Pengetahuan, Program Studi Ilmu Perpustakaan Gelar Kuliah Tamu tentang Knowledge Management dan Perilaku Informasi

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya tak hentinya meningkatkan peran dan sumbangsih terkait keilmuan di ranah akademik dan masyarakat. Usai berhasil menggelar kuliah tamu tentang fondasi keilmuan dan metodologi penelitian bidang Ilmu Perpustakaan bulan Maret lalu, kini Prodi Ilmu Perpustakaan kembali menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Knowledge Management dan Perilaku Informasi di Ranah Organisasi serta Masyarakat”. Acara yang diselenggarakan pada 11 April 2018 di Ruang Pertemuan Gedung B Lantai 2 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ini dihadiri oleh sivitas akademika Program Studi dan perwakilan unsur komunitas masyarakat yakni Ruang Baca Aqil dan komunitas Kita Peduli Anak Indonesia.

Tiga narasumber yang kredibel di bidangnya dihadirkan untuk memaparkan materi dari beragam perspektif tentang knowledge management (manajemen pengetahun) dan perilaku informasi. Mereka adalah Ust. Mustofa Nahrawardaya selaku Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pengurus Pusat Muhammadiyah, Lira Redata selaku Knowledge Management Specialist Indonesia dan Farli Elnumeri, M.Hum yang merupakan Presiden Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) serta Manajer di Knowledge Center Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia.

Kuliah Tamu ini diselenggarakan untuk merespon permasalahan yang terjadi di masyarakat, yakni tidak terkelolanya pengetahuan dan informasi yang masuk bertubi-tubi di era digital. Knowledge management menjadi solusi yang bisa diterapkan di dalam individu, organisasi, maupun masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Dekan I, Yusri Abdillah, Ph.D dalam sambutannya, “Penting bagi kita untuk mengelola dengan baik dan benar informasi dan pengetahuan yang masuk ke dalam diri kita maupun organisasi tempat kita berada.” Lebih lanjut, pengantar diskusi tentang knowledge management dijelaskan oleh Aulia Puspaning Galih, MS selaku moderator dan Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan. Pada dasarnya, knowledge management adalah proses pengelolaan pengetahuan tacit (pengetahuan yang masih tersimpan dalam benak manusia) dan pengetahuan eksplisit (pengetahuan yang telah terdokumentasikan).

Materi pertama dipaparkan oleh Lira Redata. Beliau menyampaikan terkait dasar-dasar pemahaman knowledge management yang merupakan bidang keahliannya. Pada abad pengetahuan ketika perubahan dan persaingan melaju begitu pesat seperti sekarang, knowledge (people) merupakan aset utama yang harus dikelola. Knowledge management dapat diterapkan pada sebuah organisasi. Organisasi yang menerapkan knowledge management dituntut untuk membangun budaya sharing knowledge sebagai kunci terbentuknya learning culture. Organisasi harus menjadi organisasi pembelajar dengan cara memfasilitasi semua proses belajar. Pengetahuan tacit dan eksplisit anggota dikelola sedemikian rupa demi perkembangan organisasi dan anggota, sehingga terjadi hubungan timbal balik antara keduanya.

Selanjutnya, perilaku informasi dari perspektif digital disampaikan oleh Ust. Mustofa Nahrawardaya dalam sesi kedua. Sebagai pengamat media sosial, beliau mengamati perilaku informasi masyarakat dari kecenderungan aktivitas masyarakat di dunia maya, terutama media sosial. Berdasarkan pengamatan beliau, masyarakat tengah mengalami ketergantungan pada internet sebagai penyedia informasi terbesar saat ini. Data jumlah pengguna internet selalu naik, yakni dari 132,7 juta pada tahun 2016 menjadi 143,26 pada tahun 2017. Teknologi internet dengan beragam fiturnya, jika digunakan dengan baik dan benar, dapat membantu aktvitas manusia sehari-hari, termasuk dalam bidang knowledge management. Konsultan Televisi dan Manajemen Isu Portal ini mencontohkan pengelolaan pengetahuan melalui teknologi digital oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana berbagi informasi.

Pembicara ketiga yakni Farli Elnumeri, M.Hum yang merupakan Manajer Knowledge Center Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia. Beliau memaparkan knowledge management dari segi akademis dan peran perpustakaan khusus dalam peningkatan kinerja organisasi. Berdasarkan temuan beliau di lapangan, lulusan Ilmu Perpustakaan diharapkan memiliki kompetensi memadai di bidang knowledge management agar dapat terlibat secara aktif dalam praktiknya. Knowledge management juga diterapkan di dalam perpustakaan khusus, meskipun menurut beliau, akhir-akhir ini terjadi pemotongan staf karena maraknya penggunaan teknologi. Sebagai penutup, beliau mendorong agar mahasiswa lebih aktif di luar kelas dan terlibat dalam gerakan-gerakan di masyarakat.

Terselenggaranya kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara akademis maupun praktis atas permasalahan informasi dan pengetahuan yang belum terkelola dengan baik di masyarakat, termasuk di dunia digital. Pustakawan juga diharapkan turut andil dalam memberikan solusi di ranah organisasi dan masyarakat. Solusi tersebut semoga dapat menjadi masukan bagi para pemimpin untuk menerapkan Knowledge Management di dalam organisasinya, sekecil apapun lingkup organisasi tersebut. [ALA/FIA]

mrhendrawan

Pusat Sumber Pembelajaran