
Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Melvin Azaria Atha — Pada hari Kamis, 17 Juli 2025, mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 03 dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) bertempat di Balai Desa Jenggolo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bertema pemanfaatan limbah dapur sebagai pupuk organik (Focus on practical, low-cost methods using local waste), dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos. M.AB,
Acara ini disambut antusias oleh warga, khususnya para ibu rumah tangga yang hadir dengan semangat untuk belajar bersama. Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa KKN pada masyarakat Desa Jenggolo, seperti banyaknya limbah organik (dapur) yang tidak termanfaatkan sehingga sosialisasi ini memperkenalkan metode pengolahan sampah dapur menjadi pupuk cair yang ramah lingkungan, murah, serta mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa dalam menciptakan solusi lokal berbasis potensi dan kebutuhan lingkungan sekitar.

Acara dimulai pukul 15.00 WIB dengan sesi registrasi dan pengisian absen peserta yang dilakukan secara tertib di depan aula. Peserta yang hadir juga mendapatkan brosur panduan pengolahan POC, yang memuat penjelasan langkah-langkah pembuatan, komposisi bahan, alat, serta manfaat dari pupuk organik cair tersebut. Brosur ini dirancang dengan bahasa yang sederhana dan dilengkapi ilustrasi visual agar mudah dipahami, terutama oleh kalangan ibu rumah tangga.
Setelah seluruh peserta duduk di tempat yang telah disediakan, acara dibuka secara resmi oleh Master of Ceremony (MC) dari tim KKN yang memandu jalannya kegiatan. Kemudian sambutan disampaikan oleh salah satu perangkat desa yang menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Koordinator kelompok KKN 03 FIA UB, yang menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga menjadi titik awal perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Materi Sosialisasi dan Pengenalan Pupuk Organik Cair
Sesi utama acara diisi dengan pemaparan materi oleh narasumber dari komunitas EcoLiving, yaitu komunitas yang bergerak di bidang pengurangan sampah makanan dan penerapan gaya hidup zero-waste yang telah berdiri sejak tahun 2023. Narasumber menjelaskan secara komprehensif tentang apa itu Pupuk Organik Cair (POC), manfaatnya, serta alasan mengapa pengolahan limbah organik menjadi pupuk sangat penting dilakukan, terutama di lingkungan pedesaan.

POC merupakan pupuk cair yang dibuat melalui proses fermentasi limbah organik dapur seperti sisa sayur, buah-buahan, batang pisang, air cucian beras, hingga air kelapa. Proses ini bersifat alami dan memanfaatkan peran mikroorganisme dari cairan EM4 untuk menguraikan bahan-bahan tersebut menjadi pupuk yang kaya nutrisi.
Bahan yang diperlukan antara lain:
– 1 kg limbah sayur/buah
– 1 kg batang pisang
– 200 gram gula merah atau molase
– 15–20 ml cairan EM4
– 3–10 liter air bersih
Peralatan yang digunakan: ember tertutup atau jerigen, pisau, botol bekas, dan selang kecil untuk ventilasi gas.
Langkah-langkah pembuatan dijelaskan secara runtut, diselingi dengan contoh visual, dan tips-tips agar fermentasi berjalan sukses. Ciri-ciri fermentasi berhasil juga dijelaskan secara rinci, seperti munculnya aroma manis seperti tape, tidak busuk, serta tidak terdapat belatung atau jamur berlebihan.
Sesi Praktik Langsung
Setelah pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan praktek langsung pembuatan POC oleh peserta yang dipandu oleh panitia dan narasumber. Warga diajak memotong bahan, mencampur larutan, serta menyusun alat fermentasi. Sesi ini menjadi momen paling interaktif dan menyenangkan. Para ibu terlihat sangat antusias, banyak yang mengajukan pertanyaan, mencatat, hingga berdiskusi mengenai cara menyimpan dan mengaplikasikan pupuk ke tanaman di pekarangan rumah masing-masing.
“Selama ini saya buang kulit sayur dan buah, sekarang jadi tahu bisa dimanfaatkan untuk pupuk. Nggak nyangka ternyata semudah itu bikinnya,” ujar salah satu peserta.

Penyerahan Sertifikat dan Dokumentasi
Sebagai bentuk penghargaan atas waktu dan ilmu yang telah dibagikan, panitia melakukan penyerahan sertifikat kepada pemateri dari EcoLiving. Selain itu, seluruh peserta yang hadir mendapatkan lembar panduan tambahan dalam bentuk cetak untuk membantu mereka mengulang proses pembuatan di rumah yang telah dibagikan waktu awal registrasi.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab bebas, dimana peserta bisa menyampaikan kendala yang mungkin dihadapi jika mempraktikkan sendiri, serta solusi yang diberikan oleh narasumber. Setelah itu, kegiatan diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta, pemateri, perangkat desa, dan tim KKN sebagai dokumentasi serta bentuk pertanggungjawaban kegiatan kepada pihak universitas dan pemerintah desa.

Dampak Kegiatan dan Keterkaitan dengan Pembangunan SDGs
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini memiliki keterkaitan erat dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), khususnya SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dengan mendorong pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 13 tentang penanganan perubahan iklim melalui pengurangan limbah organik yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti metana. Di sisi lain, penerapan POC dalam pertanian pekarangan turut mendukung SDG 15 dalam menjaga ekosistem darat dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN FIA UB menanamkan nilai bahwa perubahan besar dalam pelestarian lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil di rumah sendiri. Sosialisasi ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga menjadi awal dari gerakan sadar lingkungan yang diharapkan berkelanjutan, serta menjadikan Desa Jenggolo sebagai contoh desa mandiri, bersih, dan peduli lingkungan.
Harapan dan Dampak
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan tidak hanya memberi pengetahuan baru, namun juga mendorong perubahan nyata dalam perilaku masyarakat, khususnya dalam mengelola sampah rumah tangga. Dengan memanfaatkan limbah dapur menjadi pupuk, warga tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan keluarga melalui pertanian pekarangan yang lebih produktif.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN ingin menanamkan nilai bahwa lingkungan yang sehat dimulai dari rumah sendiri, dan perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Sosialisasi ini menjadi awal dari gerakan kecil untuk membentuk Desa Jenggolo sebagai desa mandiri, bersih, dan sadar lingkungan.