Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi atau Entrepreneurship and Innovation Lab (Ei Lab) FIA UB menggelar acara Open House pada 28 September hingga 2 Oktober 2015 kemarin. Laboratorium yang bertempat di Gedung B Lantai 3 itu membuka diri untuk memperkenalkan aktivitas harian serta beberapa produk inovasi yang telah dihasilkan oleh para anggotanya. Selain itu, pengurus Ei Lab sekaligus memperkenalkan konsep pengembangan bisnis kekinian, yakni Business Model Canvas. Konsep pemodelan bisnis yang digagas oleh Alexander Osterwalder itu kini telah dikompetisikan untuk mahasiswa di seluruh dunia. Bahkan, FIA UB telah resmi ditunjuk menjadi penyelenggara babak kualifikasi di tingkat ASEAN sebelum pemenangnya berlaga di babak final yang akan diadakan di Harvard Universty, AS, tahun depan.
Ei Lab memiliki visi untuk menciptakan dan membangun komunitas wirausaha (entrepreneurs) dan pemimpin pemikiran (thoughts leaders) yang berhasrat untuk menciptakan perubahan. Sedangkan misinya adalah untuk menghasilkan penelitian dan edukasi yang memajukan kewirausahaan, menghubungkan, menciptakan, dan menginspirasi mahasiswa bagaimana membuat dan mengembangkan ventura baru yang inovatif, serta membuat sebuah wadah untuk minat dan kegiatan kewirausahaan bagi mahasiswa, praktisi dan investor.
Sesuai dengan visi dan misi tersebut, Ei Lab bukan hanya sebagai tempat observasi ilmu kewirausahan, namun juga sebagai tempat berpraktik langsung yang didampingi oleh mentor-mentor berpengalaman baik dari akademisi maupun praktisi. Dalam kerangka pemikiran tersebut, Ei Lab perlu melakukan interaksi secara intensif dan mendalam dengan mahasiswa, terutama untuk memberikan informasi agar mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang apa tujuan dari Ei Lab tersebut.
Tim Liputan:
Artikel: Aulia Luqman Aziz & Bernadetha Femi
Foto: Bernadetha Femi
