FIA UB Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Berkomitmen Tinggi Anti Korupsi dalam Peringatan Hakordia 2025

Bagikan Ke:

Sosialsiasi & Penganugerahan Aksi Anti Korupsi Universitas Brawijaya

Malang, 9 Desember 2025 — Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) kembali menunjukkan komitmen kuat terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025, FIA UB dianugerahi penghargaan sebagai Unit Kerja Berkomitmen Tinggi Anti Korupsi dengan capaian peringkat ke-5 di lingkungan Universitas Brawijaya. Pencapaian ini diperoleh melalui penilaian objektif terhadap Area Pengawasan Internal dan Indeks Persepsi Antikorupsi yang diterapkan di seluruh fakultas dan unit kerja UB.

Piagam Penghargaan Unit kerja Berkomitmen Tinggi Anti Korupsi Terbaik ke-5

Penghargaan diserahkan dalam kegiatan Sosialisasi & Penganugerahan Aksi Anti Korupsi UB yang berlangsung di UB Guest House. Penyerahan piagam dilakukan oleh Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., M.Si., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, yang memberikan apresiasi terhadap unit-unit kerja yang telah menjalankan upaya pencegahan korupsi secara konsisten. Rektor Universitas Brawijaya berhalangan hadir dan diwakili oleh Prof. Unti dalam prosesi penghargaan.

FIA UB diwakili oleh Dr. Saparila Wonokinasih, M.Si., Wakil Dekan II FIA UB sekaligus Tim Zona Integritas FIA UB yang hadir atas nama Dekan FIA UB. Dalam sambutannya, Prof. Unti menegaskan bahwa pencegahan korupsi bukan hanya bersifat administratif, melainkan juga mencakup dimensi budaya, etika, dan kesadaran moral warga kampus.

“Integritas merupakan fondasi utama reputasi perguruan tinggi. Upaya untuk menjaga proses akademik, pelayanan publik, dan tata kelola keuangan yang bersih merupakan bentuk kontribusi UB dalam memperkuat nilai antikorupsi pada level nasional,” ujar Prof. Unti.

Keberhasilan FIA UB dalam penilaian ini tidak terlepas dari implementasi berkelanjutan standar transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan pengawasan, baik pada aspek pelayanan akademik maupun non-akademik. Selain itu, upaya peningkatan literasi antikorupsi di internal fakultas melalui kampanye integritas, penguatan Satuan Pengawas Internal fakultas, serta pelibatan sivitas akademika dalam pelaporan dugaan pelanggaran turut menjadi indikator penilaian penting.

Dr. Saparila menyampaikan bahwa prestasi ini mencerminkan hasil kerja kolektif seluruh jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Kegiatan ini turut menghadirkan instansi penegak hukum dan lembaga pengawasan sebagai bagian dari sinergi kampus dan pemerintah dalam pemberantasan korupsi. Para penerima penghargaan juga melakukan deklarasi bersama melalui gerakan stop corruption sebagai simbol keberlanjutan komitmen di lingkungan akademik.

Pencapaian ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Fokus SDGs 16 untuk membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan transparan tercermin melalui komitmen FIA UB dalam menciptakan tata kelola fakultas yang bersih, menjamin keterbukaan informasi, dan mendorong partisipasi publik dalam pengawasan. Upaya yang dilakukan FIA UB menjadi bagian penting dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi yang beretika dan bebas praktik koruptif.

Penganugerahan ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi seluruh unit kerja di Universitas Brawijaya agar terus memperkuat tata kelola organisasi yang etis, profesional, dan berorientasi pada layanan publik berkualitas, serta mendukung Indonesia yang semakin bebas dari praktik koruptif.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya