Dua Mahasiswa FIA UB Raih Juara di Pertamina Youth Eco-Preneur Competition 2015

Bagikan Ke:

Nama FIA UB di kancah nasional kembali terangkat setelah Bildiosta Sappar dan Taufiq Aldyansha, dua mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, berhasil membawa pulang gelar Juara 2 dalam Pertamina Youth Eco-Preneur Competition pada 13-14 Mei 2015. Dalam kompetisi berskala nasional yang bertajuk “Eco-Products for Indonesia’s Future” tersebut, perusahaan ABS Industry yang mereka dirikan berhasil memukau dewan juri dengan produk mesin ramah lingkungan yang mereka namakan G-MAP 1 (Green Machine Prototype Generation 1). Mesin itu mampu mengubah limbah plastik seperti botol minuman menjadi serat tali serbaguna yang kuat dan elastis serta ketebalannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Tim ABS Industry: (ki-ka) Khasemy, Bildiosta, dan Taufiq
Tim ABS Industry: (ki-ka) Khasemy, Bildiosta, dan Taufiq

Sebagaimana dituturkan oleh CMO ABS Industry Taufiq Aldyansha, kompetisi ini mempertemukan delapan tim finalis yang lolos seleksi dari sebanyak 86 proposal dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Para juara berhak mendapatkan uang tunai, kesempatan mengikuti rangkaian workshop di bidang energi ramah lingkungan yang diadakan oleh Pertamina, serta free pass ke International Student Energy Summit (ISES) 2015 yang akan digelar di Bali pada medio Juni mendatang. “Konferensi internasional itu akan dihadiri oleh delegasi dari 80 negara dengan sekitar 50 pembicara yang ahli di bidang energi. Ini kesempatan besar untuk memperkenalkan produk-produk anak bangsa seperti produk kami ini kepada masyarakat internasional,” ujar mahasiswa yang mengambil minat Bisnis Internasional ini.

Perusahaan ABS Industry ini adalah buah kerjasama antara tiga orang mahasiswa Universitas Brawijaya, yakni Bildiosta Sappar dan Taufiq Aldyansha (FIA UB) serta Khasemy Rafsanjany (FISIP UB). Selama pembuatan mesin G-MAP 1, mereka mendapat bantuan dari beberapa rekannya di Fakultas Teknik UB dan PPPP-TK VEDC. Dari hasil serat tali ramah lingkungan yang dihasilkan oleh mesin tersebut dapat dibuat berbagai macam produk lainnya yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, seperti sapu ijuk dan tikar. Dengan produk ini, ketiganya ingin berkontribusi terhadap visi Universitas Brawijaya untuk menjadi Green Campus serta Kota Malang yang ingin menjadi Green City. (ALA/TA/FIA)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya

Lewati ke konten