Resume Bedah Koleksi “Jangan Bunuh KPK: Perlawanan terhadap Usaha Pemberantasan Korupsi”

Resume Bedah Koleksi

 

Dimulai dari segi tampilan buku dengan cover yang cukup unik, mudah untuk dibaca, ditulis dengan bahasa-bahasa media. Dari segi redaksional, buku ini berisi dari saduran-saduran berita. Dari sistematika pembahasan sendiri sudah runtut. Kekurangan dari buku ini terletak pada kesesuian tema dengan isi buku sehingga sulit untuk diambil benang merahnya

Korupsi ini sendiri masih dimana-dimana, dari Aceh hingga Merauke. Dan masih banyak di setaip instansi pemerintahan. Korupsi kelembagaan masih jadi ancaman. Good governance atau pemerintahan yang baik, penegakan hukum khususnya pada bidang korupsi adalah agenda demokratisasi yang dasar untuk mencegah terjadinya triple crisis of governance.

Sepak terjang KPK selama ini membuat ciut nyali para koruptor. Satu persatu pelaku korupsi diadili dan dijatuhkan hukuman penjara. Tindakan KPK yang dianggap sebagai “Superbody” ini membuat gerah para koruptor lainnya. Sehingga mereka berusaha menyerang balik dan melakukan perlawanan terhadap usaha pemberantasan korupsi.

Keberatan terhadap ide pembentukan KPK memang muncul. Namun akhirnya ada kesepahaman bahwa tindak pidana korupsi di negeri ini memang luar biasa. Bahkan, ada keseahaman bahwa korupsi adalah tindak pidana luar biasa (extra ordinary crime), sehingga membutuhkan penanganan yang luar biasa pula. Sehingga diperlukan pula lembaga yang luar biasa untuk menanganinya.

Pemberantasan korupsi secara tuntas adalah amanat reformasi yang digulirkan pada tahun 1998. Selama ini suka atau tidak, masyarakat masih menggantungkan kepercayaannya pada KPK dan insturmen yang dimiliki untuk melakukan pemberantasan korupsi. Jika KPK ditiadakan, dengan berbagai cara, masikhkah kita berharap ada Indonesia yang benar-benar bersih dari kourpsi?

Kewenangan KPK mulai dipersoalkan, mulai dari kewenangan penyadapan, supervisi penanganan korupsi, sampai perilaku pejabat KPK. Malangnya, kasus Antasari Azhar semakin mengeruhkan KPK, sehingga ada “gerakan” membunuh KPK. Adakah usaha mereka untuk melenyapkan KPK akan berhasil?

Buku ini mengupas tuntas maraknya kasus korupsi yang sudah menyebar dari Aceh hingga Papua. Juga dipaparkan proses pengadilan tindak pidana korupsi terhadap beberapa pejabat dan anggota DPR yang terlibat kasus korupsi. Kemudian agar pembaca bisa mengetahui secara lengkap kasus korupsi yang ditangani KPK, dilampirkan pula seluruh kasus korupsi beserta pelaku korupsi yang telah divonis hukuman penjara.

Dari sisi apartur, penyebab terjadinya korupsi tidak lain adalah oleh orang yang tidak memiliki integritas terhadap institusinya, entitas, maupun negara. Dari sisi struktur, perbaikan sistem melalui informasi administrasi perlu dilakukan untuk membentuk border terhadap tindakan korupsi serta integrasi antara sub sistem terkait.

Pengembangan infrastruktur berbasis teknologi perlu digunakan untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi. Lingkungan yang kotor akan membuat orang lebih mudah terserang penyakit, begitupun korupsi yang sudah membudaya, sangat mudah untuk menjangkit.