Resume Diskusi

Haii keluarga RSC, bagi temen temen yang kemarin ngga sempat ikut diskusi RSC, berikut resumenya yaa, selamat membaca 😉
Sejarah Pergerakan Pemuda

Pemateri : Anggiar Rizky Farmazeta, Muhammad Nazil
Tanggal Pelaksanaan : 21 Oktober 2015
Materi : Sejarah Pergerakan Pemuda

Pemuda adalah elemen bangsa yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi permasalahan bangsa. Pemuda menjadi pelopor dari gerakan-gerakan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Diawali dari gerakan yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo dengan organisasi Budi Oetomo.
Peran pemuda sangat vital dalam memengaruhi keputusan pemerintah. Hal yang menjadi permasalahan bagi pemuda terkait dengan peran pemuda yang seharusnya di Indonesia saat ini adalah perbedaan visi yang sifatnya sangat teknis. Pemuda Indonesia saat ini juga telah salah dalam memahami dan kesadaran akan “musuh bersama”. “Musuh bersama” yang sebenarnya tidak hanya pemerintah tetapi semua isu yang berkembang di masyarakat merupakan hal yang memicu perbedaan persepsi sehingga menimbulkan perpecahan. Gerakan mahasiswa saat ini terjebak pada konstalasi nasional. Pergerakan mahasiswa dimanfaatkan oleh kelompok kepentingan tertentu. Hal tersebut yang menjadi perbedaan antara gerakan pemuda saat zaman perjuangan kemerdekaan dengan saat ini. Mahasiswa sebagai agent of change, harus memiliki sikap kritis tetapi tidak harus masuk kedalam sistem politik.
Apabila melihat dari sejarah, Sumpah Pemuda terjadi pada 28 Oktober 1928 sedangkan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa teks dalam Sumpah Pemuda menyebutkan nama Bangsa “Indonesia”?
Jawabannya adalah kata Indonesia berawal dari negara Belanda membawa rempah-rempah dari Hindia Belanda yang kemudian di Belanda dijadikan komoditas yang diperjualbelikan dengan merk dalam bahasa Belanda yang pelafalannya terdengar seperti “Indonesia”. Kemudian pemuda-pemuda Indonesia yang sedang studi di Belanda menciptakan Sumpah Pemuda dengan menyebutkan nama Indonesia dari merk komoditas rempah-rempah, yang kemudian membentuk Perhimpunan Indonesia (PI).
Sumpah Palapa bertujuan menyatukan nusantara di bawah kepemimpinan Kerajaan Majapahit. Sumpah Pemuda bertujuan merdeka bersama dengan cara bersatu bersama-sama.

Resume Bedah Koleksi “Implementasi Program PerpuSeru dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Perpustakaaan (Studi Kasus pada Corporated Social Responsibility Coca-Cola Foundation di Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo)

Resume Bedah Koleksi Skripsi
22 oktober 2015

Haaii keluarga RSC, bagi temen-temen yang kemarin tidak sempat hadir di kegiatan bedah koleksinya RSC berikut resumenya yaa, selamat membaca 😉
Implementasi Program PerpuSeru dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Perpustakaaan (Studi Kasus pada Corporated Social Responsibility Coca-Cola Foundation di Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo)
Skripsi yang ditulis mbak Fidan (2011) sebagai pemateri terinspirasi dari program salah satu dosen publik FIA Universitas Brawijaya, dimana beliau mentraining anak-anak Sidoarjo yang mengambil jurusan ilmu perpustakaan di FIA UB. Dari hal tersebut ternyata didapati bahwa perpustakaan yang berada di Sidoarjo belum siap secara infrasuktur, itu dapat dibuktikan dari pemimpin perpustakaannya yang sampai 7 tahun kepengurusan tidak diganti. Pada awal tahun 2012, PT. Coca Cola Company bekerja sama dengan Bill Melinda Foundation memiliki sebuah program CSR dengan mengusung tema PerpuSeru. Dimulai dengan mencari beberapa perpustakaan daerah dengan pertimbangan berada di daerah tertinggal dan ingin mengembangkan TIK, dari situ terpilihlah 33 perpustakaan yang akan menerima training program PerpuSeru selama jangka waktu 2 tahun. Training yang dilakukan lebih kepada bagaimana perpustakaan dapat mengembangkan TIK untuk keberlangsungan perpustakaan. Setelah 2 tahun berjalan, tersisalah 19 perpustakaan yang masih menerima training sampai akhir tahun 2014. Teori yang digunakan dalam menyusun skripsi ini ada 4, yaitu perpustakaan, Corporate Social Responsibility(CSR), Pelayanan Publik, dan Implementasi Program.Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah Qualitative for Library Research, yang lebih menekankan pada rekomendasi penelitian selenjutnya.