Resume Kelas Media Analisi SPSS

Haaii teman-teman mafia dan keluarga RSC, tanggal 6 Juni 2015 kemarin bidang IT-Support ada kelas media analisis SPSS loh, bagi teman-teman mafia dan keluarga RSC yang kemarin berhalangan hadir, admin punya resumenya nih, selamat membaca, semoga bermanfaat ^^

Pemateri                      : Bildiosta Sappar (2011)
Tanggal Pelaksanaan   : 6 Juni 2015
Materi                          : Pengenalan fungsi-fungsi tools media analisis SPSS

SPSS merupakan singkatan dari Statistical Product and Service Solution. SPSS pertama kali dirilis pada tahun 1968 oleh Norman Nie. SPSS merupakan salah satu dari sekian banyak software statistika yang telah dikenal luas dikalangan penggunaannya. Disamping masih banyak lagi software statistika lainnya seperti Minitab, Syastas, Microstat, dan masih banyak lagi.

SPSS sering digunakan untuk memecahkan problem riset dan bisnis. Dimana cara kerja yang sederhana, yaitu data yang diinput akan dianalisis berdasarkan metode yang diinginkan. Statistik yang termasuk software dasar SPSS adalah sebagai berikut:

  1. Statistik Deskriptif: Tabulasi Silang, Frekuensi, Deskripsi, Penelusuran, Statistik Deskripsi Rasio.
  2. Statistik Bivariat: Rata-rata, t-test, ANOVA, Korelasi (bivariat, parsial, jarak), Nonparametric tests.
  3. Prediksi Hasil Numerik: Regresi Linear.
  4. Prediksi untuk mengidentifikasi kelompok: Analisis Faktor, Analisis Cluster (two-step, K-means, hierarkis), Diskriminan.

Fasilitas yang diberikan oleh SPSS seperti berikut ini:

  1. Data Editor.
  2. Viewer.
  3. Multidimensional Pivot Tables.
  4. High-Resolution Graphics.
  5. Database Access.
  6. Data Transformations.
  7. Electronic Distribution.
  8. Online Help.
  9. Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara.
  10. Interface dengan Database Relasional.
  11. Analisis Distribusi.
  12. Multiple Sesi.
  13. Mapping.

Tools yang ditampilkan pada Data View beserta fungsinya yaitu sebagai berikut:

  1. Menu bar = Kumpulan perintah-perintah dasar untuk mengoprasikan SPSS, seperti file, edit, view, data, transform, analyze, direct marketing, graphs, utilities, add-ons, window, help.
  2. Tool Bar = Kumpulan perintah-perintah yang sering digunakan dalam pengoprasian SPSS dalam bentuk gambar.
  3. Column dan Row (Cell) = Tempat untuk menuliskan data yang akan di olah.
  4. Data View = Halaman Penginputan data.
  5. Variabel View = Halaman pendifinisian variabel.
  6. Name Cell (Column) = Nama untuk varibel pada stiap cell per column.
  7. Data Bar = Tempat untuk membantu menuliskan data pada

 

Tools yang ditampilkan pada Variabel View beserta fungsinya yaitu sebagai berikut:

  1. Column Name = Merupakan tempat untuk menuliskan “Nama variabel/Cell” per column, hanya boleh satu kata.
  2. Type = Menentukan tipe data (numeric, comma, dot, scientific notation, dll).
  3. Width = Menentukan jumlah karakter/angka yang akan tampil dalam data view.
  4. Decimals = Menentukan jumlah angka di belakang koma (co: 08,987).
  5. Label = Memberikan sebutan/identitas pada suatu variabel, yang nantinya dalam hasil pengolahan data, nama yang akan muncul adalah nama label-nya.
  6. Value = Memberikan keterangan “Nama” pengganti pada data variabel, yang telah ditentukan pada data nominal dan ordinal (co: 1=”Sangat tidak setuju”).
  7. Missing = Memberikan informasi apabila data tidak ada.
  8. Columns = Memberikan ukuran lebar column di layar Data View.
  9. Align = Menentukan letak data (rata tengah, kiri dan kanan).
  10. Measure = Menentukan jenis data yang dimasukan (scale, nominal atau ordinal).
  11. Role = Mengatur data yang akan dimasukan dalam cell (Input, target, both, dll).

salam Care Think Act !!!! 🙂

Resume Pemfasilitasan Diskusi “Perpanjangan Izin dan Pengelolaan Limbah B3”

Haaii teman-teman mafia dan keluarga RSC, tanggal 3 Juni 2015 kemarin bidang P2A mengadakan pemfasilitasan diskusi dengan tema “Perpanjangan Izin dan Pengelolaan Limbah B3”, bagi temen-temen mafia dan keluarga RSC yang kemarin berhalangan hadir dalam pemfasilitasan diskusi, admin punya resumenya nih, silahkan membaca, semoga bermanfaat ^^

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pada umumnya, produk yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif). Berikut ini adalah produk yang mengandung B3 : pengharum ruangan, pemutih pakaian, diterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, batu baterai

 

Kasus PT CPI

UU terkait perpanjangan izin dan pengelolaan limbah B3 yang inskonstitusional menyebabkan ketidakpastian hukum. Yang menjadi pertanyaan bagaimana bisa terdapat ketidakpastian hukum padahal menyangkut lingkungan hidup?
Payung hukum (UU) sudah ada, yang dibutuhkan hanya ketegasan pelaksanaannya, namun kenapa masih ada permasalahan terkait limbah? UU sebagai ketetapan hukum sudah ada tapi mengapa masih ada permasalahan pengelolaan limbah B3?
Apa yang salah? Apa yang kurang? Siapa, Dimana dan Bagaimana?
Indonesia saat masih bergelut dengan permasalahan Limbah B3. Padahal tataran permasalahan Negara maju bukan lagi membahas Limbah B3 namun Limbah Rumah Tangga.

 

Fakta Limbah Rumah Tangga

Dimana kepekaan terhadap lingkungan hidup?
Ada tiga penyebab TIDAK PEKA terkait hal ini, yakni

  1. Tidak tahu terkait hukum
  2. Apatis, karena memang tidak mau tahu
  3. Adanya tekanan lain

Ketika setiap orang sudah mengatakan “Apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak dapat melakukan apa-apa.” Jika sudah seperti itu siapa yang bisa disalahkan?

 

Social control

Sinergitas masyarakat terkait keseriusan, LSM sudah lalu bagaimana kehadiran dari pemerintah?
Badan pengawas pengelolaan limbah tidak melakukan pengawasan secara langsung teknisnya tapi ada pengawas terkait perizinan dibawah Kementerian.
Sinergitas dari setiap lapisan masyarakat.
Kepekaan akan kebersihan dari pribadi sendiri, misalnya sampah.
“Bersih dan Kotor” adalah persepsi. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab permasalahan limbah yang bertransformasi menjadi kepekaan dan tidakpekaan kemudian dilanjutkan dengan keputusan untuk peduli atau tidak.
Padahal ada banyak keuntungan dari pengelolaan limbah. Hal tersebut dapat dilihat dari pengelolaan limbah yang tidak baik berdampak domino. Pengelolaan limbah yang tidak baik dan benar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang kemudian dapat menyebabkan hilangnya mata pencaharian masyarakat dan permasalahan lingkungan hidup. Hilangnya mata pencaharian masyarakat dapat menyebabkan pengangguran yang kemudian berdampak pada kriminalitas dan perekonomian Negara.

 

Dampak Limbah B3

Apabila membahas tentang limbah, dalam scope yang kecil disekitar kita adalah sampah. Membahas sampah yang erkait adalah sungai. Menurut anda apa fungsi utama dari sungai? Sungai di Indonesia saat ini mencerminkan tempat sampah. Sungai sebagai aliran sungai. Mengembalikan mindset masyarakat terkait fungsi utama dari sungai. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memunculkan potensi dari sungai dengan mengadakan kegiatan di sekitar sungai sekaligus campaign menjaga kebersihan sungai. Hal ini dapat menghapus mindset yang salah tentang sungai.

Limbah dari Usaha Mikro/ Rumah Tangga.

Bagaimana pengelolaan dan penerapannya?

 

Peduli dan Selamatkan Lingkungan Kita !

salam Care Think Act ! 🙂