Program Studi Magister Administrasi Publik menggelar International Guest Lecture dengan topik “Local People’s Perceptions of Climate Change and Related Hazards in Mountanious Areas of Northern Thailand“. Sebagai pembicara utama dalam kegiatan tersebut adalah Assoc Prof Daisuke Komori PhD Agri (Tohoku University, Jepang).
Dalam ceramahnya, Prof Komori menekankan pada kolaborasi antar disiplin keilmuan, yakni antara ilmu alam dan ilmu sosial, untuk mengatasi permasalahan manusia. Komori memberi contoh Hidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air. Menurut Komori, pengetahuan yang baik tentang air akan mendorong manusia untuk membangun sebuah community resilience (ketangguhan masyarakat) terhadap bencana alam maupun perubahan iklim. “Jepang dan Indonesia sama-sama disebut sebagai ‘Supermarket Bencana’ karena banyaknya potensi mendapatkan bencana alam. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri dengan segala ilmu pengetahuan yang kita miliki,” ujar pakar lingkungan tersebut.
Kegiatan International Guest Lecture ini sendiri bukan yang pertama terselenggara di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB). Ini mengingat FIA UB memiliki banyak kerjasama dengan beberapa kampus di luar negeri, termasuk di Jepang, dan salah satunya adalah Tohoku University. Oleh karenanya, secara rutin FIA UB mengundang dosen dari kampus-kampus tersebut untuk memberikan wawasan internasional kepada mahasiswa.
Tim Liputan:
Artikel/Foto: Aulia Luqman Aziz