STATISTIK DESKRIPTIF (Pematri: Bildiosata Sapar, 2011)

STATISTIK DESKRIPTIF

(Pematri: Bildiosata Sapar, 2011)

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses penelitian.

Teknik analisis menjadi dua bagian yaitu teknik analisis kuantitatif dan teknik analisis kualitatif. Dasar dari analisis kuantitatif yaitu statistik. Statistic adalah nilai-nilai ukuran data yang mudah dimengerti sedangkan statistika yaitu ilmu yang berkaitan dengan cara mengumpulkan, pengelolaan, analisis dan penarikan kesimpulan.

Jenis-jenis analisis Statistik meliputi :

– Statistik Deskriptif : metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data

-Statistik Infrensial : metode yang berkaitan dengan analisis sampel yang penarikan kesimpulannya tentang karakteristik populasi.

Pada analisis statistic deskriptif, satistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan atau melakukan penarikan kesimpulan pada populasi yang lebih besar. Analisis statistic diaplikasikan biasanya ketika digunakan pada penelitian yang menganalisa unvariet (analisa yang mempelajari kasus-kasus dengan variabel tunggal) seperti persepsi masyarakat terhadap kenaikan BBM, mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU guru dan dosen, dan mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik statistic deskriptif yaitu :

  1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab)
  2. Penghitungan tendensi sentral (mean, median, modus)
  3. Penghitungan ukuran penyebaran atau variabelitas (range, rata-rata simpangan, simpangan baku (standar deviasi), ragam (varians), penghitungan ukuran letak (kuartil, persenti;, dan interval)
  4. Ukuran lainnya (ukuran baku, skewness, dan kurtosis)
  5. Skala data (nominal, ordinal, rasio dan interval)
  6. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, polygon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel, dan diagram lambang.

Ukuran data dalam statistic deskriptif :

  1. Nominal : paling sederhana, tidak mempunyai arti hitung, hanya mengkategorikan objek atau individu ke dalam data kualitatif, yang penting adalah kriteria untuk membedakan kategorinya dan angka diolah dengan cara melaporkan jumlah hasil pengamatan setiap kategori.
  2. Ordinal : merujuk pada posisi relative individu atau objek. Memiliki kategori yang diurutkan posisinya berdasarkan kriteria tertentu, mempunyai makna lebih besar dari jarak antara urutan 1 dengan 2 tidak bermakna sama dengan jarak 2 dan 3. Rangking tidak mempunyai interval yang tetap/sama.
  3. Interval : skala yang mempunyai jarak yang sama dari suatu titik awal yang tetap. Hubungan, urutan dan jarak antara angka-angka dalam skala interval mengandung arti tersendiri. Misal, perbedaan skor siswa antara 80 dengan 90 mempunyai makna sama dengan perbedaan skor antara 30 dengan 40.
  4. Rasio : tertinggi sebab mempunyai nilai nol sejati dan mempunyai interval yang sama. Contohnya pengukuran dengan alat ukur baku. Semua prosedur dan analisis matematika dan statistika dapat digunakan untuk pengolahan data rasio.

Distribusi frekuensi merupakan susunan data menurut dasar atau kategori tertentu dalam suatu daftar yang disusun sistematis. Data yang diperoleh dari suatu penelitian biasanya masih berupa data mentah yang acak dan sulit dibaca. Distribusi yang paling sederhana adalah dengan menentukan nilai-nilai yang ingin dicari dari variable yang dipelajari dan jumlah sampel yang memiliki nilai tersebut. Contohnya dalam menghitung distribusi jenis kelamin subjek-seubjek dalam satu penelitian berarti kita menghitung persentase subjek yang laki-laki dan subjek yang perempuan. Ada beberapa jenis distribusi frekuensi yaitu distribusi frekuensi secara tidak berkelompok, distribusi rank order, distribusi frekuensi secara berkelompok dan grafik distribusi.

Pada perhutungan ukuran tendensi sentral (data tidak dikelompokkan), rata-rata gabungan (mean) adalah cara yang tepat untuk menggunakan rata-rata hitung dari beberapa sampel. Sedangkan median mencari nilai tengah dari data yang sudah diurut yang akan membagi data dalam dua bagian. 50% data berada dibawah median dan 50% data berada diatas median. Dan modus merupakan nilai yang paling sering muncul dalam gugusan data. Pada perhitungan dispense, range merupakan ukuran disperse yang merupakan selisih nilai maksimum dan minimum. Pada perhitungan ukuran letak data, perhitungan kuartil, desil dan presentil dilihat dari pembagian distribusi suatu data, untuk kuartil dibagi menjadi 4 bagian, desil 10 bagian dan presentil menjadi 100 bagian

Urutan analisis statistic deskriptif :

  1. Melakukan tabulasi data dengan tabel distribusi frekuensi, sesuai skala data yang ada ordinal, nominal, rasio dan interval
  2. Jika mengubah data tunggal ke data kelompok gunakan perhitungan interval
  3. Melakukan perhitungan tendensi sentral, disperse, dan ukuran letak data
  4. Melanjutkan perhitungan ukuran lain
  5. Memuat penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, polygon, ogive, diagram batang dan lainnya serta deskripsinya.
Veröffentlicht in Kelas Metpen.