Asesor Program Studi Ilmu Perpustakaan: Kebutuhan Pustakawan Selalu Tinggi, Tak Ada Alumni yang Nganggur
Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB kedatangan tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagai salah satu tahapan memeroleh nilai akreditasi nasional, Senin (27/7). Tim asesor yang mewakili BAN-PT adalah Drs. Prahastiwi Utari, Ph.D (Universitas Sebelas Maret) dan Dr. Funny Mustika Sari Elita, M.Si (Universitas Padjadjaran). Bertempat di Ruang Seminar Gedung B Lantai 2, kedatangan mereka disambut segenap pimpinan fakultas beserta seluruh dosen di lingkup Jurusan Administrasi Publik yang menaungi Program Studi Ilmu Perpustakaan.
Mengawali sambutannya, Dekan Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS mengungkapkan bahwa meskipun Program Studi Ilmu Perpustakaan adalah program studi baru, jaringan kerjasama akademiknya sudah sangat luas. Dalam beberapa tahun terakhir, tambah Dekan, Program Studi Ilmu Perpustakaan telah bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI, Asosiasi Profesi Kepustakawanan dan perpustakaan milik beberapa pemerintah daerah di Jawa Timur. Beberapa perwakilan institusi-institusi tersebut juga turut hadir dalam acara pembukaan visitasi itu. “Bersama kita beberapa pejabat dari Perpustakaan Nasional RI, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang, dan UPT. Perpustakaan Nasional Bung Karno Blitar yang khusus hadir hari ini untuk bertemu ibu-ibu tim asesor,” ujar Dekan sembari memperkenalkan para tamu undangan.
Selain itu, Dekan juga menambahkan bahwa meskipun sejatinya SK pendirian program studi yang diterbitkan oleh Dirjen Dikti bernama Ilmu Perpustakaan, ke depan program studi ini juga akan berkembang ke arah Ilmu Informasi. Sehingga, diharapkan ke depan nama program studi akan berubah menjadi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. “Orientasi kami ke depan adalah pengembangan ilmu informasi karena kami sejatinya sudah menyiapkan sumber daya manusianya,” tandas Dekan.
Sementara itu, salah satu tim asesor Dr. Funny Mustika Sari Elita, M.Si mengungkapkan kekagumannya pada segenap sivitas akademika FIA UB. Ia tak menyangka acara visitasi seperti ini akan dihadiri oleh banyak orang dari kalangan dosen, pegawai, mahasiswa, dan tamu undangan. Memang, pada acara pembukaan pagi itu, nampak sekitar 50 orang hadirin. Selain panitia akreditasi yang bertugas, nampak pula beberapa guru besar FIA UB, dosen Jurusan Administrasi Publik, dan tamu undangan yang bersemangat hadir mendukung kolega-koleganya di Program Studi Ilmu Perpustakaan menyelesaikan akreditasi. “Saya tidak menyangka akan banyak bertemu orang dalam acara visitasi ini. Biasanya kami hanya bertemu dengan beberapa orang saja di kampus lain,” tandas Funny.
Dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran itu menambahkan bahwa program studi ini termasuk program yang tingkat peminatnya tinggi. Menurut pengamatannya, tingkat kebutuhan lulusan Program Studi Ilmu Perpustakaan selalu tinggi dari tahun ke tahun, sehingga tidak ada yang namanya pengangguran dari lulusan program studi ini. “Kebutuhan akan pustakawan sangat tinggi. Bahkan, lembaga sekelas PAUD saja sekarang disyaratkan memiliki pustakawan,” ujarnya.
Proses visitasi Program Studi Ilmu Perpustakaan itu sendiri tidak berjalan terlalu lama. Dari yang semula dijadwalkan selama tiga hari mulai tanggal 26 hingga 28 Juli 2015, ternyata bisa selesai hanya dalam satu hari. Dimulai dengan pemeriksaan dan klarifikasi berkas-berkas akreditasi pada pagi hari tanggal 27 Juli 2915, malam harinya para asesor telah secara resmi menyerahkan rangkaian berita acara visitasi akreditasi kepada Dekan dan Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan, menandakan berakhirnya proses visitasi. (ALA/FIA)