Pagi tadi, Rabu (2/9), Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS membuka secara resmi kegiatan “PKK Mahasiswa Baru FIA UB 2015/2016”. Pada kesempatan itu, Dekan sekaligus memperkenalkan jajaran pimpinan fakultas beserta beberapa guru besar yang berkesempatan hadir. Selain pimpinan fakultas dan guru besar, acara pagi itu juga dihadiri oleh seluruh dosen dari Jurusan Administrasi Publik maupun Jurusan Administrasi Bisnis.
Kepada seluruh maba, Dekan menyampaikan bahwa pilihan mereka untuk masuk di FIA UB ini tidak keliru karena fakultas ini adalah satu-satunya fakultas negeri di Indonesia yang berfokus pada pengembangan ilmu administrasi. Selain itu, Dekan menambahkan bahwa seluruh program studi yang ada di fakultas ini telah terakreditasi sangat baik, sehingga kualitas pendidikannya tidak perlu diragukan lagi. “Satu semester yang lalu, Universitas Indonesia mengikuti jejak langkah kita dengan mendirikan Fakultas Ilmu Administrasi dan sekarang menjadi saudara muda kita,” ujar Dekan yang disambut tepuk tangan maba.
Mengakhiri sambutannya, Dekan berpesan dua hal kepada para maba. Yang pertama, Dekan mendorong maba untuk selalu ingat akan pesan dan perjuangan kedua orangtua yang berada di rumah menunggu kesuksesan anak-anaknya. Kemudian, yang kedua, Dekan menekankan pentingnya menjadi orang yang relijius untuk meraih kesuksesan, dan salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu adalah dengan selalu melaksanakan dan menjaga ibadah secara konsisten. “Jam kuliah di FIA UB sudah kami atur sedemikian rupa agar tidak melanggar waktu-waktu shalat. Oleh karena itu, bagi Anda yang muslim shalatlah tepat pada waktunya. Dan bagi Anda penganut agama lain, jadilah penganut agama yang baik sesuai ajaran agama masing-masing,” urai Dekan.
Acara pembukaan tersebut diakhiri dengan pengenalan seluruh dosen FIA UB dan pemukulan gong oleh Dekan. Pada tahun ajaran ini, FIA UB menerima sebanyak 1.174 orang mahasiswa baru. Akan tetapi, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan PKK Maba tahun ini membengkak menjadi 1.200 orang karena ada sebagian mahasiswa lama yang belum lulus mengikuti PKK Maba pada periode sebelumnya. (ALA/HDR/FIA)