Informasi dalam berbagai lingkup, bentuk dan jenis seakan sudah memasuki ke semua ranah kehidupan manusia. Bahkan seakan menjadi kebutuhan utama yang sulit terabaikan. Tercermin dari eksistensi diri di sosial media, kebutuhan paket data menyerupai kebutuhan sembilan bahan pokok, ramainya ruang publik yang difasilitasi akses internet, kebiasaan bangun tidur mencari dan membuka gadget terlebih dahulu. Hingga dalam aspek bisnis maupun publik kita mengenal digital platform. Di mana kini peran digital sebagai core system berjalannya sebuah organisasi. Kemampuan prediktif manusia ditantang untuk memberikan peta jalan kehidupan. Akumulasi pengetahuan yang ada menjadi titik tolak memulai menghadapi masa depan. Tidak terkecuali, persiapan juga harus dilakukan oleh lembaga pendidikan. Dunia pendidikan harus siap menghasilkan lulusan yang adaptif, dinamis, serta prediktif menghadapi uncertainty era ini, khususnya dinamika informasi yang membuat seluruh umat manusia merasakan information overload.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya berusaha proaktif dengan situasi yang ada dengan mengusulkan program HIBAH VISITING PROFESOR DAN DOSEN PRAKTISI PROGRAM “3 IN 1” Tahun 2022 dalam Mata Kuliah Seminar Isu Kontemporer Informasi, Deskripsi Sumber dan Temu Balik Informasi, Arsitektur Informasi dan Basis Data, dan Audit Informasi. Tema yang diusung pada tahun ini adalah “Isu-isu Kontemporer Bidang Informasi dan Kepustakawanan dalam Mendorong Akselerasi Produktivitas Pasca Pandemi Covid-19”. 3in1 Program di tahun 2022 ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 26 – 28 September 2022 yang diisi oleh banyak dosen dan praktisi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Hari pertama kegiatan ini diawali dengan sesi kursus bertemakan “Literasi dan Budaya Epistemik di Perguruan Tinggi” yang dibawa oleh Ida Fajar Pritanto, MA, Ph. D seorang dosen program magister Manajemen Perpustakaan dan Informasi Universitas Gadjah Mada. Sesi pertama ini hari Senin, 26 September 2022. Beliau dalam sesi ini menyampaikan materinya tentang “Literasi Tak (selalu) Berpendidikan”. Dari paparannya dapat disimpulkan bahwa berpengetahuan dan berkompetensi mempunyai level tingkatan tertentu. Dua kecakapan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor literasi. Karenanya, beliau menyebutkan “Orang berliterasi belum tentu disebut sebagai orang berpendidikan”. Beliau menyampaikan pula problem pendidikan dan problem yang ada di perpustakaan serta bagaimana kaitannya perpustakaan dengan peran kependidikannya. Kemudian dilanjutkan sesi kedua dibawakan oleh Dr. Iwan Permadi SH., M.Hum yang saat ini menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Beliau menyampaikan paparan berjudul “Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Budaya Epistemik”. Penting menurut beliau bagi Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk mendukung budaya berpikir ilmiah dan aspek pendukungnya yang mana hal ini menjadi tantangannya. Era baru perpustakaan perguruan tinggi menyongsong tugas baru yaitu sebagai transfer knowledge guna mendukung konsep masyarakat pembelajar.
Pada hari ke dua yaitu dilaksanakan di hari selasa tanggal 27 september 2022. Dalam rangkaian 3In1 Program hari kedua mengusung tema mengenai “Kuliah Tamu Internasional Online, Current Issues in Records dan Manajemen Informasi: Dampak dan Tantangan.” tema tersebut dibawakan oleh bapak Abdul Rahman Ahmad, Ph.D seorang dosen senior dari UiTM dan Bapak Zainal Zam Hariro Samsudin, Ph.D seorang dosen senior dari UiTM juga. Masing-masing dari kedua pemateri tersebut membawa subtema tersendiri. Bapak Abdul Rahman Ahmad, Ph.D membahas mengenai “The Record Keeping Requirements in Compliance with Legal Provisions.” sorotan dari pembahasan tersebut yaitu mengenai Undang-undang atau hukum tertulis adalah salah satu sumber utama persyaratan pencatatan, persyaratan yang terkandung dalam undang-undang dan implikasinya pada aplikasi praktik pencatatan dan implikasinya terhadap operasi bisnis, patung meletakkan prinsip-prinsip Dos dan Larangan, prinsip-prinsip umum ini dapat diterjemahkan / ditafsirkan ke dalam konteks pencatatan dan aplikasi untuk proses bisnis. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Bapak Ahmad Zam Hariro Samsudin, Ph.D yang menjelaskan mengenai “Perkembangan Perpustakaan dan Manajemen Record di Malaysia”. Secara garis besar pokok pembahasan yaitu mengenai dasar hukum yang ada di Malaysia yang sebagai syarat pencatatan untuk fasilitas dan pelayanan kesehatan swasta. selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai perkembangan manajemen perpustakaan dan arsip di Malaysia yang dimulai dari adanya KIK pada tahun 1978-1990 dan juga perkembangan manajemen record yang diawali dari adanya manajemen arsip yang sejalan dengan kemajuan teknologi pada tahun 1997.
Hari ketiga rangkain Program 3 in 1 yang dilaksanakan pada tanggal 28 september 2022 dengan mengangkat tema tentang Pengajaran Kursus Online: Strategi dan Aplikasi Kebijakan Manajemen Informasi Organisasi di rangkaian 3 ini terdapat 2 pemateri yang pertama dibawakan oleh Bapak Hendro Wicaksono, M.hum sebagai Pustakawan Sistem di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia beliau memaparkan materi mengenai integrasi pengelolaan arsip. Dalam menyampaikan materinya beliau menjelaskan terkait pengkategorian rekod seperti informasi yang terekam sampai pada kesepakatan sosial, tidak hanya itu beliau juga menjelaskan terkait pengelolaan arsip yang yang dibedakan menjadi 2 yaitu aktif dan inaktif. Kemudian dilanjutkan pada pemateri yang kedua yang dibawakan oleh Bapak Yuan Oktavian sebagai Asosiasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia. Pemaparan materi yang beliau bawa berjudul “Big Data, Visualisasi, dan Bercerita dengan Data” Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan terkait 3 jenis Big Data, Sumber data berupa IOT (Internet Of Things), Tata Kelola Data, hingga Data Storytelling sampai Narrative.