Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB Mejadi Pembicara di Konferensi Internasional Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Muhammad Rosyihan Hendrawan, SIP., M.Hum, Salah satu dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Adminisrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya diundang menjadi salah satu pembicara (speaker) wakil Indonesia. Ia didaulat berbicara pada konferensi internasional ” the 6th Rizal Library International Conference, Leadership and Change : Setting Directions, Braving the Odds” yang diselenggarakan pada 23-24 Oktober 2014 bertempat di Ateneo de Manila University, Quezon City, Filipina.
Pada konferensi ini, Hendrawan mempresentasikan tentang pentingnya penerapan model interoperabilitas teknis pada perangkat lunak aplikasi perpustakaan digital di lembaga informasi seperti Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan.
Dipaparkan, penerapan model interoperabilitas teknis tersebut bertujuan sebagai upaya pengembangan jasa atau layanan terpadu bagi pengguna perpustakaan digital sedemikian rupa, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumberdaya yang disediakan oleh beragam sistem dari berbagai institusi atau perorangan.
Hendrawan menambahkan bahwa dalam membangun dan menentukan model interoperabilitas teknis, hendaknya didasari berdasarkan kebutuhan pengguna, pustakawan, dan kebijakan lembaga.
Dari hasil penelitiannya, Hendrawan menemukan tantangan yang kini banyak dihadapi berkutat pada praktik penerapan sejumlah standar, kerja sama, dan kebijakan dalam perencanaan strategis yang berhubungan dengan pertumbuhan teknologi serta perkembangan manusia terhadap perubahan teknologi informasi itu sendiri.
Paparan Hendrawan mendapat sambutan menarik dan apresiasi dari peserta konferensi yang berasal baik dari akademisi, peneliti maupun praktisi di ranah Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang hadir.
Konferensi ini diselenggarakan sesuai dengan agenda internasional dua tahunan dari Rizal Library Ateneo de Manila University Philipines yang dimulai sejak tahun Mei 2004. Pada tahun ini hadir sejumlah tujuh belas pembicara dari tujuh negara di antaranya Filipina, Indonesia, Singapura, Kanada, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Barbados. [ALA/FIA]