MEMBANGUN KARAKTER DAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI KESENIAN DAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SDN 1 KUCUR, DAU, KABUPATEN MALANG

Bagikan Ke:

Malang, 21 September 2024 – Dalam rangka meningkatkan perkembangan kognitif dan pembentukan karakter melalui permainan dan kesenian tradisional, Tim Dosen Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di SDN 1 Kucur, Dau, Kota Malang. Kegiatan edukatif yang dilakukan tanggal 20 Sptember 2024 ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan siswa SD terhadap penggunaan handphone yang terlalu berlebihan. Pengabdian Kepada Masyarakat ini melibatkan siswa kelas 3 hingga kelas 5, dan diharapkan mampu menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan aktivitas motorik, berpikir kritis, kerja sama, dan sportivitas di kalangan anak-anak.

Program pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Rispa Ngindana, dengan anggota tim yaitu Asti Amelia, I Gede Eko, dan Endry Putra. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Sekolah SDN 1 Kucur, yaitu Bapak Tohari. Selain itu, kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan atau HMPIP dengan Ara Farhana sebagai koordinator kegiatan.

Tujuan utama dari program ini adalah memperkenalkan kembali permainan tradisional seperti tari tradisional, congklak, lompat tali, dan engklek, yang mengandung nilai-nilai edukatif untuk mendukung perkembangan mental, fisik, dan sosial anak-anak. “Dalam era digitalisasi, anak-anak cenderung lebih terpapar permainan berbasis teknologi. Melalui kegiatan ini, kami ingin kembali memperkenalkan permainan lokal yang sarat nilai edukasi dan budaya,” ujar Rispa Ngindana, ketua kelompok pengabdian.

Doc. Kegiatan Latihan Tari Tradisional oleh Siswa SDN 01 Kucur, Dau, Kabupaten Malang (2024)

Evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis dan pemahaman karakter, terutama pada siswa kelas 3 dan 4. Hasil tes menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek-aspek seperti koordinasi motorik dan logika, serta pengembangan nilai-nilai karakter seperti kerja sama dan empati. Meskipun siswa kelas 5 menunjukkan hasil yang lebih stabil, evaluasi tersebut tetap mencerminkan keberhasilan program dalam membentuk siswa yang berkarakter.

Kepala Sekolah SDN 1 Kucur, Bapak Tohari, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Program ini menjadi langkah nyata dalam mengintegrasikan pembelajaran berbasis budaya lokal ke dalam aktivitas siswa pendidikan dasar, sehingga siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga memahami nilai-nilai kearifan lokal secara langsung,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan metode pembelajaran berbasis proyek dan refleksi yang lebih mendalam, sehingga anak-anak dapat memahami manfaat permainan tradisional secara holistik.

Sumber: Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya

Lewati ke konten