PRESS RELEASE PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PADA KURIKULUM BARU PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FIA UB 2022

Bagikan Ke:

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Pada Kurikulum Baru
Program studi Ilmu Perpustakaaan FIA UB 2022

Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB pada Senin, 15 Agustus 2022 menyelenggarakan kegiatan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul pukul 08.00 WIB di ruang pertemuan gedung B FIA UB dilaksanakan setelah diadakannya Workshop Kurikulum Program Studi yang pertama. Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat mengimplementasikan pemahaman bersama tentang penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sehingga program studi mampu menetapkan kurikulumnya berdasar profil lulusan yang diharapkan. Sejumlah undangan dan pemateri hadir yang diantaranya yaitu Prof. Paulina Pannes, MLS. dari kepala ICE Institute, Universitas Terbuka, Corina Karim, S.Si., M.Si., Ph.D. dari Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UB, dan Dr. Bekti Multiningsih, AALIA (CP) dari academic librarian di Australia, serta dimoderatori oleh Dr. Siswidiyanto, MS. Acara berjalan lancar dengan pemateri pertama hadir dan menyampaikan materi melalui platform Zoom Meetings sedangkan kedua pemateri lainnya hadir langsung ke lokasi. Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Program Studi Dr. Farida Nurani, S.Sos., M.Si. dilanjutkan sambutan dari Ketua Departemen Administrasi Publik Dr. Fadillah Amin, M.AP., Ph.D. dan terakhir oleh Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D. selaku dekan. Materi pertama disampaikan dengan pembahasan utama mengenai penyusunan kurikulum merdeka dan penekanannya dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Materi kedua disampaikan setelahnya dengan pembahasan utama mengenai penyusunan kurikulum secara terperinci terutama implementasinya dalam penyelenggaraan program studi di lingkungan Universitas Brawijaya. Materi ketiga disampaikan terakhir dengan pembahasan mengenai masukan mata kuliah bagi program studi berdasarkan analisis layanan perpustakaan di Australia yang di setiap sesinya dilanjutkan sesi tanya jawab.

Setelah penyampaian materi pertama selesai, dilanjutkan oleh penyampaian materi kedua oleh Ibu Corina Karim, S.Si, M.Si, Ph.D yang menyampaikan materi mengenai penyusnan RPS berbasis OBE. Beliau menyampaikan bahwa pembuatan RPS pasti ada evaluasi, namun jika sudah sesuai maka tidak akan ada evaluasi, kecuali jika ada materi yang terlewat, dan itu akan terus dilakukan setiap semester, jadi pasti selalu ada evaluasi di awal dan akhir semester. Peta keilmuan (BoK0 mengacu pada literasi baru, literasi data, dan literasi teknologi dan literasi manusia. Beliau juga menyampaikan bahwa Capaian Pembelajaran pada kuliah disesuaikan dengan mata kuliah, harus lengkap sesuai SN Dikti, dan harus lengkap juga sesuai dengan kesepakatan asosiasi. Kemudian bagaimana cara menilai capaian pembelajaran (CPL)? Jika presentasi salah satunya bagus, apakah nilai yang diberikan sama rata? Jawabannya adalah tidak, harus ada nilai, maka siswa akan terdorong untuk speak up dalam presentasi. Prinsip penyusunan RPS yang disampaikan oleh Ibu Corina harus meliputi, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, interaktif, integratif, saintifik, dan juga SCL. Jadi Dokumen RPS harus mencakup target pembelajaran, bahan kajian, metode pembelajaran, waktu dan tahapan, asesmen hasil capaian pembelajaran. RPS ditinjau secara berkala serta dapat diakses oleh mahasiswa dan dilaksanakan secara konsisten.

Pada penyampaian materi yang ke 3 sekaligus materi terakhir dalam acara workshop RPS yang dipaparkan oleh Dr. Bekti Mulatiningsih, AALIA sebagai academic libraian di Australia, Beliau menyampaikan tentang “Layanan Perpustakaan Akademik Australia” yang mungkin bisa menjadi masukan untuk mata kuliah di PSIP. Analisis yang beliau sampaikan di latar belakangi dari kebutuhan untuk memberikan masukan untuk kurikulum PSIP dari sisi praktisi dan untuk riset dengan tujuan mencari kesenjangan antara yang terjadi di lapangan dengan kurikulum Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang diajarkan universitas di Indonesia. Metodologi dari presentasi yang beliau sampaikan adalah dengan environmental scanning yang dilakukan di 8 universitas di Australia (The Group of 8 University) dan dengan fokus layanan perpustakaan yang berkaitan dengan pelayanan pada mahasiswa, dosen, dan peneliti.Analisis environmental scanning dilakukan dengan melakukan kunjungan website perpustakaan universitas Go8 dan mencatat layanan yang tersedia untuk mahasiswa, dosen, dan peneliti. Usulan mata kuliah berdasarkan analisis yang telah disebutkan sebelumnya oleh beliau antara lain Literasi Digital (konten web, framework literasi digital, social media, konten interaktif), Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (aksesibilitas, teknologi training), Komunikasi Ilmiah (open access, prinsip FAIR/findable, accessible, interoperable, reusable), Manajemen Data Penelitian (rencana, prinsip, sharing, dan penerbitan data penelitian). Dalam penyampaian materi 3 ini dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab pada sesi tersebut diawali pertanyaan dari dosen Ilmu Perpustakaan Bayu Indra mengenai konteks literasi digital, dari pertanyaan itu dijawab bahwa setiap perpustakaan mereka pasti punya framework literasi yang dibuat berdasarkan fakta yang berada di lapangan. semua program yang ada jadi satu dalam literasi digital.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya