Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB), menjalani proses visitasi lapangan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), kemarin (29-30/6). Visitasi dilakukan melalui dua orang asesor dari BAN-PT, yakni Dr. Indi Djastuti, MS (Universitas Diponegoro) dan Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M (Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan). Secara umum, proses visitasi berjalan dengan lancar dan sangat baik. Tim Prodi Pariwisata telah mempersiapkan seluruh dokumen pendukung yang dibutuhkan, baik dalam bentuk cetak maupun softcopy, sebagai bukti kelayakan penyelenggaraan program studi.
Dekan FIA UB Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS menyambut baik kedatangan kedua asesor dari BAN-PT tersebut. Kepada keduanya, Dekan menyampaikan harapannya agar keduanya tidak sekadar menunaikan tugas sebagai tim penilai lapangan melainkan juga membagikan ilmu dan pengalamannya untuk pengembangan Prodi Pariwisata ke depan. “Sebagai program studi yang baru pertama kali mengajukan akreditasi, memang visitasi ini harus dilakukan. Namun, kami juga berharap Ibu Indi dan Ibu Diena sudi membagikan ilmu dan pengalamannya kepada kami demi pengembangan yang lebih baik,” ujar Dekan.
Salah satu Tim Asesor Dr. Indi Djastuti, MS menyampaikan dalam sambutan pembukanya bahwa pihaknya telah memelajari seluruh dokumen borang akreditasi yang dikirimkan Prodi Pariwisata kepada BAN-PT. Menurutnya, isi dokumen borang beserta dokumen-dokumen penunjangnya secara umum sudah sangat baik. Hanya saja, sebagai prodi baru, BAN-PT perlu melakukan visitasi lapangan sebelum memberikan penilaiannya. “Kami menganggap borang prodi ini sudah sangat baik. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu kami klarifikasi ke lapangan sebelum prodi ini mendapatkan nilai akreditasi nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Pariwisata Yusri Abdillah, Ph.D merasa optimis prodi yang dipimpinnya akan mendapatkan nilai optimal. Ia menyatakan bahwa seluruh elemen baik dari program studi maupun pimpinan fakultas sudah bekerja keras dan memberikan dukungan yang besar demi kelancaran proses pengajuan akreditasi ini. Menurutnya, hampir seluruh standar dalam borang akreditasi prodinya telah dipenuhi. Namun, dari beberapa standar yang sebelumnya tidak dapat ia penuhi pada saat pengiriman dokumen borang ke Jakarta telah dapat terpenuhi pada saat visitasi lapangan ini. “Misalnya, dulu pada saat pengiriman kami belum mempunyai lulusan. Tapi, pada saat visitasi ini sudah ada satu orang lulusan yang tentu bisa menambah angka penilaian kami dalam asesmen akreditasi ini,” ungkapnya.
Program Studi Pariwisata sebenarnya sudah menerima mahasiswa sejak tahun 2011 melalui jalur resmi pemerintah, yakni SNMPTN dan SBMPTN. Akan tetapi, karena terjadi beberapa perubahan dalam peraturan pemerintah, ijin penyelenggaraan prodi ini harus tertunda hingga beberapa waktu. Hingga, SK penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) akhirnya turun per tanggal 17 Oktober 2014. Setiap tahun, peminat program studi ini terus meningkat, apalagi dengan besarnya potensi pariwisata yang ada di Indonesia yang belum tersentuh. (ALA/FIA)