Chairman of Biblionef dan Managing Director Online Computer Library Center (OCLC) Berikan Kuliah Tamu Internasional di FIA UB

Malang, 4 Desember 2014 – Sebagai salah satu upaya dalam mengapresiasi misi Universitas Brawijaya menuju World Class University dan sekaligus sebagai bentuk transfer knowledge and sharing experience, Program Studi Ilmu Perpustakaan bekerjasama dengan Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya dan Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri mengadakan International Guest Lecture dengan tema “The Importance of Union Catalogs Among Libraries Towards the Worldcat”.

Acara ini dibuka oleh Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universita Brawijaya (FIA UB), Dr. M. R. Khairul Muluk, M.Si. Dalam sambutanya Beliau memaparkan bahwa informasi yang melimpah (information exploded) merupakan suatu problem tersendiri bagi para pemustaka untuk memilah dan memilih informasi yang tepat. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan solusi yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Salah satunya adalah mendirikan Program Studi Ilmu Perpustakaan. Diharapkan dengan adanya Prodi Ilmu Perpustakaan dapat melahirkan pustakawan-pustakawan yang berkualifikasi di bidangnya, sehingga dapat melayani pemustaka untuk mendapatkan informasi yang tepat dan di saat yang tepat pula.

Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si. saat membuka acara

Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si. saat membuka acara

Setelah sambutan dari PD I FIA UB kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya dan perwakilan dari Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri.

Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan, Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si. membuka acara ini dengan menyampaikan materi “Establish a Library Networking in Digital Era: A Good Governance Perspective”. Beliau berusaha mengkaitkan antara layanan perpustakaan dengan melihat dari sudut pandang good governance. Menurut Beliau, pelayanan perpustakaan yang baik harus berdasar pada sembilan prinsip-prinsip good governance, yang melipui: participation, rule of law, transparancy, responsiveness, consensus oritation, equity, efficiency and effectiveness, accountability, dan strategic vision.

Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si saat menyampaikan materi

Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si saat menyampaikan materi

Pembicara dalam acara International Guest Lecture ini adalah Dr. Rein van Charldorp, MBA. Beliau adalah Chairman of Biblionef dan Managing Director Online Computer Library Center, Inc. of Europe, the Middle East and Africa (OCLC EMEA) 2002-2010. Dalam pemaparannya Rein mengenalkan terlebih dahulu mengenai apa itu Online Computer Library Center (OCLC) kepada lebih dari 400 peserta yang mengikuti Guest Lecture yang bertempat di Aula Gedung A Lantai 4 FIA UB ini. Lebih lanjut Rein menjelaskan bahwa OCLC merupakan organisasi nirlaba yang menyatukan katalog online sejumlah perpustakaan di seluruh dunia dalam bentuk katalog induk yang disebut WorldCat.

Dr. Rein van Charldorp saat menyampaikan materi

Dr. Rein van Charldorp, MBA saat menyampaikan materi

Dengan adanya WorldCat dari OCLC dapat mempermudah akses informasi yang tersebar di seluruh dunia, serta dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perpustakaan. Adapun misi dari OCLC itu sendiri adalah menghubungkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat mengakses pengetahuan melalui kerjasama perpustakaan. Sedangkan visinya adalah perpustakaan-perpustakaan di dunia menjadi terkoneksi. Dengan penuh antusias Rein berusaha meyakinkan para peserta untuk bergabung dan menjadi member OCLC. Rein mengatakan bahwa ada 72.000 perpustakaan di seluruh dunia terdiri dari perpustakaan nasional, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, dan beberapa perpustakaan sekolah tergabung dalam WorldCat OCLC.

Dra. Welmin Sunyi Ariningsih, M.Lib saat menyampaikan materi

Dra. Welmin Sunyi Ariningsih, M.Lib saat menyampaikan materi

Sebagai penutup acara Guest Lecture ini dimanfaatkan oleh Deputi I (Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Dra. Welmin Sunyi Ariningsih, M.Lib. untuk mensosialisasikan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia akan membangun kerjasama dengan pihak OCLC. Welmin, begitu panggilan akrabnya juga menginformasikan tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai Perpustakaan “deposit” untuk melaksanakan UU No. 4 tahun 1990 dan bekerjasama dengan para penerbitan milik universitas dan penerbitan komersil di seluruh wilayah Indonesia [MRH/FIA]