Laboratorium Politik dan Tata Pemerintahan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya kembali mengadakan kegiatan diskusi pakar dengan tema “Format Desa Inovatif dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean”. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Ahmad Erani Yustika, SE, M.Sc. PhD selaku Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia serta Dr. Mujibur Rahman Khairul Muluk, S.Sos, M.Si selaku Pakar Pemerintahan Daerah.
Pasca keluarnya UU desa tahun 2014 banyak sekali perhatian dan kepedulian terhadap desa. Tahun 2015 mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA. Masyarakat Ekonomi Asean adalah sebuah integrasi ekonomi asean dalam menghadapi perdagangan bebas antar Negara-negara asean. Format desa inovatif dibutuhkan agar desa bisa bersaing dan tidak tertinggal dalam menyongsong MEA. Penguatan institusi lokal dengan basis sosial budaya merupakan hal yang paling pokok untuk mengimbangi kemajuan ekonomi sehingga aspek-aspek sosial/kearifan lokal desa tidak hilang dan tergerus seiring masuknya masyarakat ekonomi asean.
Prof.Ahmad Erani Yustika, SE, M.Sc. PhD memaparkan bahwa fase pembangunan di desa dimulai dengan desa diharapkan bisa lebih memperkaya atau variasi terhadap komoditas barang dan jasa yang bisa diproduksi dan ditransaksikan antar masyarakat, adanya penciptaan dan penguatan pasar, mempunyai usaha untuk memastikan bahwa adanya inisiasi melanjutkan pengolahan, penguatan peranan organisasi desa baik formal maupun informal dimana institusi tradisional yg selama ini manjur untuk memperkuat masyaraat desa harus dihidupkan kembali dan yang penting pembangunan infrastruktur di desa.
Dari kegiatan diskusi pakar ini selanjutnya akan diadakan kompetisi desa inovatif dimana desa-desa di Indonesia akan bersaing dalam berinovasi mengembangkan dan membangun desanya. Desa yang inovatif nantinya akan mendapatkan suatu penghargaan dan bisa menjadi contoh bagi desa lain untuk terus berbenah dan berinovasi.