Pernah terpikir untuk jadi wirausaha dengan membuka toko di dunia maya? Jika iya, jangan ragu untuk merealisasikannya. Saat ini, semua dagangan, selama legal untuk diperdagangkan, bisa dipasarkan via internet.
Ambil contoh Handi Limidjaja yang merintis usaha perdagangan perkakas secara online. Di situs milik keluarganya, perkakasku.com, Handi menawarkan aneka perkakas. Di etalase situs itu, segala jenis perkakas tersedia, mulai perkakas rumah dan taman, perkakas kebersihan, perkakas tangan, hingga perkakas angin.
Di masa lalu, mungkin sulit membayangkan ada yang mau memesan barang yang berukuran besar, sekaligus berharga mahal. Namun di masa kini, pasar perkakas di jagat online terbilang besar.
Kiprah bisnis ritel Handi dan keluarganya bisa menjadi contoh. Sebelum go online, keluarga Handi sudah memiliki toko perkakas di Bandung. Namun kini, porsi pendapatan terbesar bisnis ritel milik keluarga Handi justru datang dari perkakasku.com. “Porsinya sekitar 60% dari total omzet kami,” ujar Handi yang enggan menyebut nilai omzet bisnisnya.
Dengan menawarkan sekitar 3.500 item produk, perkakasku.com melayani rata-rata 20 transaksi hingga 30 transaksi per hari. Nilai transaksi yang paling umum di perkakasku.com berkisar Rp 100.000 hingga Rp 2 juta. Dari nilai itu, perkakasku.com bisa mengantongi margin berkisar 3%–15%.
Prospek berdagang perkakas di dunia online juga terlihat dari pertumbuhan jumlah karyawan. Saat pertama kali menggulirkan situsnya, Handi cuma dibantu oleh dua orang karyawan. Kini, situs itu mempekerjakan hingga 14 orang untuk melayani transaksi online.
Jumlah pemain yang masih terbatas bisa dibilang sebagai daya tarik lain berdagang perkakas via internet. Pengamatan Handi, pesaingnya saat ini sangat sedikit, belum sampai lima. “Masih terbuka peluang bagi pemain baru,” ujar Handi.
Tertarik untuk menjajal usaha ini? Seperti usaha ritel lainnya, membuka toko perkakas online membutuhkan modal besar di stok barang. Kebanyakan pemasok perkakas memberlakukan sistem beli putus. Handi pun mengikuti sistem itu saat kulakan dagangan.
Itu berarti, pemilihan barang menjadi kunci sukses bisnis toko online. Handi menyarankan, mereka yang berminat menjajal usaha ini memilih produk yang unik. Artinya, Anda memilih jenis perkakas tertentu, misal berspesialisasi di perkakas tangan.
Jangan mengartikan unik sebagai barang yang sama sekali tidak dikenal. Merujuk ke pengalaman Handi mengoperasikan perkakasku.com, kebanyakan pembeli justru memilih barang yang menyandang merek, yang sudah memiliki reputasi jelas. Bagi pebisnis, menjajakan barang yang sudah punya nama juga lebih aman. “Kemungkinan terkena komplain lebih kecil,” tutur Handi.
Cicilan 0%
Kunci sukses lain bisnis toko perkakas online adalah menyediakan cara pembayaran yang praktis. Jangan lupa, banyak perkakas yang harganya sampai jutaan rupiah. Bahkan, ada perkakas yang mencapai belasan juta hingga puluhan juta rupiah. Nah, untuk menambah daya tarik barang berharga mahal itu, ketersediaan pembayaran dengan cicilan ringan, akan sangat membantu.
Handi menyadari kepraktisan pembayaran sebagai keunggulan bisnis online sejak memulai perkakas.com. Selain menyediakan cara pembayaran transfer dan via PayPal, ia juga menyediakan opsi membayar dengan kartu kredit. Tahun lalu, ia berhasil menggaet tiga bank, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia, untuk menyediakan layanan pembayaran dengan cicilan.
Memang, untuk bisa membujuk perbankan bukan urusan mudah. Pemilik toko online juga harus siap memenuhi segala persyaratan administrasi dan hukum yang diminta bank.
Pembayaran dengan cicilan yang ringan akan dilihat pembeli sebagai kompensasi dari biaya kirim yang harus ditanggungnya ketika membeli perkakas secara online. Maklumlah, banyak perkakas yang berbobot berat atau berdimensi luas, sehingga ongkos kirimnya menjadi mahal.
Berbagi tip
Calon pemilik toko perkakas online juga harus menyiapkan trik e-commerce. Tugas pertama adalah menarik minat orang untuk mengunjungi situs, sekaligus melihat-lihat dagangan Anda. Handi menyarankan, lapak online tidak cuma menampilkan etalase perkakas yang dijual. “Kalau cuma sekedar memberi diskon, tidak terlalu efektif menjaring calon pembeli,” ujar Handi.
Cara yang diterapkan Handi untuk membuat situsnya dikunjungi orang adalah menyediakan fitur tambahan berupa informasi yang berguna bagi calon pembeli perkakas. Ambil contoh, penjelasan tentang fungsi dan cara pemakaian perkakas. “Lengkapi dengan video cara pemakaian agar calon pembeli paham alat yang dibelinya,” jelas Handi.
Membuat akun di situs media sosial, semacam Facebook dan Twitter, juga dinilai Handi, jitu untuk menggelitik minat orang mendatangi toko perkakas Anda di dunia maya. “Akun di media sosial berguna karena banyak orang yang bertanya ini-itu. Kerap, mereka ingin melakukan sesuatu, tetapi tidak tahu harus menggunakan alat apa,” ujar Handi. Nah, dengan memanfaatkan akun di media sosial, pebisnis ritel perkakas online bisa menanggapi kebutuhan dari si calon pembeli.
Pebisnis ritel perkakas perlu memanfaatkan perkembangan situs marketplace. Perkakasku.com kini menjalin kerjasama dengan marketplace ngetop, seperti Rakunten, Elevania, Lazada. Skema kerjasama yang lazim adalah marketplace menampilkan barang milik Anda di etalase mereka. “Jika ada transaksi penjualan, mereka mendapat fee,” ujar Handi.
Berawal dari toko
Merambah bisnis online bisa dibilang pilihan yang wajar bagi Handi Limidjaja. Sebagai generasi penerus pemilik toko perkakas di Bandung, Handi bermaksud memperbesar omzet bisnis keluarganya, dengan membuka toko di dunia maya.
Sebelum terjun ke bisnis online, Handi menggelar riset kecil-kecilan. Kesimpulan Handi saat itu, berdagang perkakas secara online prospektif karena tak ada pesaing. Ia pun merintis situs yang diberi nama perkakasku.com sejak tahun 2006.
Observasi Handi tidak keliru. Dalam waktu dua tahun saja, tren penjualan perkakasku.com naik. Pada 2009, Handi mendirikan PT Perkakasku Multi Cemerlang untuk memayungi toko online-nya.
Kendati perkakasku.com sudah bisa dibilang bergulir, Handi tidak menutup toko warisan orangtuanya yang bernama Teknik Multi Mekanik. Handi punya alasan bisnis mengapa harus mempertahankan toko yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 350 Bandung ini. “Tidak semua perkakas bisa kami jual secara online,” ujar dia.
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/ritel-perkakas-online-lebih-mudah-jual-yang-unik