Untuk mewujudkan ambisinya, pengusaha nyentrik ini menggandeng pengembang properti Grup Agung Sedayu (GAS) sebagai Laboratorium Kewirausahaan. Menurut Bob, pemilihan GAS sebagai mitra tidak butuh waktu lama. “Langsung klik begitu saja. Kayak sudah jodoh,†katanya. Sayangnya, ia tak mau menyebutkan nilai investasi yang dibenamkan untuk mengubah total kawasan Kem Chicks Kemang tersebut. Yang jelas, Kem Chicks tidak akan dirobohkan sama sekali. Malah, Kem Chicks akan seperti penyewa utama di dalam kawasan apartemen itu. “Kem Chicksnya 100% tetap punya saya,†ujarnya menandaskan.
Adapun apartemennya merupakan kerja bareng kedua pihak. Hanya saja, Bob tidak mau menyebutkan persentase sistem kerja samanya itu. Yang pasti, lahan proyek apartemen itu milik Bob. “Tanahnya, 100% masih milik Grup Kems, alias perusahaan saya. Tapi, saya pun berinvestasi dalam bentuk uang untuk membangun apartemen tersebut,†katanya. Kendati tak terungkap angka nominalnya, sempat terucap bahwa saham Bob dalam apartemen tersebut adalah mayoritas. Pokoknya, Bob menegaskan, “Saya percayakan pembangunan fisik dan pemasarannya kepada Agung Sedayu.â€Â
Ketika ditanya sejak kapan tertarik dengan bisnis properti, khususnya apartemen, Bob menuturkan, segalanya tidak direncanakan dengan sengaja. “Semuanya mengalir begitu saja. Dan bisa dikatakan, apartemen saya ini apartemen pertama yang sekelas hotel berbintang di Jalan Kemang Raya,†ujarnya bangga. Selain itu, dia menambahkan, nama apartemen ini bisa berubah. “Tergantung nanti,†ucapnya enteng.
Kendati apartemen dengan 180 unit kamar tersebut bakal rampung pada 2010, upaya pemasaran dan promosi sudah gencar dilakukan, termasuk promosi lewat salah satu stasiun televisi swasta yang memaparkan serangkaian episode tentang the New Concept of Kem Chicks. Bahkan Bob mengklaim, proyeknya itu telah banyak yang memesan, termasuk dari luar Jakarta seperti Aceh, Bali dan Lampung dengan berbagai skema: bayar tunai, bertahap ataupun kredit. Ia pun mengaku terheran-heran karena meski belum melihat contohnya, para pembeli tersebut percaya pada proyek ini karena nama besar Kem Chicks dan Bob Sadinonya.
Padahal, harga per unitnya tak bisa dianggap murah. Seperti dijelaskan Fifi Lesmana, Manajer Pemasaran TMK, harga jual satu unit apartemen berukuran 90-an m2 dengan satu kamar tidur Rp 1,7 miliaran. Ukuran 150-170 m2 dengan dua kamar tidur sekitar Rp 3 miliar. Dan, ukuran 272-an m2 dengan tiga kamar tidur Rp 4 miliaran. “Jika pembeli menjadikan unit ini sebagai investasi, Agung Sedayu menyediakan fasilitas rental guarantee yang yield-nya cukup lumayan dan membantu mencarikan para penyewanya,†kata Fifi berpromosi.
Kehadiran Kem Chicks di apartemen ini memungkinkan penghuninya mendapatkan layanan house keeping dan gourmet room service dari dapur perusahaan makanan siap saji itu. Bob mengibaratkan, “The Mansion at Kemang adalah the new concept of Kem Chicks, your personal kitchen. Kitchen di sini artinya layanan makanan siap saji sesuai dengan maunya penghuni, yang akan diberikan oleh tim gourmet dari Kem Chicks,†ujarnya. Setidaknya konsep ini pun sudah diterapkan Bob di Kem Chicks Pacific Place – mal baru dekat Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Di sana pun ada service apartment yang dikelola oleh the Ritz Carlton. “Menguntungkan juga kalau pembeli pasar swalayan itu berasal dari penghuni apartemen yang ada di atasnya,†Bob menceritakan.
Kawasan residensial di Kemang ini bakal menjadi hunian dan tempat nostalgia bagi kalangan oldies yang masih senang berkumpul sambil mengenang masa lalu. Jam buka pun, khususnya shopping arcade, bisa di atas pukul 10 malam. Bob menyebut apartemennya ini sebagai place for the old boys alias orang-orang tua (di atas 50 tahun) yang masih berjiwa muda dan mapan. Namun, tidak menutup kemungkinan, unit apartemennya ini dibeli oleh kalangan muda usia yang mapan. “Tempat ini akan menjadi kawasan entertainment dan hunian yang cocok untuk kalangan yang ingin mengenang masa 1950-an atau 1960-an,†tutur Bob.
Sumber: swa.co.id