Program Studi Ilmu Perpustakaan pada 25 Juli 2022 telah mengadakan Workshop Nasional berjudul Evaluasi Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen tim penyusun kurikulum, akademisi, praktisi dan asosiasi profesi, alumni dan perwakilan mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Diadakan secara online melalui Zoom Meetings, workshop ini bertujuan untuk dapat mengimplementasikan pemahaman bersama tentang kurikulum yang menggunakan pendekatan Outcome Based Education (OBE) dan mendukung MBKM sehingga program studi mampu menetapkan kurikulumnya berdasar profil lulusan yang diharapkan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan saran masukan dan pemahaman bersama tentang pengembangan kurikulum menggunakan pendekatan Outcome Based Education (OBE) dan mendukung MBKM bagi Program Studi Ilmu Perpustakaan, dan mewujudkan langkah teknis tahapan penyusunan kurikulum berdasarkan Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di era industri 4.0 untuk mendukung MBKM; dan tersusunnya Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB Tahun 2022 yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Segmen pertama dalam workshop ini adalah mendengar materi dari narasumber seputar penyusunan kurikulum, pendidikan profesi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, dan Data Science sebagai perspektif baru dalam Keilmuan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Kemudian dilanjutkan dengan segmen FGD dari unsur akademisi, praktisi dan asosiasi profesi, serta alumni dan mahasiswa.
Segmen pertama dengan narasumber Putu Laxman Pendit, Ph,D., beliau menyebutkan sarjana ilmu perpustakaan dan informasi adalah lulusan pendidikan tinggi yang memiliki pengetahuan lengkap serta menyeluruh tentang ilmunya serta memiliki potensi dan kompetensi untuk menerapkan dan mengabdikan pengetahuan tersebut bagi masyarakatnya dalam berbagai bidang kehidupan. ISIPII beraspirasi menyalurkan dan menjamin potensi dan kompetensi sarjana-sarjana ilmu perpustakaan dan informasi dalam menerapkan pengetahuannya di masyarakat, serta memastikan agar kesarjanaan mereka selalu dihargai dan relevan dengan kebutuhan, kondisi, serta perubahan masyarakat Indonesia.
“Sebelum membahas pada kurikulum, saya ingin membahas mengacu pada IFLA (LIS Education Working Group. Tahun 2021, nama program studi kami adalah Library and Information Science (LIS), Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Ilmu itu bukan sebuah definisi, ilmu ada karena dipraktekan, ilmu perpustakaan dan informasi berada pada konteks sosial dan budaya. Dia tetap berkembang sebagai praktik. Kami percaya bahwa ilmu tersebut universal, kami percaya ilmu perpustakaan dan informasi adalah ilmu sosial budaya. Ilmu sebagai field of study and a professional practice. Ilmu perpustakaan lahir setelah ada sekolah profesi Pendidikan Profesi” Ujar Bapak Putu Laxman Pendit.
Menurut beliau, program studi dalam penyelenggaraannya harus mempersiapkan beberapa hal diantaranya bagaimana menghasilkan lulusan yang terampil dan berpengetahuan lengkap, profesionalisme sebagai terapan ilmu, serta nama jurusan, gelar, dan jenis profesi di bidang perpustakaan dan informasi. Ilmu perpustakaan fokusnya pada apa yang dikerjakan oleh manusia-manusia, sebab itu berkaitan dengan praktik-praktik yaitu Collect, Organize, dan Serve. Kurikulum yang diajukan oleh Universitas Brawijaya menurut beliau sudah sesuai dengan yang disarankan oleh IFLA, dengan catatan ada hal yang masih belum terincikan.
Pada penyampaian materi ke dua yaitu dari Bapak Dr. Mujibur Rahman Khairul Muluk, S.Sos., M.Si yang membahas akan Kurikulum PSIP FIA UB. terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kurikulum seperti adanya Evaluasi dari kurikulum, Dasar dari Kurikulum yang dirujuk KKNI, Profil Lulusan, Standar Penjamin mutu. Selain itu, Bapak muluk juga menambahkan bahwa kurikulum PSIP FIA UB perlu menyesuaikan era Industri 4.0 agar lulusan dari PSIP FIA UB dapat bersaing di era Industri ini.
Segmen kedua dari Bapak Irhamni Ali, MP., beliau menyebut tujuan dari program ilmu informasi adalah untuk mengintegrasikan berbagai pendekatan untuk memecahkan masalah dan berkontribusi pada dasar teori, yang pada bidang ini berfokus pada ilmu perpustakaan dan Informasi, ilmu data, keamanan cyber, informatika kesehatan, jurnalistik, dan Bahasa Indonesia. Sedangkan ilmu data adalah disiplin yang memberikan prinsip, metodologi, dan pedoman untuk analisis data untuk alat, nilai, atau wawasan.
Komponen data analisis terkait dengan statistik, data engineering, data visualization, domain, dan juga advance computing. Kemampuan pengelolaan data menjadi sangat penting, dan pada program studi Ilmu Perpustakaan FIA UB sudah ada mata kuliah yang berkaitan erat, yaitu Tata Kelola Informasi, Bibliometrika, Analisis Data dan Informasi, Praktikum Analisis Data dan Informasi, Seminar Isu Informasi Kontemporer, serta Kurasi dan Pelestarian Media Informasi.
Oleh karena itu, menurut Bapak Irhamni Ali, MP. sebaiknya mengasah kemampuan terkait bagaimana melakukan cleaning dan exploring data diantaranya pencocokan file dengan database master, data analytics yang terkait eksplorasi, inferensi, dan juga prediksi, Visualisasi data dan Story Telling, serta isu kontemporer yang ada pada Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Di Indonesia sendiri, masalah perpustakaan dengan data yaitu masih menjadi pertimbangan bukan dianggap sebagai masalah kritis, tidak ada data bibliografi kebijakan, serta tidak banyak pustakawan yang menggemari bidang ini.
Dalam kegiatan ini diakhiri dengan sesi Forum Group Discussion (FGD) beberapa praktisi, asosiasi profesi, alumni, dan mahasiswa guna memberikan saran dan masukan yang nantinya dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan kurikulum prodi ilmu perpustakaan. Saran dan masukan dari praktisi dan asosiasi profesi, sebagai perwakilan dari ISIPII Bapak Ferli Elnumeri, M. Hum., menurut beliau harus terdapat tawaran solusi untuk permasalahan yang terjadi diantaranya adalah penguatan mata kuliah yang berhubungan dengan kemampuan advokasi, etika profesi, dan mendorong mahasiswa untuk aktif berorganisasi agar para sarjana khususnya lulusan dari program studi Ilmu Perpustakaan lebih peka terhadap perkembangan yang ada pada masyarakat sehingga terasa pergerakannya pada masyarakat dalam menyelesaikan suatu masalah yang ada.
Kemudian yang kedua, dari Bapak Yogi Hartono seorang praktisi yang kini menjabat sebagai Digital Aset Manager CNN Indonesia, beliau menyampaikan beberapa faktor bergesernya perpustakaan salah satunya sumber data material berubah, lebih kompleks, multidimensional, multidireksional dan juga memberi saran terkatit faktor yang telah disampaikan olehnya yaitu terdapat differentsiasi yang ditonjolkan pada mata kuliahnya dengan universitas lain.
Ketiga dari Bapak Wahyu Setiawan, MH praktisi dari PT SAI sekaligus dosen PSIP, beliau memberikan masukan bahwasannya bagaimana mempersiapkan mahasiswa lebih aktif terhadap perkembangan agar bisa beradaptasi dengan keadaan lapangan karena ternyata perkembangannya beberapa langkah lebih cepat. Keempat dari Bapak Abdul Cholil selaku praktisi sebagai Ketua Umum Perkumpulan Profesi Pengelola Rekod Indonesia, terdapat beberapa masukan yang telah disampaikan oleh beliau. Pertama, mendorong agar para stakeholder kampus agar lebih dekat dengan perkembangan yang ada pada dunia industri dari segala bidang (baik pemerintahan maupun swasta). Kedua, memberikan stimulus pada mahasiswa agar selalu memperluas wawasan terkait kebutuhan dunia kerja. Terakhir, business function and leadership-ARMA Core Competencies. Kelima dari Bapak Ir. Setyo Edy Susanto, beliau berharap mahasiswa Pada saat studi mendapatkan materi praktis yang dibutuhkan Di Indonesia dan mengenai arsip digital, menekankan pada proses pemeliharaan data digital, karena risiko kerusakan yang lebih besar.
Segmen FGD kemudian dilanjutkan dari alumni dan mahasiswa aktif. Dari para perwakilan alumni dan mahasiswa aktif Prodi Ilmu Perpustakaan juga memberikan saran dan masukan terhadap evaluasi kurikulum. Beberapa saran dan masukan seperti program studi hendaknya menyiapkan lulusan untuk menyesuaikan profesi data analyst yang sangat potensial diisi oleh mahasiswa ilmu perpustakaan dan informasi, agar program studi menekankan kemampuan komunikasi pada lulusannya yang akan bekerja di perpustakaan, diharapkan agar program studi menyiapkan sumber daya pengajar sehingga materi perkuliahan betul-betul dikuasai oleh pengajar yang berkompeten di bidangnya untuk mewujudkan lulusan yang bernilai bagi dunia usaha atau dunia industri, agar program studi membentuk program atau inisiasi baru seperti tim penelitian sehingga bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, perlu juga program studi memberikan kompetensi bagi lulusannya yang akan menjadi pustakawan untuk melayani penyandang disabilitas, ketepatan mata kuliah kewirausahaan agar tepat sesuai keilmuan, serta upaya pengadopsian kurikulum ilmu perpustakaan dan informasi skala internasional.