Mahasiswa Membangun Desa UB dan Hibah Strategis 2025 Gelar Gerakan Penghijauan di Desa Kenep Bojonegoro

Bagikan Ke:

Bojonegoro, 24 Juli 2025 – Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dan Hibah Strategis Universitas Brawijaya (UB) tahun 2025 melaksanakan kegiatan penanaman pohon di Desa Kenep, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini menjadi salah satu puncak agenda pendampingan mahasiswa di desa, sekaligus wujud nyata komitmen UB dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput. Momentum ini juga menandai rangkaian kegiatan MMD yang berlangsung selama satu bulan penuh di Desa Kenep sepanjang Juli 2025, serta bagian dari pelaksanaan Hibah Strategis UB yang berjalan sepanjang tahun 2025.

Penanaman pohon ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Unit Ludigdo, Kepala Desa Kenep, Rochmad Illahi, serta Onni Meirezaldi selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) kegiatan pendamping Mahasiswa Membangun Desa. Kehadiran pimpinan universitas dan pemerintah desa menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah lokal, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan sosial-ekologis desa. Partisipasi aktif perangkat desa, tokoh masyarakat, dan mahasiswa semakin memperlihatkan bahwa gerakan penghijauan dapat menjadi pintu masuk untuk membangun dialog dan kerja sama jangka panjang.

Dalam sambutannya, perwakilan pimpinan Universitas Brawijaya menekankan bahwa program MMD dan Hibah Strategis bukan hanya sekadar kegiatan akademik, tetapi juga wahana pembentukan karakter mahasiswa sebagai agent of change di masyarakat. Melalui kegiatan penanaman pohon, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami konsep keberlanjutan secara teoritis, tetapi juga menerapkannya langsung di lapangan bersama warga. Mahasiswa dilatih untuk mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh di kampus dengan kebutuhan riil desa, mulai dari perencanaan kegiatan, koordinasi dengan pemangku kepentingan lokal, hingga refleksi atas dampak yang dihasilkan.

Program Mahasiswa Membangun Desa sendiri dilaksanakan secara intensif selama satu bulan pada Juli 2025, di mana mahasiswa tinggal dan berinteraksi langsung dengan masyarakat Desa Kenep. Selama periode tersebut, selain penanaman pohon, mahasiswa juga menjalankan berbagai kegiatan lain seperti pemetaan potensi desa, edukasi pengelolaan lingkungan, pendampingan administrasi kelembagaan, serta penguatan kapasitas kelompok masyarakat yang dirangkaikan dalam paket solusi lingkungan dan ketahanan pangan. Paket ini dirancang untuk menjawab permasalahan persampahan, kualitas air, dan pemanfaatan potensi lokal di Kenep melalui enam solusi terintegrasi, yaitu pemilahan sampah dari sumber dan edukasi 3R, pengelolaan sampah organik melalui kompos Takakura dan vermikompos, pembangunan infrastruktur resapan biopori, pengembangan sistem aquaponik pekarangan, hilirisasi produk pisang dan penguatan branding digital BUMDes, serta penguatan tata kelola dan monitoring berbasis indikator. Seluruh rangkaian tersebut disusun dengan pendekatan SMART, memiliki target yang terukur, penanggung jawab yang jelas, serta skema mitigasi risiko agar program tetap berlanjut setelah intervensi awal berakhir. Sementara itu, skema Hibah Strategis Universitas Brawijaya yang berjalan sepanjang tahun 2025 menjadi payung dukungan bagi dosen dan mahasiswa untuk merancang intervensi yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan terukur dampaknya di desa mitra.

Kepala Desa Kenep menyampaikan apresiasi atas dipilihnya desanya sebagai lokasi kegiatan MMD dan Hibah Strategis 2025. Menurutnya, penanaman pohon menjadi langkah awal yang penting untuk memperbaiki kualitas lingkungan, mengurangi risiko banjir dan kekeringan, serta memperindah ruang hidup warga desa. Ia juga menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa selama satu bulan penuh membantu mempercepat proses edukasi dan sosialisasi program-program desa, karena mahasiswa dapat menjangkau beragam kelompok masyarakat, mulai dari pemuda, ibu rumah tangga, hingga kelompok tani dan pelaku usaha kecil.

Onni Meirezaldi sebagai Dosen Pembimbing Lapang menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari rangkaian program penguatan kapasitas desa. Penanaman pohon dikaitkan dengan edukasi lingkungan kepada warga, termasuk cara merawat tanaman, memanfaatkan lahan pekarangan, serta perencanaan ruang hijau desa. Dengan demikian, pohon yang ditanam bukan hanya simbol, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kualitas hidup masyarakat Kenep. Hibah Strategis UB dimanfaatkan untuk mendukung penyediaan bibit, bahan edukasi, serta monitoring dan evaluasi program, sehingga hasil kegiatan dapat diukur dan menjadi dasar perbaikan program di tahun-tahun berikutnya.

Dari perspektif pembangunan berkelanjutan, kegiatan MMD dan Hibah Strategis di Desa Kenep selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs). Penanaman pohon dan edukasi lingkungan berkontribusi pada SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui upaya peningkatan serapan karbon dan mitigasi dampak perubahan iklim, serta SDG 15 (Menjaga Ekosistem Daratan) melalui pelestarian vegetasi, perlindungan tanah, dan penguatan ekosistem lokal. Keberadaan ruang hijau yang lebih baik diharapkan dapat menjaga ketersediaan air tanah, menurunkan suhu mikro, dan mendukung keanekaragaman hayati di sekitar desa.

Di sisi lain, keterlibatan mahasiswa dalam pendampingan masyarakat desa sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), khususnya pada aspek pembelajaran berbasis komunitas dan penguatan literasi lingkungan bagi warga. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator pengetahuan, sementara warga menjadi subjek aktif yang turut merencanakan dan melaksanakan kegiatan. Kolaborasi antara Universitas Brawijaya, pemerintah desa, dan masyarakat juga mencerminkan praktik nyata SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), di mana sinergi multipihak menjadi kunci keberhasilan agenda pembangunan berkelanjutan. Hibah Strategis UB menjadi instrumen penting untuk menjembatani kebutuhan lapangan dengan sumber daya akademik dan riset yang dimiliki universitas.

Melalui kegiatan ini, Universitas Brawijaya menegaskan komitmennya untuk terus memperluas dampak tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan menjadikan desa sebagai laboratorium hidup (living laboratory). Desa Kenep diharapkan menjadi contoh bagaimana inisiatif Mahasiswa Membangun Desa dan Hibah Strategis, yang terintegrasi dengan paket solusi lingkungan dan ekonomi sirkular, dapat mendukung transformasi desa yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan. Ke depan, hasil pembelajaran dari Desa Kenep akan menjadi referensi penting bagi pengembangan model pendampingan desa lain, sehingga kontribusi UB terhadap pencapaian SDGs dapat terus diperkuat secara konsisten dan terukur.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya