Sosok inspiratif Bapak Habibi
Siapa disini yang mengidolakan sosok inspiratif seperti Bapak Habibie?
Anda?
Yuk Intip beberapa kisah mengenai beliau
Yang sudah suka, akan semakin suka
dan yang belum suka, akan berubah menjadi suka…
Berikut koleksinya pada Fmrc Fia UB
1. Jangan Pernah Berhenti (Jadi) Habibie
2. Jejak Sang Penanda Kebangkitan
3. Karya Nyata Untuk Indonesia
4. Habibie Totalitas Sang Teknosof
5. Habibie Musik, Film, dan Kegemaran
6. Habibie: Makna Di Balik Lensa
7. Ainun Mata Cinta Habibie
8. Habibie Dalam Komik, Puisi, dan Surat
Habibie: Totalitas Sang Teknosof
Habibie The Series terdiri dari 8 judul yang menghadirkan inspirasi masyarakat. Angka 8 melambangkan keabadian, maka Habibie akan meninggalkan karya abadi bagi penerus bangsa yang yakin dengan impian, pemikiran, ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, kepemimpinan, inspirasi, hingga kisah cinta beliau.
The Habibie Center (THC) didirikan setelah beliau tidak ingin mencalonkan kembali menjadi presiden. THC merupakan lembaga nirlaba yang non politik. Penerbit Tiga Serangkai bekerja sama dengan THC dalam menyusun buku Habibie The Series. Buku tersebut merupakan hadiah dalam rangka ulang tahun ke-80 B. J. Habibie. Inspirasi beliau untuk seluruh rakyat Indonesia. Peran, kontribusi dan karya beliau untuk Indonesia.
Tahun 2010 Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie mendapat gelar Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Filsafat Teknologi dari Universitas Indonesia. Beliau adalah seorang teknosof. Teknosof merupakan seseorang yang mendalami filasafat teknologi.
B. J. Habibie merupakan presiden ke-3 Republik Indonesia dari tanggal 21 Mei 1998 sampai dengan 15 September 1999. Beliau menghasilkan 50 Undang-undang, 2 peraturan pemerintah pengganti undang-undang, 99 peraturan pemerintah, 232 keputusan presiden, 27 instruksi presiden. Total 400 peraturan atau 26 perbulan, sekitar 1,2 perbulan.
Prinsip air.
1.) Air yang mengalir dari sumber yang bersih dan jernih, dapat dibersihkan kembali jika berubah menjadi kotor, kehidupan sekitar akan tumbuh subur dan berkembang.
2.) Air yang mengalir dari sumber yang kotor dan beracun tak akan dapat dibersihkan dan dijernihkan, walau dengan berjuta ikhtiar, kehidupan sekitar akan mati dan tak akan berkembang.
3.) Berlakulah dalam memimpin keluarga, masyarakat dan bangsa bagaikan sumber mata air yang bersih, kehidupan sekitar akan terus tumbuh mekar, damai dan sejahtera.
“Saya tidak mau mengucapkan kata perpisahan karena sebagai seorang prajurit, tidak akan pernah berhenti berjuang dimana pun ia berada. B. J. Habibie
“Jika umur kalian sekitar 20 tahun, kalian seumur dengan cucu saya, kalian bisa memanggil saya ‘Eyang’.” B. J. Habibie
Eyang Habibie berkeyakinan bahwa hidupnya dibimbing oleh lima prinsip dasar, yaitu bekerjalah sangat keras, bersikap rasional, bersikap jujur dan terbuka, bersikap rendah hati, dan jangan pernah menjadi pahlawan. Keyakinan dan prinsip yang dipegang dengan teguh oleh beliau.
Penerapan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat erat hubungannya dengan pemberdayaan sumberdaya manusia, sehingga produktivitas manusia Indonesia mempunyai daya saing. Itulah sebenarnya yang menjadi tujuan utama, teknologi hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.
“Saya pernah berkuasa, tetapi tidak pernah menganggap kekuasaan itu hak diri saya. Dititipi oleh siapa? Pertama oleh rakyat. Rakyat diilhami melalui sistem yang telah disepakati, akhirnya memberikan kekuasaan kepada orang yang bernama Bacharuddin Jusuf Habibie. Selama saya memegang jabatan itu, saya tidak merasa saya yang berkuasa.” Wawancara A. Makmur 2005
“Yang penting untuk dikejar sesungguhnya bukan teknologi itu sendiri, tetapi yang lebih penting dikejar adalah pembangunan sumberdaya manusia yang terampil dan tangguh yang mampu menguasai, mengendalikan dan mengembangkan teknologi itu sendiri ke arah yang lebih maju.” B. J. Habibie
Ada ungkapan mengatakan bahwa salah satu cara memahami pemikiran seseorang adalah dengan mengetahui kegemarannya. Maka kita perlu mengetahui kegemaran yang dilakukan oleh Eyang Habibie. Eyang Habibie senang sekali dengan kegiatan berenang, menonton film action seperti James Bond, Mission Impossible. Selain menonton film, beliau juga suka bernyanyi, suka musik keroncong, musik klasik seperti Mozart, Arthur Rubinstein. Beliau suka membaca buku, menulis puisi dan menyukai fotografi.
“Bapak memang senang membuat coretan-coretan dengan tulisan tangan ketika masih belajar di Jerman. Bapak sering mengungkapkan perasaannya tentang sesuatu.” Ainun Habibie
“… dan kebetulan hobi saya dalam bidang musik dan puisi.” B.J. Habibie
Sumpahku
Terlentang!!
Djatuh!! Perih! Kesal!
Ibu Pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalanan
Djandji pusaka dan saksi
Tanah tumpah darahku
Makmur dan sutji
Hantjur badan
Tetap berdjalan
Djiwaku besar dan sutji
Membawa aku, … padamu!
Puisi Chairil Anwar yang paling digemari oleh Eyang Habibie yaitu puisi berjudul Aku dan Cerita buat Dien Tamaela. Penyair kelahiran Medan, Sumatera Utara, “generasi 45” itu memang kerap menciptakan sajak-sajak puitis sarat makna.
Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku tak mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Kutetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Beliau suka memasak, rendang, mie kuah, ikan tuna dan nasi goreng. Sebagai mahasiswa perantau, keterampilan memasaknya terasah. Ayah orang bugis, ibu orang jawa, istri jawa tengah, semarang, terbiasa makanan jawa seperti sayur asem, sayur kangkung, sayur lodeh, sayur bayam. Ketika menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi, rumah makanan padang Sari Bundo merupakan tempat yang dikunjungi oleh beliau saat makan siang. Makanan kesukaan beliau, makanan khas bugis Barongkok, kue pisang yang lembut.
Beliau lebih menyukai produk dalam negeri. Jiwa nasionalisnya begitu tinggi. Bagaimana beliau kembali ke tanah air, meninggalkan Jerman. Dan ingin membangun Indonesia, dengan meningkatkan kualitas pemudanya. “Ini sepatu buatan mana? Kalau mau tahu, sepatu ini saya beli di Cibaduyut.” Jawab beliau ketika ditanya oleh salah satu stafnya.
“Manusia tanpa cita-cita, adalah mati.” B. J. Habibie
Sinopsis ini dibuat oleh :
Aldi Rahman Untoro
Facebook : Aldi Rahman Untoro