Bahasa Inggris Bahasa Indonesia (0341) 553737 Selamat Datang di Website Official FMRC FIA UB

Al-Faruq (Umar bin Khathab ra.)

“Bergembiralah wahai Jerussalem, akan ada al-Faruq yang membersihkanmu, dari yang ada padamu, “begitu sabda Rasulullah. Ternyata khalifah sendiri tidak mengetahui ucapan beliau. Dan baru tahu ketika berita ini disampaikan oleh sahabat yang ikut serta dalam peristiwa tersebut.

Berbagai perang yang terjadi menimpa kaum muslimin, ketika mereka dihadapkan pada dua kekuatan besar, yaitu bangsa Persia dan Romawi. Keduanya merupakan dua negara paling berkuasa saat itu. Kekuatan yang besar tersebut tidak membuat kaum muslimin gentar. Tentu kecemasan tetap saja ada, tetapi mereka tetap mampu berpikir dan bertindak dengan tenang.

Perang Qadisiah melawan bangsa Persia, dengan pasukan yang hebat menggunakan gajah sebagai senjata. Jumlah mereka mencapai 200.000 orang. Sementara kaum muslimin 30.000 orang dengan panglima Sa’ad bin Abi Waqqash Ra. Ada nama penting disana seperti Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi dan Al-Qa’qa’ bin Amr at-Tamimi.

Kemudian ada perang Yarmuk melawan Romawi dengan jumlah pasukan mencapai 300.000 orang. Sedangkan kaum muslimin 40.000 orang, dipimpin oleh panglima Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Di garda kanan dipimpin oleh Muadz bin Jabal. Garda kiri dikomadoi oleh Hasyim bin Utbah. Pasukan infanteri dipimpin oleh Said bin Zaid, serta pasukan kavaleri dipimpin oleh Khalid bin Walid, didampingi oleh Qais bin Hubairah dan Maesarah bin Masruq.

Pada penaklukan Alexandria, raja Romawi pernah berkata, “Jika bangsa Arab dapat menguasai Alexandria, maka hancurlah kekuasaan Romawi dan mereka akan binasa.” Karena disana terdapat banyak gereja mewah, kaum Romawi banyak yang menetap disana, setelah Syam ditaklukan.

Raja memutuskan untuk memimpin sendiri peperangan, menurutnya ini hal yang sangat penting. “Dimana pertahanan Romawi setelah Alexandria?” Ketika raja dalam perjalanan, Allah membinasakannya. Allah melemahkan kekuatan Romawi dengan meninggalnya sang raja. Jika peperangan terjadi, tentu kaum muslimin akan menemui kesulitan besar, serta memerlukan bala bantuan yang besar. Namun Allah menyelamatkan kaum muslimin dari bencana tersebut. Allah mengambilnya nyawa Heraklius, ketika ia sedang berangkat menuju Alexandria. Sejumlah besar pasukan Romawi yang sedang menuju Alexandria pun kembali pulang ketika mengetahui hal ini.

Beragam kisah yang terjadi dalam peperangan yang sarat dengan pembelajaran. Dimana cara berpikir, sikap, serta pendapat Umar bin Khathab Ra. menunjukkan jati diri Islam. Bahwa taat pada pemimpin, berarti taat pada perintah Allah. Pasukan yang baik, ialah yang mempunyai akhlak yang baik.

Ketegasan, kecerdasannya, sikapnya, menjadikan kaum muslimin merasa bangga memilikinya sebagai pemimpin. Ia memilih orang yang tepat sebagai pemimpin di berbagai kota. Maka tak mengherankan jika Islam dapat meluaskan pengaruhnya ke berbagai wilayah. Menarik membaca hal mengenai Islam, terutama bagi yang menyukai sejarah.

Oleh Aldi Rahman Untoro
Courtesy to: Dr. Abdul Aziz bin Abdullah al-Humaidi dan Nunuk Mas’ulah, Lc.
Deskripsi Bibliografis: https://goo.gl/E7bbFB

Search