Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB Raih Penghargaan Internasional

Tim Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB berkolaborasi membangun PRECONCY, yaitu sebuah website yang menjadi wadah untuk tetap melestarikan pengetahuan lokal Kampung Kayu Tangan meraih Bronze Medal pada Paper Competition World Invention and Technology Expo (WINTEX) 2020.

Ketua tim Aminaturrokhiyah (Ilmu Perpustakaan angkatan 2019) menjelaskan  riset tersebut dilakukan secara kolaborasi dari tiga program studi dan dua perguruan tinggi dan mebutuhkan waktu  9 bulan dengan bimbingan Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB Muhammad Rosyihan Hendrawan, M.Hum. PRECONCY merupakan sebuah website yang menjadi wadah untuk tetap melestarikan pengetahuan lokal tentang kawasan Kayu Tangan agar jati diri kampung tidak hilang tergerus zaman.

Website tersebut bertujuaan untuk mengelola dan melestarikan pengetahuan, serta meningkatkan minat pemuda dalam melestarikan budaya. “Latarbelakang dibuatnya PRECONCY karena banyak pemuda yang kurang tertarik dengan sejarah Kampung Heritage Kayu Tangan di kota Malang,”katanya. Selain berisikan tentang sejarah Kayu Tangan, PRECONCY juga menjadi sarana branding usaha lokal masyarakat Kayu Tangan sehingga diharapkan nantinya dapat mendongkrak taraf hidup masyarakat Kampung Heritage Kayu tangan.

“Hal ini merupakan sebuah bentuk implementasi dari SDGs poin 8 dan poin 11 yaitu Good Job and Economy serta Sustainable Cities and Communities,”katanya. World Invention and Technology Expo (WINTEX) merupakan sebuah kompetisi berskala internasional dengan mengusung penelitian berbasis inovasi dalam berbagai bidang.

WINTEX yang diselenggarakan pada tahun 2020 mengusung tema Ideas Meet People yang diadakan secara online serta diikuti oleh berbagai mahasiswa serta peneliti individu dengan minimal usia 18 tahun dari berbagai negara di seluruh dunia, seperti Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Srilanka, Amerika Serikat, Taiwan, Ukraina, dan Swedia.

“Poin dari inovasi ini adalah kami membuat konsep manajemen pengetahuan yang lebih terstruktur dan dikemas dalam teknologi sesuai dengan era 4.0 saat ini,” katanya. (OD/Humas UB).