FIA UB Gelar International Guest Lecture: Kupas Tantangan Etika dan Hukum di Sektor Publik

Poster kegiatan

Malang, 19 September 2024 – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) mengadakan International Guest Lecture bertajuk “Public Sector Legal and Ethical Challenges: Insights from the Philippine Experience”, Kamis (19/9), di Auditorium Raden Wijaya, Gedung E Lantai 11, FIA UB. Acara ini menghadirkan Atty. Romano Paguigan Cammayon, DPA, akademisi dan praktisi hukum asal Filipina, sebagai pembicara utama, dengan Dr. Alfi Haris Wanto, MAP, MMG, sebagai moderator.

Dalam pemaparannya, Atty. Romano Paguigan Cammayon, DPA menyoroti tantangan etika dan hukum yang dihadapi sektor publik di berbagai negara, khususnya di Filipina. Ia menjelaskan bahwa birokrasi yang transparan dan berintegritas menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

“Administrasi publik yang baik bukan hanya tentang regulasi yang ketat, tetapi juga membangun budaya integritas di kalangan pejabat publik. Pengalaman Filipina menunjukkan bahwa reformasi birokrasi memerlukan komitmen kuat dari semua pihak, baik di tingkat legislatif, eksekutif, maupun masyarakat sipil,” ujar Cammayon.

Antusiasme Peserta dalam International Guest Lecture FIA UB: Mempelajari Tantangan Etika dan Hukum di Sektor Publik dari Pengalaman Filipina

Lebih lanjut, ia membahas berbagai kasus di Filipina yang menggambarkan kompleksitas dalam menerapkan regulasi etika di sektor publik serta tantangan dalam memastikan akuntabilitas di berbagai level pemerintahan.

Sebagai moderator, Dr. Alfi Haris Wanto, MAP, MMG menekankan bahwa perbandingan kebijakan antarnegara menjadi elemen penting dalam studi administrasi publik. Pengalaman negara lain, seperti Filipina, dapat memberikan perspektif baru dalam memahami dan mengatasi tantangan birokrasi di Indonesia.

“Indonesia dan Filipina memiliki tantangan yang serupa dalam tata kelola pemerintahan. Dengan melihat bagaimana Filipina menangani permasalahan etika dan hukum di sektor publik, kita bisa mendapatkan wawasan untuk memperbaiki sistem birokrasi kita,” ungkapnya.

Kuliah tamu ini mendapatkan antusiasme tinggi dari mahasiswa, dosen, dan praktisi administrasi publik yang hadir. Diskusi berjalan interaktif, dengan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan terkait penerapan kebijakan etika dan hukum dalam konteks Indonesia.

Sebagai salah satu institusi akademik terkemuka di bidang administrasi publik, FIA UB terus berupaya menjadi pusat kajian dan diskusi yang mendalam mengenai tata kelola pemerintahan. Kuliah tamu ini merupakan bagian dari komitmen FIA UB dalam memperkaya wawasan mahasiswa dan akademisi melalui perspektif global serta mendorong penerapan tata kelola sektor publik yang lebih baik di Indonesia.

Lewati ke konten