Ditulis pada tanggal 5 September 2014, oleh priandhitaasmoro, pada kategori Berita

IMG-20140903-WA0014

Simposium Kurikulum Nasional Perpajakan merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan oleh IFTAA (Indonesian Fiscal and Tax Administration Association) bekerjasama program studi Administrasi Fiskal FISIP Universitas Indonesia dan Program studi perpajakan FIA Universitas Brawijaya untuk bersama-sama menyusun standar kurikulum nasional perpajakan. Pada kesempatan kali ini, Prodi Perpajakan FIA Brawijaya mendapatkan mandat sebagai tuan rumah. Acara yang diselenggarakan selama dua hari pada 2-3 September 2014 dan bertempat di Ruang Seminar Gedung B FIA UB lantai 2 dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Pajak, DIKTI, konsultan perpajakan dan beberapa undangan yang berasal dari STIAMI, Universitas Sumatera Utara, Untirta, dan beberapa perguruan tinggi lainnya yang memiliki Prodi Perpajakan.

Kegiatan hari pertama diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Dr. M.R Khairul Muluk, S.Sos, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, sambutan oleh Bapak Prof. Syafri Nurmanto selaku perwakilan IFTAA, dan sambutan dari Bapak Budi Santoso selaku Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III. Acara selanjutnya yaitu penyampaian materi oleh Bapak Bobby Ariwibowo selaku kepala seksi bantuan hukum I Direktorat Jenderal Pajak serta perumus PMK Nomor 111 tahun 2014 mengenai pemberlakuan PMK Nomor 111 Tahun 2014 tentang Konsultan Pajak dan Implikasinya bagi program studi perpajakan. Beliau menyatakan bahwa masih rendahnya penerimaan pajak dikarenakan kurangnya komunikasi yang terjalin antara Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak sehingga dibutuhkan perantara diantara keduanya, yaitu seorang konsultan pajak, dimana konsultan pajak berperan dalam kepentingan Wajib Pajak dalam hal pembayaran pajak dan konsultan pajak juga memiliki kepentingan denga negara dalam hal penerimaan negara.

 

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Keynote Speech, Bapak Wahyu K. Tumakaka, Ak, M.Siselaku Direktur Transformasi Proses Bisnis Direktorat Jenderal Pajak mengenai administrasi perpajakan yang berfungsi untuk menghimpun penerimaan negara dalam rangka mewujudkan kemandirian pembiayaan APBN yang dilakukan secara governed, efektif dan efisien. Sesi selanjutnya adalah pembekalan penyusunan kurikulum nasional Prodi Perpajakan oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto M.Rur.Sc selaku tim pengembang kurikulum perguruan tinggi direktorat BELMAWA-Ditjen DIKTI.

IMG-20140903-WA0007

Agenda hari kedua adalah diskusi tindak lanjut hasil pleno oleh masing-masing komisi mengenai kurikulum berbasis kompetensi Prodi Perpajakan yang membahas tentang learning outcomes minimal yang seharusnya dimiliki oleh lulusan Prodi Perpajakan jika mereka berkarier sebagai manajer atau administrator, pendidik, periset dan konsultan yang mencakup hard skill dan soft skill. Pada agenda kali ini lebih menekankan pada penyatuan pemikiran oleh pihak-pihak yang terkait, baik oleh akademisi, praktisi maupun konsultan yang hadir. Pembahasan ini dimoderatori langsung oleh Prof. Dr. Dra. Haula Rosdiana, M.Si selaku Sekretaris Jenderal IFTAA dan akademisi Universitas Indonesia, Dr. Kadarisman Hidayat, M.Si selaku Ketua Program Studi Perpajakan dan Yuniadi Mayowan, S.Sos , M.AB selaku sekretaris program studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Setelah resmi disetujuinya learning outcomes oleh seluruh peserta yang hadir dalam simposium kali ini, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus sebagai penutupan simposium kurikulum perpajakan nasional oleh Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Drs. Heru Susilo, M.A. Pada akhir acara, dilakukan foto bersama dan ramah tamah seluruh peserta simposium kurikulum perpajakan nasional.