Malang, 3 Desember 2014 – Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) melaksanakan International Guest Lecture dengan tema “Managing Organizational Change : Leadership Perspective”. International Guest Lecture ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya Program Studi Ilmu Administrasi dalam mengapresiasi misi Universitas Brawijaya menuju World Class University dan sekaligus sebagai bentuk sharing knowledge.
Pembicara dalam acara International Guest Lecture ini adalah Dr. Halimah Binti Abdul Manaf yang merupakan salah satu dosen senior dari Universitas Utara Malaysia. Pada acara ini hadir sejumlah 300 orang peserta, yang terdiri dari Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Publik, dan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Administrasi FIA UB.
Acara ini dibuka oleh Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS. selaku Dekan FIA UB. Dalam sambutanya beliau menekankan bahwa kepemimpinan dalam perspektif organisasi sangat perlu dikuasai oleh semua mahasiswa dan ilmuan yang memang dituntut sebagai agen pembaharu. Perspektif tersebut terkait dengan dampak besar terhadap kemajuan dan penguatan sebuah organisasi baik yang bersifat formal maupun non formal. Dekan FIA UB juga menekankan bahwa sebagai salah satu Fakultas yang terbaik di Indonesia, mahasiswa dan dosen FIA UB dari semua jurusan sangat diperkenankan untuk melakukan visiting study ke luar negeri, dimana tujuannya adalah peningkatan kapabilitas serta wawasan global.
Dalam pemaparannya Halimah menjelaskan bahwa kepemimpinan (leadership) sudah menjadi salah satu dimensi yang selalu dinamis dalam kehidupan manusia itu sendiri, termasuk pada organisasi. Aspek kepemimpinan menjadi faktor penentu dalam menentukan pemimpin contohnya saat memilih pemimpin kita memerlukan oang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan itu sendiri. Rakyat dan masyarakat dunia melihat kepemimpinan sebagai aspek yang terlihat karena telah melekat dari seorang pemimpin. Kepemimpinan yang strategis sangat terkait pula dengan aspek good governance dalam menghadapi segala situasi dan kondisi. Seorang pemimpin juga dicirikan saat ia mampu mengelola modal (capital) yang dimiliki, modal yang dimaksudkan adalah modal kultural, intelektual, sosial, dan ekonomi. “Manusia yang berjiwa pemimpin selalu belajar untuk membuat diri, organisasi, dan bangsanya tangguh, bijak mengatasi masalah, mampu mengambil keputusan, bisa membuat kehidupan lebih produktif dan penuh kedamaian.” kata dosen yang bersemangat setiap berkunjung ke Indonesia ini. [RN/MRH/FIA]