Kuliah tamu praktisi wirausaha diperlukan untuk melengkapi kuliah teori di kelas sehingga mahasiswa mempunyai pengalaman di dunia wirausaha baik dari dosen pengajar mata kuliah, dari praktisi sehingga semakin lengkaplah bekal mahasiswa tersebut menjadi wirausaha kelak dalam perjalanan karirnya. meningkatkan pengetahuan keilmuan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis FIA UB mata kuliah kewirausahaan sekaligus mengembangkan jaringan kerjasama dengan praktisi Wirausaha sehingga dapat mendekatkan mahasiswa dengan kenyataan praktis di dunia bisnis. Kuliah tamu praktisi wirausaha diadakan pada hari sabtu, 8 Desember 2012 jam 13.30-17.00 di Ruang Seminar Aula Atas Gedung A. Lt 4. FIA UB. Acara ini dibuka oleh ketua jurusan Administrasi Bisnis FIA UB Dr. Djmahur Hamid, Dip.Bus, M.Si dan dimoderatori oleh salah satu dosen mata kuliah kewirausahaan dan Manajemen Inovasi FIA UB Swasta Priambada, S.Sos, MAB.
Kuliah tamu yang diselenggarakan laboratorium Wirausaha dan Manajemen Inovasi FIA UB mendatangkan para praktisi Bisnis di bidangnya yaitu:
- Bapak Yunan Yusmanto, Pemilik BROWNIES KOE dan KENTANG KOE Frozen Potatoes, Jl. Emas no 104 Malang
- Bapak Thomas Kristian Pamungkas, Store Manager “SOAK NGALAM” Clothing.
- Bapak Dody Widodo H, Pemilik “BENING PHOTOGRAPHY”, Jl. Bendungan Bening Kota Malang
- Bapak Nur Iman, Pemilik YASA Group (Yasa Laundry, Yasa Textile dan Kaos Budaya Malang) , yang beralamatkan di Jl. Kapi Sraba Raya Malang.
- Bapak Od P. Rudarto, ” RIVERSIDE CHARACTER CAMP”
Para Pembicara memberikan materi dengan cara panel dengan materi:
- Profil Wirausaha
- Strategi bersaing dalam bisnis
- Sharing tips and tricks dalam Berwirausaha
Alokasi waktu masing-masing pembicara 15-20 menit, dilanjutkan dengan diskusi panel.
Undangan dalam acara ini adalah Seluruh Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan dan Manajemen Inovasi. Adapun Peserta dalam acara ini adalah 250 mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis (kelas A sampai dengan K) dan Kelas kewirausahaan program studi hospitality and tourism )yang sedang mengikuti Mata Kuliah Kewirausahaan dan Manajemen Inovasi. Undangan dalam hal ini adalah dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan dari jurusan administrasi bisnis dan administrasi publik.
[slideshow id=5]
Acara menghadirkan praktisi wirausaha ini berlangsung meriah dan semua pembicara saling memberikan tips-tips agar usaha(bisnis) dapat terus berjalan (suistenable) berikut:
Pembicara 1: Bp. Yunan Yusmanto
Bp. Yunan membawakan materi berjudul “entepreneur dengan modal dengkul”. Pemilik usaha “brownies”, “kentangkoe”, ini menekankan keseriusan dalam berwirausaha akan mendatangkan keberhasilan atau dalam bahasa arabnya “ Manjadda Wa Jadda”.
Pembicara 2: Bp. Tomy Pamungkas dari “Soak Ngalam”
Jangan takut dengan membuat hal-hal yang baru, karena dengan hal-hal itulah kekreatifan akan muncul dan justru membuat keunikan – keunikan baru yang membuat bisnis kaos “Soa k Ngalam tetap eksis di tengah persaingan kaos yang semakin seru.
Pembicara 3: Bp. Dody “Bening Fotografi”
Fokus pada satu bidang usaha adalah hal yang terpenting yang dimiliki seorang entepreneur untuk berhasil. Keseriusannya, ketelatenannya akan membuahkan hasil bila dengan ikhlas dilakukan , selain melakukan pemasaran-pemasaran yang terkadang dengan ekstrim harus dilakukan untuk membuat konsumen percaya dan akhirnya menjadi pelanggan. Seperti contoh: menggratiskan biaya foto produk atau company profile awal.
Pembicara 4: Bp. Nur Iman “Yasa GROUP (Laundry, textil dan kaos)
Bapak Nur Iman menekankan prinsip kejujuran dalam berbisnis. “Jangan takut kita akan mati kalau jujur” justru sebaliknya dengan jujur usaha kita akan langgeng dan dipercaya !” demikian kata beliau memberi semangat peserta kuliah tamu . Peserta pun semangat dan
mengamini untuk ditindakkan di wirausahanya.
Pembicara 5: Bp. Od Rudarto dari River Side “Character Camp”
P. Od menekankan perlunya merawat alam dan menjaga alam untuk keseimbangan diri maupun ekosistem di bumi ini. Secara tidak terasa kalau kita menggunakan berbahaya seperti kantung kresek dan bahan-bahan yang yang mencemari alam menyebabkan beban kerja alam akan semakin berat sampai akhirnya dapat merugikan manusia itu sendiri. Maka P.Od mengajak berbisnis yang orientasinya “social entepreneurship” sehingga bisnis juga dapat dijalankan sambil menjaga dan merawat alam.