17 November 1965, UNESCO mencanangkan 8 September sebagai International Literacy Day.
Unesco tidak membatasi pengertian literasi secara sempit, sampai pada titik membaca dan menulis secara harfiah, tapi justru sebaliknya.
Naah, orang-orang yang beranggapan bahwa literasi hanya persoalan menumbuhkan budaya baca, apalagi melihat literasi sebatas pemerataan bahan bacaan, maka sudah sebaiknya dikaji dibaca, dan disosialisasi ulang makna literasi itu sendiri.
Ini bukan hari aksara tapi hari literasi. Keberaksaraan bagian dari literasi, pijakan awal literasi. Literasi berbicara mengenai kompetensi individu yang lebih holistik dari sekadar baca-tulis, dan pada dasarnya adalah berpikir kritis dan bertindak etis.
Jadi mari sama-sama luaskan sudut pandang bahwa literasi bukan semata perkara membaca dan menulis, pendistribusian bahan bacaan, dan sejenisnya.