Bahasa Inggris Bahasa Indonesia (0341) 553737 Selamat Datang di Website Official FMRC FIA UB

Dongeng Panjang Literasi Indonesia: Sehimpun Esai


Senin 19 Februari 2018 Yona Primadesi penulis buku, “Dongeng Panjang Literasi Indonesia: Sehimpun Esai” bersama anaknya Abinaya Ghina Jamela dan kolega Nermi Silaban datang berkunjung ke Fadel Muhammad Resource Center.

Acara dibuka dengan puisi menyentuh sarat makna yang dibacakan oleh Naya dan Bang Nermi. Kemudian perbincangan hangat dimulai oleh moderator Bapak Muhammad Rosyihan Hendrawan selaku Sekretaris FMRC.

Bu Yona menjelaskan bahwa bukunya terinspirasi dari anaknya Naya. Diskusi yang cair dan tetap kritis, membuka pandangan mahasiswa FIA tentang literasi. Literasi dapat dimaknai dengan perspektif yang berbeda. Literasi tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang, membaca, menulis, berhitung selesai. Literasi tidak sesederhana itu.

“Dalam buku ini saya mencoba memberikan perspektif baru bagi masyarakat. Bahwa literasi bukan sesempit yang ada dipikiran banyak orang. Anak bisa membaca, menulis, berhitung, selesai. Buku didistribusikan ke daerah-daerah selesai. Padahal literasi tidak sesederhana itu ”

Tidak hanya literasi, tetapi juga membahas mengenai preservasi pengetahuan. Bahwa pengetahuan dapat hilang, ketika pemilik pengetahuan sakit atau meninggal. Maka penting melakukan knowledge preservation.

“Penting untuk melakukan preservasi pengetahuan, agar pengetahuan tersebut tidak hilang. Tanggungjawab preservasi pengetahuan bukan hanya untuk lembaga informasi, tapi bagi setiap individu”

Naya yang berusia 8 tahun itu telah menulis buku. Bukunya berjudul Resep Membuat Jagat Raya. Puisi anak-anak yang akan membuat kita takjub, bagaimana bisa seorang anak kecil mampu menulis puisi seperti ini.

“Saya banyak belajar dari Naya. Aspek bermain yang ditekankan dulu, kemudian lewat bermain dan cerita, kita ceritakan siapa penulisnya. Kemudian Naya akan tertarik untuk membaca karya penulis tersebut.”

Penutup yang diberikan oleh bu Yona Primadesi, memotivasi kita untuk menulis dan berpikir kritis,

“Mulailah dari menulis hal-hal yang terdekat dengan diri kita. Menulis yang sederhana, yang bisa dikenal oleh masyarakat luas. Mulailah menulis hal-hal sederhana yang mengenalkan bidang kalian ke publik, karena itu masih sangat jarang.”

Search