Perbarui Langkah Menuju Visi Internasional, Program Magister Administrasi Publik Gelar Diskusi Perumusan Visi dan Misi
Dalam rangka mewujudkan visi menjadi kampus berstandar internasional, seluruh program studi yang ada dalam lingkup Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas layanannya. Salah satunya adalah Program Magister Administrasi Publik. Kamis (21/5) kemarin, program tersebut menggelar kegiatan ‘Perumusan Visi dan Misi Program Magister Administrasi Publik’ untuk memperbarui langkah ke depan. Dalam acara yang diselenggakan di Ruang Seminar Gedung B Lantai 2 tersebut, pihak program studi mengundang Ir. Milton Pakpahan, MM selaku narasumber dari kalangan stakeholders dan Prof. Dr. Soesilo Zauhar, MS selaku Guru Besar di bidang Administrasi Publik. Turut hadir pula Ketua Jurusan Administrasi Publik Dr. Chaerul Saleh, M.Si, Ketua Program Magister Administrasi Publik Dr. Irwan Noor, MS., dan peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa S2 dan S3 FIA UB.
Dalam pemaparannya, Milton Pakpahan menyatakan pentingnya visi dan misi suatu organisasi karena hal itulah yang akan menentukan daya tarik calon pelanggan terhadap organisasi tersebut. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI periode 2009-2014 itu mengingatkan kembali teori dasar dalam pemasaran, yakni 4 P yang terdiri dari Product, Promotion, Place, dan Price. Dari sisi itu, menurutnya Program Magister Administrasi Publik sudah cukup mendapat tempat di hati publik. “Semisal saya. Saya tertarik untuk mengambil S3 di FIA UB ini karena lokasi kotanya yang sejuk dan tenang, juga dosen-dosennya yang tidak menganggap kami sebagai murid, tetapi sebagai teman. Sering saya promosikan ini ke teman-teman saya dan rata-rata mereka semua langsung tertarik untuk studi lanjut di sini,” terang pria yang sekarang menjabat sebagai Komisaris PT. PLN ini.
Sementara itu, Prof. Dr. Soesilo Zauhar menyampaikan bahwa untuk menetapkan visi dan misi baru, program ini harus mengenali dulu posisinya yang sekarang. Prof Soes, panggilan akrabnya, menyampaikan ada tiga fase laju sebuah organisasi, yakni fase Pendirian, Pengembangan, dan Pengembangan Lanjut. “Nah, kita harus tahu saat ini kita sedang berada di mana di antara tiga fase ini, barulah kita tetapkan visi dan misi kita untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan,” ujar profesor yang ramah ini.
Di dalam sesi diskusi, seorang peserta acara Dr. Luqman Hakim, M.Sc menyampaikan usulan yang menarik. Menurutnya, perumusan diskusi ini perlu mempertimbangkan aspek mana yang akan menjadi titik fokus, apakah aspek input, proses, atau output. Ia mencontohkan pengalamannya sewaktu berkunjung ke sebuah fakultas pertanian di Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu. “Fakultas itu nampak sederhana, tapi punya moto atau slogan yang jelas, yakni ‘The Home for Farmers’. Nah, sekarang mari kita tentukan, kita ini ‘the home’ untuk siapa,” terang dosen yang juga Ketua Minat Administrasi Pemerintahan FIA UB ini. (ALA/FIA)