Universitas Brawijaya Gelar BICBATT ke-3, Bentuk Masa Depan Bisnis, Perpajakan, dan Pariwisata


Malang, 24 Oktober 2024 – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) kembali sukses menggelar konferensi internasional bergengsi, Brawijaya International Conference on Business Administration, Taxation, and Tourism (BICBATT) ke-3. Bekerja sama dengan International Accreditation Council for Business Education (IACBE), konferensi ini mengangkat tema sentral “SHAPING TOMORROW: ON BUSINESS, TAXATION, AND TOURISM”, yang mengundang para akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk bersama-sama merumuskan masa depan bisnis, perpajakan, dan pariwisata.

Konferensi kali ini menghadirkan para pembicara utama yang merupakan pakar di bidangnya, antara lain:

  • Professor Jayanthi Ramadorai. Acharya Bangalore Bschool, India
  • Assoc. Prof. Krittapha S., Ph.D. Khon Kaen University, Thailand
  • Dr. Terri Trireksani. Murdoch University, Australia
  • Assoc. Prof. Yusri Abdillah, Ph.D. Universitas Brawijaya, Indonesia

Para pembicara memberikan pandangan mendalam mengenai tren terbaru, tantangan, dan peluang di bidang bisnis, perpajakan, dan pariwisata. Diskusi yang menarik dan interaktif juga diadakan untuk menggali lebih dalam berbagai topik yang relevan.

Pada BICBATT ke-3 ini membahas topik-topik terkini yang relevan dengan dunia bisnis, perpajakan, dan pariwisata. Mulai dari transformasi digital yang mendisrupsi model bisnis tradisional hingga isu keberlanjutan yang semakin mendesak, konferensi ini menjadi panggung bagi para ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Diskusi seputar strategi pemasaran digital, kewirausahaan, Di sisi lain, isu-isu perpajakan seperti kebijakan di era digital, reformasi pajak, dan perpajakan lingkungan menjadi sorotan penting. Tak ketinggalan, dinamika industri pariwisata, mulai dari tren digital hingga upaya pemulihan pascapandemi. 

Pada pembahasan kemarin juga menyelami secara mendalam dampak signifikan pandemi COVID-19 terhadap sektor pariwisata, mulai dari penurunan jumlah wisatawan hingga perubahan perilaku konsumen. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi digital juga menjadi fokus utama, di mana para peserta mendiskusikan bagaimana kecerdasan buatan, big data, dan realitas virtual dapat merevolusi cara kita menikmati perjalanan. Tak hanya itu, konferensi ini juga membahas tren-tren terbaru dalam pariwisata, seperti pariwisata berkelanjutan dan wisata minat khusus, yang semakin diminati oleh wisatawan modern. Lebih lanjut, isu-isu terkait perpajakan dan administrasi bisnis yang erat kaitannya dengan industri pariwisata juga menjadi topik bahasan yang menarik pada acara kemarin. 

Salah satu sesi menarik lainnya dalam konferensi ini adalah sesi yang membahas tentang “Navigating Research in Tourism: Reshaping Tomorrow”. Sesi ini menyoroti pentingnya penelitian dalam mengembangkan strategi pariwisata yang inovatif dan berkelanjutan. Para peneliti dari berbagai negara berbagi hasil penelitian mereka dan membahas arah pengembangan riset pariwisata di masa depan.

Melalui konferensi ini, diharapkan dapat tercipta kolaborasi yang lebih erat antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam menghadapi tantangan dan peluang di bidang bisnis, perpajakan, dan pariwisata. Selain itu, BICBATT juga menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, ide-ide inovatif, dan best practices.

BICBATT ke-3 tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah bagi para peserta untuk memperluas jaringan profesional. Konferensi ini menyatukan para ahli dan praktisi dari berbagai penjuru dunia, menciptakan peluang emas untuk menjalin kolaborasi dan membangun relasi yang berkelanjutan. Selain itu, BICBATT juga menjadi sumber inspirasi bagi para peneliti untuk menggali lebih dalam berbagai isu terkini di bidang bisnis, perpajakan, dan pariwisata. Dengan bertukar pikiran dan mendapatkan umpan balik dari para peserta lain, para peneliti dapat meningkatkan kualitas penelitian mereka dan menghasilkan karya-karya yang relevan dengan perkembangan zaman. Lebih jauh lagi, konferensi ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi terciptanya berbagai inisiatif kolaboratif yang bertujuan untuk mengatasi tantangan kompleks di bidang bisnis, perpajakan, dan pariwisata.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Dapatkan informasi terbaru dari Fakultas Ilmu Administrasi Univesitas Brawijaya

Lewati ke konten