Zendy Titis Dwi Andini, terpilih menjadi User of The Month bulan September 2017. Mahasiswa yang kritis dan cerdas ini memiliki banyak pengalaman, diantaranya pernah menjadi Volunteer di Fadel Muhammad Resources Center (FMRC) Batch 1, pernah menjadi Student Employment di Unit Kearsipan. Saat ini, ia menjadi Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) DIANNS. Penghargaan yang diraihnya, mendapat Juara 1 Pekan Seni Mahasiswa (Peksima) Universitas Brawijaya (UB) kategori Cerpen 2016. Ia memberikan pendapatnya sekilas mengenai FMRC atau yang lebih dikenal dengan ruang baca.
Ruang baca mengalami transformasi menjadi lebih menarik. Ketika tidak banyak orang yang tahu sebelumnya, saat ini ruang baca semakin dikenal. Langkah ruang baca yang berani dengan melibatkan mahasiswa - terutama mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan, sehingga muncul banyak inovasi, baik dari disisi teknis maupun non teknis, dari sisi teknologi, dan menjadi tempat yang lebih familiar bagi mahasiwa, dosen, dan sivitas akademika.
Ruang baca ini merupakan tempat diskusi. Menjadi rujukan utama dalam hal akademik maupun di luar akademik. Ruang baca dapat menumbuhkan literasi mahasiwa, bisa dengan mengadakan diskusi-diskusi formal maupun informal, yang tidak berkaitan dengan ranah akademik. User education sudah baik, tetapi yang lebih penting sebenarnya literasi tidak hanya itu, tidak hanya sekadar pelatihan. Sayangnya tingkat literasi masih rendah, sehingga dari diskusi maupun kegiatan yang diadakan, masih banyak yang belum antusias.
Bagaimana caranya ketika kita ingin mencari sumber informasi atau literatur, sehingga yang ada dipikiran ialah ruang baca? Berarti ruang baca ini bisa mengenal semua kebutuhan informasi sivitas akademika. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi? Informasi apa yang paling dibutuhkan? Apakah laporan magang dan skripsi telah di automasi? Setiap tahun akan ada mahasiswa yang mencari laporan magang, skripsi, supaya mencarinya tidak sulit, dan agar memudahkan temu kembali.
Menurut mahasiswa Ilmu Perpustakaan Angkatan 2014 ini, melibatkan mahasiswa seperti volunteer, student employment, memang baik, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu, akan tetapi juga adanya ruang-ruang diskusi, bisa berkolaborasi dengan RSC misalnya, dalam hal penelitian. Bisa menjadi penghubung antara semua sivitas akademika, yang nanti hasilnya dapat dirasakan oleh semua.
Suasananya sudah santai, itu yang bagus. Suasana belajar, diskusi, harus dibangun senyaman mungkin. Adanya aspek gerakan literasi dan komitmen dari ruang baca, bahwa kebutuhan informasi di ruang baca tidak hanya dari fasilitas, tetapi juga SDM harus ada perbaikan. Kalau ada komitmen, kebutuhan informasi bisa dipenuhi oleh perpustakaan. Komitmen yang kuat memang dibutuhkan.
Bisa konsultasi masalah tugas, jadi bukan hanya pemenuhan koleksi, melainkan adanya interaksi, sehingga bisa sharing knowledge, antar sivitas akademika. Belum ada mindset, dimana ruang baca itu sebagai tempat untuk sharing, menemukan solusi atas masalah-masalah, juga dari pihak ruang baca belum membuka ruang-ruang diskusi. Kritik seringkali diartikan negatif, padahal dengan kritik yang membangun itu penting, supaya tidak statis, tahu kesalahan dan memperbaikinya.
Oleh Student Employee Fmrc Fia UB : Aldi Rahman Untoro
#userofthemontfmrc #september2017 #fmrcprogram #academiclibrary #FMRCFIAUB